26. Di Labrak

10.3K 461 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi........"

Mataku masih terasa lengket untuk di buka, bahkan kesadaranku belum sepenuhnya terkumpul saat aku memutuskan untuk keluar dari kamar tapi suara berat yang menyapaku membuat kantuk yang sempat aku rasa seketika menghilang saat aku memasuki dapur.

Aku terbangun karena wangi kopi yang begitu menggodaku namun siapa yang menyangka jika yang membuat kopi di dapurku pagi ini adalah pria tegap dan tinggi di atas rata-rata dengan seragam lorengnya lengkap dengan baret biru yang ada di atas meja, sungguh aku mengira yang tengah berkutat di dapur adalah Retno. Betapa bodohnya diriku ini yang mengira pelaku utama di dapur ini adalah Retno karena di balik segala kesempurnaan yang di miliki oleh Putri Bungsu keluarga Malik tersebut terselip satu kelemahan, yaitu dia yang tidak bisa memasak dan berurusan dengan dapur. Jangankan masak, cuci piring saja bisa meleset, entah sudah berapa piring yang telah di pecahkan Retno sejak aku keluar dari rumah sakit.

"Sarapan dulu Ra, baru minum obat."

Seakan tidak melihat keterkejutanku dan  aku yang malu karena penampilanku yang acak-acakan seperti singa, Bang Benny bersuara dengan santainya, bahkan kini dia meletakkan beberapa roti yang sudah di toast dan menungguku sadar dari rasa maluku. Percayalah sekarang ini adalah penampilan terburukku saat bertemu dengan orang lain, andaikan di depanku sekarang ada sebuah lubang besar, ingin rasanya aku nyemplung dan ilang seketika daripada menahan malu.

Pengantin Simpanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang