"SAYANGKU AYO BANGUN... JANGAN TIDUR LAGI. BANGUN SAYANG. SEMANGAT BUAT HARI INI."
Suara indah milik Tika yang berasal dari alarm handphone Ray berhasil membangunkan tujuh sekawan di pagi hari. Alarm yang hampir setiap hari mereka dengar itu membuat Aldi dengan cepat bergerak mengambil handuk lalu berjalan menuju kamar mandi. Sedangkan Adit masih berada di kasurnya dalam posisi duduk setengah sadar, berusaha mengumpulkan nyawanya.
Ekiq tengah duduk di tangga dan sibuk dengan panggilan teleponnya bersama sang kekasih hati. Ia menunggu giliran untuk mandi dengan handuk yang menyampir di bahu kirinya. Echa dan Didit memilih untuk tidur kembali karena mereka tidak ada kegiatan pagi ini. Begitu juga dengan Ray, ia bangun hanya untuk mematikan alarm yang sudah berdering sebanyak 7 kali.
Disisi lain, Nana mencoba meraih handphone yang ada di samping kanan kepalanya walau matanya masih tertutup rapat. Setelah berhasil mendapatkan handphonenya, Nana mulai menghubungkan wifi yang semalam sengaja ia matikan. Saat wifi berhasil terhubung, beberapa pemberitahuan mulai masuk. Dari sekian banyak pemberitahuan, ada satu yang menarik perhatian Nana, pasalnya ia mendapatkan satu followers baru di instagramnya.
Pelan tapi pasti, Nana membuka instagram dan melihat siapa followers barunya tersebut. Fellicia Dwi Kantari adalah nama pemilik akun yang memfollow Nana. Sayangnya akun tersebut di privasi, sehingga Nana tidak dapat mengetahui siapa dia.
Karena sedikit penasaran, Nana mencoba memfollow balik dan tak lama pemberitahuan permintaan diterima masuk ke handphone miliknya.
Tanpa ia sadari, jempol kanannya mulai menscroll postingan Fellicia Dwi Kantari untuk sekedar mencari tahu siapa sebenarnya wanita itu. Wanita cantik yang memiliki wajah bulat dengan lesung di kedua pipinya berhasil mencuri perhatian Nana. Wanita itu terlihat manis ketika tersenyum ditambah lagi dengan gigi rapi yang ia miliki. Hijab yang menutupi indah kepalanya juga menjadi poin tambahan dan membuatnya menjadi lebih cantik walau dengan riasan tipis sekalipun.
Rasa penasaran Nana semakin tinggi karena beberapa postingan Fellicia Dwi Kantari berlokasi di kecamatannya. Tetapi ia sama sekali belum pernah melihatnya secara langsung. Felli lebih cantik dari Ewi, yang terkenal akan kecantikannya seantero kecamatan.
Sesaat kata-kata dari Adit terlintas di kepalanya. Apakah wanita ini yang dimaksud Adit selama ini? Jika iya, maka benar kata Adit. Fellicia Dwi Kantari mempunyai daya pikatnya sendiri, seperti magic. Walau Nana hanya penasaran akan wanita itu dan belum sampai jatuh cinta, tetapi ia sudah berpikir akan kalah dari Echa. Bagaimana tidak? Hanya dengan melihat postingannya saja sudah membuatnya sedikit penasaran, apalagi sampai melihatnya secara langsung dan mengenalnya lebih.
Sepertinya Nana harus siap mentraktir Echa bakso pak Mamat.
Tenggelam dalam pikirannya sendiri membuat Nana sedikit dikejutkan lantaran lengan kiri Echa yang mendarat tepat di kepalanya.
Nana mengambil nafas dalam-dalam, sebelum akhirnya ia menghempaskan lengan Echa dari kepalanya. Walau hempasannya itu berbalik mengenai wajah Echa, tetapi Echa tidak membuka matanya sedikit pun. Echa justru tertidur pulas seperti tak terjadi apa-apa.
"Ni anak kalau tidur emang bener-bener kayak kebo." Nana menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya meninggalkan Echa, Ray, dan juga Didit yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Mau kemana lo bang?" Tanya Adit, yang juga berniat untuk turun.
"Kepo lo."
"Lah, gue tanya baik-baik loh bang."
"Gue mau ke dapur. Kenape?"
"Ooohhh gue pikir mau ke kamar mandi."
"Emang kenapa kalau gue ke kamar mandi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDAWA VOLLEY BALL || Na Jaemin
FanfictionBerteman selama 10 tahun lebih adalah waktu yang sangat cukup untuk mengenal satu sama lain. Pertemanan mereka bermula dari hobi yang sama dan kemudian bergabung dalam satu tim bernama Pandawa Volley Ball. Keluarga, adalah kata yang pas untuk mereka...