Chapter 22

185 15 0
                                    

Sudah hari keempat Chanyeol dan Baekhyun berada di masa percobaan pacaran. Namun Baekhyun sedang pusing karena masih belum menemukan jawaban apa yang akan ia berikan pada Chanyeol besok. Dan orang yang menyadari kebingungan Baekhyun saat ini adalah Minseok. Melihat adik kelasnya itu berjalan dengan kening yang berkerut, ia langsung menghampirinya.

"Baekhyun-ah!"

"Waa!" Baekhyun terlonjak kaget karena tiba-tiba sesosok hantu muncul di depannya. "Ah, hyung!" protes Baekhyun pada Minseok.

Minseok tertawa dengan reaksi Baekhyun. "Mian," katanya tanpa rasa bersalah sedikit pun. Minseok tampil dengan dandanan menyeramkan seperti ini karena kelasnya membuat wahana labirin hantu. Dan ia sedang berkeliaran di lorong karena sekarang adalah waktu istirahat untuknya.

"Kau memikirkan apa sih, sampai tidak menyadari kedatanganku?"

Baekhyun menggeleng. "Bukan apa-apa kok," jawabnya berbohong.

Bukan Minseok namanya kalau percaya begitu saja pada Baekhyun. "Katakan saja padaku. Kau tau sendiri kalau aku pendengar yang baik," ucapnya sambil bersandar di tembok.

Baekhyun berpikir beberapa saat. Ia melihat sekelilingnya yang terlalu ramai. Akhirnya, Baekhyun membawa Minseok ke tangga darurat yang hanya ada mereka berdua di sana. Baekhyun duduk dengan Minseok di sampingnya. Ia pun mulai bercerita. Namun, ia sama sekali tidak memberitahu Minseok kalau ia dan Chanyeol sedang dalam masa percobaan pacaran. Ia hanya mengatakan bahwa ia bingung dengan perasaannya terhadap Chanyeol.

"Oh, begitu ya," Minseok mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia berpikir cukup lama hingga kemudian kembali bicara. "Baekhyun-ah, aku memang baru mengenalmu selama setahun ini, tapi aku tau kau orang yang seperti apa. Ketika kau tidak bisa menerima orang tersebut, kau pasti akan langsung menolaknya dan akan membangun tembok diantara kalian. Tapi, yang kulihat sekarang ini jauh dari itu. Kau memang selalu mengusir Chanyeol dan kesal setiap kali dia datang, tapi kau tidak membuat jarak dengannya. Sama sekali tidak."

Baekhyun baru saja mau memotong perkataan Minseok. Dia merasa bahwa Chanyeol lah yang tidak memberinya kesempatan untuk menjauh, karena itulah ia tidak bisa lepas darinya. Namun Minseok tidak memberinya kesempatan untuk bicara.

"Kau terperangkap dengan masa lalumu, Baekhyun. Kau memiliki kenangan yang buruk tentang dirimu yang mencintai pria. Karena itulah sulit bagimu untuk menerima Chanyeol. Bahkan saat kau sebenarnya memang menyukainya, kau takut untuk mengakuinya. Kau takut apa yang dulu pernah terjadi, akan kembali."

Mengangguk, Baekhyun tidak menyangkal perkataan Minseok. Dia benar bahwa Baekhyun takut. Baekhyun takut jika sesuatu yang buruk terjadi lagi, dan itu akan membuat Chanyeol menjauh darinya.

Melihat yang lebih muda hanya diam saja, Minseok segera menggenggam kedua tangan Baekhyun. Ia tersenyum saat mata mereka bertemu. "Apa yang kau rasakan sekarang? Apa rasa takutmu itu lebih besar daripada rasa bahagiamu karena dia berhasil membuatmu jatuh cinta? Baekhyun-ah, kau mungkin masih memiliki rasa sakit karena masa lalumu, tapi bukankah kau juga membutuhkan seseorang untuk menyembuhkannya? Dan aku yakin hatimu tau siapa yang pantas untuk melakukannya."

"Tapi, aku masih belum menemukan alasanku untuk menyukainya," keluh Baekhyun.

Minseok menghela napas. "Alasan memang penting, sangat penting. Tapi, apa kau yakin kau tidak tau kenapa kau bisa menyukainya?"

Baekhyun mengangguk. Sungguh, Minseok gemas sekali dengan adik kelasnya yang pintar namun bodoh dalam urusan cinta ini.

"Aku tau kenapa semua orang menyukai Chanyeol. Dia tampan, ramah, baik, dan perhatian. Semua alasan itu sudah lebih dari cukup untuk menyukainya. Tapi, untuk kasusmu, aku rasa perlakuan spesial dari Chanyeol untukmu, maksudku, hanya untukmu juga menjadi poin tambahan."

Straight to My Heart [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang