10# Bertemu

3 0 0
                                    

Seminggu sudah anak-anak Pandawa dikosongkan dengan jadwal pertandingan. Minggu ini mereka harus kembali ke aktivitas biasanya karena sudah ada beberapa jadwal pertandingan yang menunggu. Kali ini mereka akan bertanding di tingkat kecamatan yang akan dilaksanakan di halaman kantor camat.

Seperti pertandingan sebelum-sebelumnya, mereka akan bertanding pada malam hari. Halaman kantor camat juga sudah dipenuhi oleh beberapa stan makanan dan minuman milik masyarakat yang akan di jual pada saat pertandingan berlangsung, lebih tepatnya malam ini karena malam ini adalah malam pembukaan pertandingan bola voli.

Walau Pandawa tidak bertanding malam ini, tapi tujuh sekawan tetap datang untuk menonton pembukaan pertandingan bola voli.

Mereka memilih nongkrong di depan salah satu stan yang tak jauh dari lapangan dengan beralaskan dipan plastik ditemani kopi hitam dan juga gorengan yang masih panas. Tak lupa secangkir susu coklat milik Adit karena hanya ia yang tak minum kopi.

Sembari menonton pertandingan yang sudah mulai sedari tadi, sesekali mata mereka melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Felli. Nana sendiri sengaja membuka instagramnya untuk mengecek apakah ada updatean story dari Felli atau tidak. Dan benar saja, saat ia membuka instagram ada satu updatean story Felli yang diupload 5 menit yang lalu. Story yang berisikan tentang pertandingan malam ini.

Dengan sigap, Nana mencoba mencari posisi Felli melalui story tersebut. Tak ada 1 menit, ia pun berhasil menemukan dimana keberadaan Felli.

Felli duduk di kursi plastik berwarna navy dekat lapangan pertandingan. Jaket jeans dipadukan jilbab berwarna hitam yang ia gunakan nampak begitu bersinar diantara yang lain. Pandangan Nana seolah terhenti pada Felli. Jantungnya semakin lama semakin berdebar. Rasa yang telah lama tidak ia rasakan akhirnya datang kembali. Seperti bunga sakura yang sedang bermekaran, hati Nana terasa seperti itu. Walau ia hanya melihat punggung Felli tetapi perasaan Nana benar-benar terasa hangat dan sangat berdebar. Sepertinya ia benar-benar akan jatuh cinta pada Felli.

Ray yang berada tepat di sebelah kanan Nana merasa sedikit heran lantaran mendapati Nana yang sangat fokus melihat ke arah lapangan, "Na." Ray mencoba memanggil Nana, namun tidak ada jawaban.

"Na." Sekali lagi Ray mencoba memanggil Nana tetapi tetap tidak ada jawaban. Justru Adit yang ada di sebelah kiri Nana yang menoleh karena suara Ray.

Dengan menganggukkan kepalanya ke atas, Adit bertanya heran.

"Abang lo." Ray berbisik.

Echa yang sedari tadi memperhatikan Ray dan Adit seolah paham dengan apa yang terjadi. Dengan cepat pandangannya beralih ke arah lapangan, mencari dimana pandangan Nana tertuju.

Echa menemukan kak Dita dan seorang gadis memakai jaket jeans dan jilbab berwarna hitam. Karena gadis itu membelakangi mereka membuat Echa tidak tahu siapa gadis itu, "Woiiii Na." Echa mencoba memanggil Nana yang sontak membuat Ekiq, Aldi, Ray, Adit dan Didit melihat ke arahnya. Sedangkan Nana masih saja fokus melihat ke arah Felli.

"Kenapa bang?" Bisik Didit yang duduk tepat di sebelah Echa.

"Itu abang lo, fokus bener nontonnya."

Kata-kata Echa berhasil membuat yang lain segera menoleh ke arah Nana. Benar, Nana masih saja belum bisa mengalihkan pandangannya dari Felli.

"Bang." Kali ini Adit mencoba memanggil kakak sulungnya itu dengan sedikit memegang bahu kiri Nana.

Walau sedikit terkejut, Nana akhirnya merespon penggilan Adit, "Eh iya kenape?"

"Bang Nana lagi perhatiin apaan dah? Daritadi dipanggil-panggil gak nyahut."

"Lo manggil gue? Kapan?"

PANDAWA VOLLEY BALL || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang