01# Pandawa dan Tim Hore

52 4 0
                                    

Kenalin gue Nanda Satria Winata. Orang-orang biasanya lebih kenal gue dengan nama Nanda Pandawa atau Nanda Voli.

Sesuai dengan panggilan yang beredar, gue adalah atlet voli. Tim voli gue bernama Pandawa. Kata Pandawa sendiri diambil dari nama paman gue Arief Atmoko Pandawa, pemilik sekaligus pendiri tim voli Pandawa.

Berbeda dari nama panggilan yang beredar di luar sana, di Pandawa gue lebih dikenal dengan nama Nana. Nama Nana bermula dari sahabat gue Ersya Dwi Ardiansyah alias Echa yang iseng-iseng panggil gue dengan nama Nana. Katanya sih biar beda aja dari yang lain.

Echa ini seusia sama gue, cuma beda bulan aja. Walau seusia tapi sifat kami sangat jauh berbeda. Gue suka kedamaian dan ketenangan, sedangkan Echa cukup berisik. Anaknya gak bisa diam alias pecicilan dan juga sangat jahil.

Di Pandawa gak ada yang berani jahilin Echa sendirian, karena yah gitu pasti akan dibalas beribu kali lipat. Kalau mau jahilin dia minimal harus ada teman, soalnya kemungkinan dibalasnya akan sangat kecil.

Walau terkenal jahil dan pecicilan, tapi Echa adalah moodboster di dalam tim. Entah bagaimana, Echa itu selalu punya beribu cara untuk menghidupkan dan mencairkan suasana. Selain itu, ia juga sangat handal dalam mengembalikan mood seseorang.

Cara andalan yang sering ia pakai adalah dengan cara bertingkah sok imut. Echa akan bertingkah imut yang bisa membuat geli semua orang. Hahhh... membayangkannya saja gue sudah geli sendiri. Di Pandawa sendiri yang paling sering mendapatkan tingkah imut Echa adalah Renaldi Angkasa Kusuma.

Mood bang Aldi memang suka naik turun dan sedikit emosian. Kesabarannya itu bisa dibilang hanya setipis tisue yang dibagi empat. Amaaaattttt sangat sabar.

Walau suka marah dan emosian tapi bang Aldi gak pernah marah lebih dari sehari. Salah satu alasannya mungkin karena ada Ersya Dwi Ardiansyah, si paling jago mengembalikan mood.

Bang Aldi ini dua tahun lebih tua dari gue. Setelah lulus kuliah, ia mengabdi di salah satu sekolah negeri sebagai guru olahraga. Gue penasaran bagaimana bang Aldi di sekolahnya. Bagaimana ia menghadapi murid-muridnya dengan sifatnya itu.

Kalau kata Adit adik gue, bang Aldi kalau di sekolah memang suka marah-marah. Apalagi saat jam olahraga, urat lehernya itu pasti akan kelihatan. Tapi walau begitu bang Aldi sangat sayang sama murid-muridnya, buktinya ia sering mentraktir mereka terutama Adit. Tapi kata-kata dari Adit belum bisa gue percaya sepenuhnya, soalnya Adit dan bang Aldi itu sudah bestian. Bahkan mereka memiliki hobi yang sama yaitu pelihara ayam. Bukan ayam potong melainkan ayam pejantan untuk dilombakan.

Beralih dari bang Aldi, anggota Pandawa lainnya ada Rayhan Wahyu Artawan yang juga seusia sama gue. Diantara semua anak voli, Ray lah yang memiliki badan paling kekar. Gue sendiri juga bingung kenapa badan Ray bisa sekekar itu. Padahal kita latihan juga barengan. Pemanasan barengan, lari juga barengan, bahkan ngegim juga barengan. Tapi entah kenapa otot-otot di badan Ray itu paling kekar dari yang lain.

Yah walau sebenarnya otot-otot gue gak kalah kekar dari Ray, tapi entah kenapa gue tetap iri dengan badannya.

Selain Ray, ada satu manusia lagi yang buat gue iri. Dia adalah Rizky Samudra Aksara, laki-laki tereceh namun sabar yang pernah gue kenal. Kenapa gue bilang dia laki-laki tereceh, karena ya gitu hobinya ketawa mulu. Walau menurut kita itu gak lucu tapi dimata bang Ekiq semua akan menjadi lucu.

Nah kalau bicara tingkat kesabarannya, bang Ekiq ini kebalikan dari bang Aldi. Salah satu alasannya ya karena walau sudah ditinggal dan disakiti oleh beberapa mantan kekasihnya tetapi ia tetap tegar. Bahkan mantan kekasih terakhirnya bernama Sulis yang berhasil membuatnya teramat patah hati karena lebih memilih menikah dengan orang lain daripada dirinya, tidak membuat Bang Ekiq membenci Sulis.

PANDAWA VOLLEY BALL || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang