Chapter 10

4.9K 730 67
                                    


Author pov.

"Sorry, aku nganggap kamu temen aja ga lebih" kata Jennie bersama helaan nafas keluar dari mulutnya.

Lisa melemaskan bahunya, menurunkan tangannya dari pipi Jennie lalu menarik nafas dan membuangnya dengan berat.

Gadis jakung itu menatap Jennie, tiba-tiba dia tersenyum dan tertawa keras setelahnya.

"Hahahaha Jen, jangan gitu dong jawabnya. Aku hampir aja kehilangan nafas. Harusnya kamu jawab iya Lisa, gitu. Ayo ulang" kata Lisa dan Jennie mengerutkan keningnya.

"Lis-"

"Tadi itu latihan buat nembak Irene, aku udah lama suka sama dia, jadi aku coba praktekin dulu sama kamu. So, kamu jangan buat aku takut di tolak Irene ya Jen, kamu harus jawab iya biar aku yakin buat nembak Irene" Lisa tersenyum memegang lengan Jennie.

Degh

"A-apa?"

Jennie terdiam kaku, mulutnya kaku dan tubuhnya lemas seketika mendengar perkataan Lisa barusan.

Dia tidak salah dengar kan? Lisa menyukai Irene dan mencoba mengungkapkan isi hatinya pada wanita pendek yang baru saja di temui nya kemarin.

Jujur Jennie sangat shock saat ini, sekedar menjawab ucapan Lisa saja mulutnya berat untuk terbuka.

"Hei" lembut Lisa mengusap lengan Jennie.

Jennie menatap mata Lisa, entah kenapa dia merasa sedih dan merasa kecewa dengan perkataan Lisa.

Matanya berkaca-kaca sekarang, hatinya sakit seperti tertusuk jarum.

"Kenapa?" Lisa panik begitu melihat mata berkaca-kaca.

Jennie mulai terisak karena tidak dapat menahan sesak di hatinya.

"Hiksss hiks.."

"Hei, kamu kenapa? Ada yang sakit? Atau aku nyakitin kamu? Jawab Jennie, kamu kenapa?" Cacar Lisa.

"Hiksss.." Jennie tidak menjawab melainkan semakin menangis seperti bayi.

Lisa sedih melihat Jennie menangis, dia tidak tega mendengar suara tangisan pilu Jennie.

"Jen-"

Bugh

Jennie memukul dada Lisa.

"Aahh" Lisa meringis karena pukulan Jennie benar-benar sakit.

"Pulang!" Pekik Jennie.

"Jawab dulu pertanyaan aku, kamu kenapa nangis?" Lisa menangkup wajah Jennie, merasa iba melihat tetesan air mata berjatuhan dari pelupuk mata gadis gembul itu.

"Ga mau jawab! Aku maunya pulang. Hiksss.. Mami~" Jennie terisak-isak menutup wajahnya.

"Huh, yaudah" Lisa mendesah pelan, berdiri dan kembali memakai topinya.

"Ayo aku anterin" Lisa mengulurkan tangannya tapi Jennie menghempaskan nya dan melengos pergi begitu saja.

"Hufff" Lisa menghela nafas panjang, mengepalkan tangannya dan memijit pelipisnya setelahnya.

-

"Bunda" Lisa berlari menubruk tubuh Bunda Fanny yang tengah duduk santai menonton drama kesukaannya.

"Anak Bunda" Bunda mengusap sayang kepala Lisa.

"Hiks"

"Eh? Kamu nangis?" Bunda Fanny menangkup pipi Lisa.

Lisa menggeleng dan menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Bunda Fanny.

"Hiksss.."

"Hei anak Bunda kenapa? Siap-"

"Lisa lagi ga hiks mau di tanya Bunda.. ga mau jawab pokoknya! Hiksss" Lisa memeluk erat tubuh Bunda Fanny.

"Iya iya, tenangin dulu diri kamu nak. Ssh sayang sayang" Bunda Fanny mencium kepala Lisa dan mengusap-usap punggung putri bontotnya.


•••

Tbc

01/05/23

Yah yaah meuwwek.

Vote komen lanjut.

tukang php [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang