chapter 16

4.5K 686 39
                                    


Author pov.

"Kyaaaaaa!" Jennie menarik rambut Irene begitu juga dengan Irene yang menarik rambut Jennie.

"Lepasin!" Teriak Jennie.

"Lo yang lepasin duluan anjir!" Teriak Irene.

"Ga mau! Lepas atau nggak gue tendang perut lo Ireng buluk" Jennie menggertakan giginya.

"Gue tendang balik lo Jennie jamet" Irene mengeraskan rahangnya.

"Gue ga jamet!"

"Gue juga ga Ireng!"

Keduanya saling melemparkan tatapan tajam, tidak ada yang mau mengalah melepaskan tarikan rambut masing-masing.

Jennie menarik kuat rambut Irene, tidak tinggal diam Irene juga menarik kuat rambut Jennie.

"Aaaaaaak!" Keduanya sama-sama memekik kesakitan.

Bugh

Jennie dengan tiba-tiba menendang mencakar pipi Irene dan menendang perutnya.

"Aah sakit! Anjing ya lo jamet!" Irene marah, dia membalas menendang perut Jennie dan mendorong pundak gadis gembul itu sampai dia tersungkur di lantai.

Brugh

"Aah aawh s-sakit" Jennie meringis memegangi perutnya.

"Sssh pipi gue" Irene meringis menyentuh pipinya dengan pelan.

"Gue aduin lo sama Lisa gue!" Jennie melengkungkan bibirnya menatap Irene.

"Aduin aja sana, gue ga takut!" Tantang Irene.

"Awas aja lo mmph-" Jennie mengucek matanya.

"Jennie! Irene!" Itu Lisa, wajahnya tampak panik menatap keduanya.

"Hiksss Lisa.. Irene jambak rambut aku hikss t-terus dia juga nendang perut aku, sakit~" adu Jennie.

"Ren-"

"Dia nyakar pipi aku, dia juga nendang perut aku. Kamu liat nih pipi aku ke gores, sakit tau" Irene menunjukkan pipinya.

"Jen-"

"Huwaaaa pokoknya Ireng nendang perut aku sampe aku jatuh, dia kasar hikss.." tangisan Jennie semakin kencang.

Lisa mendongak ke atas dan memijit pelipisnya.

"Bae" Seulgi datang dan mendekati Irene.

"Kamu gapapa? Aku denger dari murid lain kamu berantem sama Jennie" Seulgi membolak-balikkan tubuh Irene.

"Dia nyakar pipi aku, bear" Irene menunjuk Jennie dan membenamkan wajahnya di leher Seulgi.

Seulgi menatap Jennie, hendak membuka suaranya ketika Lisa menghentikannya.

"Bawa Irene ke uks, obatin lukanya. Biar Jennie gue yang urus" kata Lisa, Seulgi menghela nafas lalu dia mengangguk dan membawa Irene ke uks.

"Hikss hiksss sakit"

Lisa menatap Jennie, dia menghela nafas pelan kemudian berjongkok membawa Jennie ke gendongannya.

"Kenapa bisa berantem sama Irene? Tanya Lisa sambil membawa Jennie ke taman.

"Aku ga suka kamu deket-deket Ireng, aku nyuruh dia jauhin kamu tapi dia bandel ga mau jauhin kamu. Hiksss dia yang salah pokoknya!" Jennie menenggelamkan wajahnya di leher Lisa.

"Namanya Irene" lembut Lisa menyeka air mata Jennie.

"Ireng buluk!"

"Ga boleh gitu, ga baik. Kamu mau jadi anak nakal?"

Jennie menggeleng sambil menarik ingusnya.

Lisa tersenyum, menurutnya Jennie sangat lucu saat menangis. Jadi dia mengambil sapu tangan dari sakunya lalu menyeka keringat di pelipis dan di leher Jennie.

"Itu makanya. Kamu harus manggil Irene okey?"

"T-tapi dia nakal"

"Ga kok, Irene baik"

"Tuh kan, kamu belain dia. Hiksss kamu udah pacaran kan sama dia, kamu hiks tega sama aku!" Jennie memukul-mukul pundak Lisa.

"Nanti tangannya sakit, udah yah" Lisa menggenggam tangan Jennie.

"Biarin!" Jennie menarik tangannya dan kembali memukul pundak Lisa.

Lisa memejamkan mata sejenak, kembali membukanya dan menghela nafas panjang.

"Hei, Irene itu adiknya Bunda aku. Ga  mungkin lah aku sama dia pacaran" kata Lisa dan Jennie menghentikan pukulannya.

Jennie mematung, matanya berkedip lucu dan setelah itu dia menenggelamkan wajahnya di leher Lisa. Dia malu, benar-benar malu.

"Aaaaaaak! Mami Papi! Tolong Jennie malu banget ini.. sekarang Jennie butuh pintu Doraemon!" Batin Jennie memekik malu.

•••

Tbc

18/05/23

Tuh kan, gembul sih main hajar aja.

Vote komen lanjut.

tukang php [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang