Para murid berhamburan keluar sekolahan karena sudah waktunya pulang. Namun, beda hal yang dilakukan gadis imut bernama (Name). Dia pulang sedikit lebih lambat karena hari ini adalah jadwal piketnya.
(Name) memasukkan barang bawaannya ke dalam tas, pandangannya teralih ke pintu kelas yang tengah menampilkan lelaki kembar,yaitu adiknya.
"Lho, belum pulang?" Menatap kedua adiknya yang berada di ambang pintu.
"Belum" jawab Naka santai.
"Masih nungguin Onee-chan, nanti Onee-chan diculik kalau pulang sendiri" lanjut Naru.
(Name) tertawa.
"Hei,Onee-chan bukan anak kecil lagi. Lagian dari kita bertiga aku yang paling tua" (Name) memajukan bibirnya. Kini dia beralih mengambil sapu.
"Bagi kami Onee-chan seperti anak kecil" Naka tertawa.
Naru mengenggol bahu Naka.
"Bodoh,nanti dia marah lagi".
"Dasar, kalian lebih baik pulang saja. Melihat muka kalian membuat mood ku hilang!." (Name) mulai menyapu lantai.
"Maaf,Onee-chan Naka tadi cuman bercanda. Yakan Naka?" Naru menatap Naka dengan tatapan tajam.
"I-iya!" Naka mengalihkan pandangannya. Jujur dia takut jika Naru marah,karena sekali marah dia bisa menghancurkan rumah tetangga. Sehingga membuat kedua kakaknya ketakutan.
(Name) menghelai nafas.
"Kalian pulang saja dulu, Onee-chan gak lama kok. Ngak usah khawatir, (Name) bisa jaga diri sendiri. Lagian aku bisa bela diri. Benar kan?." (Name) mengedipkan sebelah matanya.
"Tapi..."
"Gapapa, udah sana pulang. Jangan lupa masak!"
"Yakin nih?"
"Dasar,kalian ngak percaya sama Onee-chan?."
"Enggak"
(Name) membuka sepatunya dan siap melempar ke arah lelaki kembar itu. Seketika lelaki kembar itu lari keluar kelas,meninggalkan (Name) sendirian di sana.
"Ilang juga bocah-bocah itu" ucap (Name) seraya menghelai nafas lega. Dia melanjutkan menyapu dan beres-beres.
>>>>pulang
Setelah selesai piket dia langsung keluar dari sekolahan. Dia berjalan menuju rumahnya, dia melewati gang sepi yang biasanya dia gunakan untuk berangkat-pulang. Dan, menurutnya gang itu aman karena dia sudah lewat sana berulang kali.
(Name) berjalan sambil mendengarkan musik kesukaannya. Sesekali dia ikut menyanyikan part yang dia hafal.
"Hmmm...hmmmm...hmm...hmm.hmm" (Name) menikmati lagu itu.
Brak... bugh...
Terdengar suara pukulan dari perimsimpangan. Karena (Name) anak yang kepo dan jiwa keponya sudah melanda. Dia memberanikan diri nya untuk mengintip dari balik tembok.
Kaget
"Kyaa, shiball!"
Bagaimana tidak kaget? Orang itu kini berada di depan (name), pas sekali.
Manik mata hitam milik pria itu menatap tajam (Name). Mata mereka sempat bertemu sebelum (Name) berbalik, ingin berlari. Namun kerah nya digenggam oleh pria itu,membuat sang gadis tidak bisa pergi dari tempat itu.
(Name) berusaha melepas genggaman pria itu. Namun,genggamannya sangat kuat hingga dia kesulitan untuk melepaskannya.
"Lepasin!"
"Siapa kau,apa yang kau lakukan disini?" Manik hitam itu menatap tubuh (Name) penuh selidik. Membuat pemiliknya merinding.
"Jangan liat-liat, ku colok mata mu nanti!" Gadis itu memberontak berusaha melepaskan diri.
"Dasar, kutanya sekali lagi. Siapa kau?" Pria itu menekan kalimatnya.
"Sudah jelas aku ini orang!. Masih aja tanya, lepasin!"
Pria itu alias Jonggun marah dan membanting tubuh (Name) ke tanah. Membuat (Name) merintih kesakitan.
"Shiball!" (Name) menepuk-nepuk bokongnya yang terasa sakit. "Hei,ngak usah mbanting dong. Sakit tau!" Kemudian (Name) berdiri tepat dihadapan Jonggun.
"Ck,bicara mu kasar juga. Jangan pernah bermain-main dengan ku,gadis sialan" Jonggun menatap datar (Name).
Sekarang (Name) marah. Dia ingin sekali menghajar orang didepannya. Tetapi (Name) merasakan tembok yang besar,sehingga membuatnya ragu. (Name) memikirkan sesuatu yang sangat epic sudah pasti cara ini ampuh untuk menjatuhkan lawannya.
(Name) tersenyum lebar, ugh... imut
"Om main yuk!"
"Aku tidak suka bermain dengan anak sepertimu dan jangan panggil aku om aku masih muda."
"Ngak peduli sih,om" (Name) membuat posisi kuda-kuda berniat memukul Jonggun, saat ingin melayangkan tinjunya Jonggun dengan sigap menangkap tangan (Name).
Tetapi bukan itu yang (Name) incar,tetapi titik vital nya. (Name) menendang milik Jonggun dengan keras.
"Oh shtt!" Jonggun memegang kepemikikannya,merintih kesakitan.
Sedang kan (Name) memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur kembali kerumah.
"Gomenne!" Ucap (Name) berlari meninggalkan Jonggun.
Jonggun menaikan sebelah bibirnya
"Bocah yang menarik.""Sial,tendangannya kuat juga" dia terus memegang miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘾𝙪𝙩𝙚 𝘾𝙖𝙣𝙙𝙮 (Park Jonggun X Reader)
De TodoMenceritakan seorang gadis SMA asal Jepang,yang nakal tetapi 𝙋𝙤𝙡𝙤𝙨?. Suzuki (Name) adalah gadis berparas cantik. "Aku sangat bahagia hidup di Korea Selatan" itu yang kalimat yang dilontarkan gadis itu setelah tinggal beberapa bulan di Korea...