Chapter 08

218 27 2
                                    

Baekhyun berkali-kali menghapus coretan di buku catatannya saat ia terus saja mendapatkan jawaban yang salah. Bukan karena Baekhyun tidak mengerti dengan pelajarannya, tetapi memang karena Baekhyun tidak bisa fokus sekarang. Baekhyun akhirnya menyerah dan melemparkan pensilnya dengan kesal.

Jongdae yang duduk tepat di depannya menjadi korban kemarahan Baekhyun. Ia berbalik menatap Baekhyun kesal, namun pemuda itu malah menatapnya lebih galak.

"Sialan, kau kenapa sih?" tanyanya kesal.

"Iya, benar. Aku kenapa sih?" Baekhyun menggebrak meja membuat semua teman sekelasnya terkejut. Beruntung tidak ada guru di kelas, sehingga ia tidak perlu mendapat omelan.

"Kok malah nanya balik?" Jongdae menatap Baekhyun heran.

Tidak peduli lagi, Baekhyun menjatuhkan kepalanya di atas meja. "Jangan ajak aku bicara," kata Baekhyun dan Jongdae pun kembali menghadap ke depan tidak mempedulikan temannya itu.

Baekhyun menghela napas, ia terus menatap ke luar jendela. Alasan ia tidak bisa konsentrasi sekarang adalah karena kejadian kemarin malam. Ia tidak bisa berhenti memikirkan seorang Park Chanyeol yang datang tiba-tiba dan menolongnya. Ia juga terus bertanya-tanya, kenapa dia begitu perhatian pada Chanyeol malam itu? Memang seharusnya Baekhyun merasa bersalah karena Chanyeol terluka untuk menolongnya, tetapi ia sungguh malu jika harus mengingat betapa perhatiannya ia pada Chanyeol.

"Pasti Chanyeol akan lebih sering menggangguku," monolog Baekhyun lelah. Ia perlahan menutup matanya. Bersiap untuk tidur di kelas, hal yang sudah lama tidak ia lakukan.

.

"Chanyeol."

Chanyeol yang sedang sibuk bermain game di ponselnya menoleh saat salah seorang temannya menghampiri. "Apa?"

"Ada yang mencarimu di gebang," katanya sambil menunjuk ke luar jendela.

Chanyeol menoleh ke arah gerbang, ia hanya menghela napas dan kemudian berdiri. "Baru juga mau santai."

.

Hingga pulang sekolah pun, Baekhyun masih terus memikirkan kejadian semalam. Namun, ada satu hal yang lebih dikhawatirkan oleh Baekhyun. Yaitu teman-teman SMP-nya yang sudah pasti mendendam kepada Chanyeol. Baekhyun pun yakin jika Chanyeol tidak akan tinggal diam jika bertemu dengan mereka. Baekhyun juga takut jika nanti Chanyeol mendengar apa yang terjadi padanya dari mulut pemuda-pemuda yang menyebalkan itu.

"Baekhyun?"

Baekhyun menoleh saat seseorang memanggil namanya. Ia berseru saat menemukan Yixing berdiri di sampingnya. "Yixing hyung!" seru Baekhyun mendekati pemuda yang lebih tua.

"Kamu mau pulang?" tanya Yixing yang langsung diangguki oleh Baekhyun. "Mau bareng?"

Baekhyun menggeleng. "Tidak perlu, nanti malah meropotkan," tolak Baekhyun dengan sopan pada senior kesayangannya itu.

"Tidak kok, kan yang menyetir bukan aku," balas Yixing kembali menawarkan.

Oh, ada supirnya ternyata, batin Baekhyun.

"Yixing-ah!"

Baekhyun dan Yixing kompak menoleh saat suara yang familiar memanggil nama Yixing. Baekhyun terkesima melihat sebuah mobil mewah yang berhenti di depannya. Ia seharusnya tidak perlu terkejut melihat Suho yang duduk di balik kursi pengemudi.

Suho membuka pintu mobil dan keluar, segera menghampiri Baekhyun dan Yixing. "Baekhyun, lama tidak ketemu."

Baekhyun senyum dan membungkuk sedikit, balas menyapa Suho. "Suho hyung kenal dengan Yixing hyung?"

Straight to My Heart [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang