Chapter 10

248 20 0
                                    

Baekhyun begitu terkejut ketika Chanyeol dengan kaki panjangnya membuat salah seorang pemuda yang dilawannya terlempar begitu jauh. Ia bahkan tidak sempat mengatakan apa-apa karena Chanyeol pun tidak menoleh padanya. Baekhyun melihat sekilas wajah pemuda itu, dan dia menyadari jika Chanyeol sangat marah sekarang.

"Wah, dia benar-benar datang," kata salah seorang dari ketiga pemuda itu sambil bertepuk tangan. Ia sangat puas melihat Chanyeol yang terbakar emosi.

Chanyeol mengeram menatap ketiga pemuda itu. "Kalian belum puas aku hajar? Kubilang berhenti mengganggunya!" teriak Chanyeol membuat Baekhyun sampai terkejut.

Baekhyun terdiam. Ini pertama kalinya dia melihat Chanyeol semarah ini. Senyum jahil dan wajah ramahnya hilang. Matanya menatap nyalang ketiga pemuda di depannya.

"Apa kalian tidak bisa meninggalkannya? Berhenti mengganggunya dan jangan membuat keributan lagi."

Salah seorang dari ketiganya tertawa. "Kau juga bicara seperti itu kemarin. Tapi lihat apa yang terjadi, malah kau yang pertama mendaratkan pukulan ke wajahku. Apa kau yakin jika bicara saja bisa menyelesaikan masalah? Apa kau bisa menjamin kalau kau tidak akan mengamuk seperti yang kemarin?"

Chanyeol mengepal erat tinjunya. Sebenarnya ia masih kesakitan karena luka-lukanya beberapa hari yang lalu belum sembuh sepenuhnya. Tapi ia tidak punya pilihan lain selain menghajar mereka kalau memang perlu. "Kata-kata saja memang tidak bisa untuk orang-orang brengsek seperti kalian."

Ketiganya langsung tersulut emosi. Salah satu dari mereka mendecih sambil menatap Chanyeol dengan muak. "Padahal aku baru bertemu denganmu tiga kali, tapi aku sudah muak melihat wajahmu. Akan lebih bagus jika ini menjadi pertemuan terakhir kita."

"Oh, benarkah? Aku juga berpikir begitu. Aku senang jika tidak akan bertemu kalian lagi."

"Ya, setelah kami menghajarmu terlebih dahulu."

Baekhyun mengernyit. Menyadari ada sesuatu yang salah di sini. "Chanyeol," panggilnya dengan nada serius, tapi Chanyeol tidak mendengarkan sama sekali.

"Jangan terlalu percaya diri," balasnya kembali bersiap menyerang. "Pukul aku kalau kalian bisa!"

Ketiga pemuda itu tersenyum puas dan segera berhamburan menghajar Chanyeol. Namun, saat Chanyeol sudah siap untuk melepaskan tinjunya, ia terkejut saat pemuda-pemuda itu malah menghindarinya dengan sengaja. Dua orang diantara mereka malah pergi ke arah Baekhyun.

Chanyeol berseru saat Baekhyun tersungkur. Ia ingin segera menolong Baekhyun, tapi yang seorang lagi menahannya dan memukul tepat di ulu hatinya. Chanyeol mengutuk dirinya sendiri yang gagal menolong Baekhyun dan malah ikut terjatuh.

"Kau tidak apa-apa?" Bukannya mengkhawatirkan dirinya sendiri, Chanyeol masih sempat-sempatnya menanyakan keadaan Baekhyun.

Suara tawa terdengar dari ketiga pemuda di sana. "Astaga, kau masih mengkhawatirkan pacarmu?"

Chanyeol segera bangkit mendengar tawa itu. Ia menatap ketiganya nyalang. Namun, sebelum kembali menghajar mereka, ia terlebih dahulu membantu Baekhyun bangun.

Baekhyun bangun dengan bantuan Chanyeol. Ia baru akan menarik tangan Chanyeol untuk kabur, tapi pemuda tinggi itu sudah melepaskan tangannya kembali. Baekhyun sungguh lelah dengan sifat keras kepala Chanyeol.

Tanpa menahan diri, Chanyeol melepaskan tinjunya. Ia menghajar ketiganya sekaligus. Saat ada kesempatan, Chanyeol berhasil membuat salah seorang dari mereka terjatuh dan terbaring. Ia segera meluapkan kemarahannya pada pemuda yang telah memukul Baekhyun.

Baekhyun berteriak meminta Chanyeol berhenti. Ia mulai takut saat Chanyeol masih terus saja melayangkan tinjunya tanpa ampun.

Baekhyun berusaha untuk menarik Chanyeol, tapi dua orang lainnya malah menarik Baekhyun menjauh. Mereka segera mengambil kesempatan ini untuk menyerang Baekhyun. Beruntung, Baekhyun mendapatkan celah sehingga bisa menahan dan kemudian membalas serangan mereka. Kedua lawannya pun jatuh bersamaan karena tendangannya.

Straight to My Heart [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang