08. Sorry (1)

887 82 0
                                    

"Kyaaa!!."
"Astaga kalian berdua,apa yang kalian lakukan malam-malam begini huh?!."
Ucap (Name) dengan nada sedikit tinggi. Dia terkejut,pasalnya melihat sepasang adiknya menggunakan masker wajah dan berpakaian serba putih duduk disofa.
"Aduh jantungku masih ada atau tidak,ya."
Seraya menyentuh dada,mengecek apakah jantungnya masih bekerja atau tidak.

"Tenang saja, nuna masih hidup,kok." Sahut Naru.

Naka berdehem membenarkan perkataan adiknya,Naru.

"Tetap saja,lain kali jangan begitu. Sudahlah,aku mau kekamar dulu."
(Name) berjalan melewati kedua adik kembarnya. Tiba-tiba tangannya diraih dan ditarik kebelakang membuat pemilik tangan itu terpaksa duduk disofa dikelilingi para adiknya.

"Dari mana?." Tanya Naka sambil menatap (Name) penuh penasaran.

"Kenapa pulang larut malam?." Tambah Naru tak kalah penasaran,sambil melirik tubuh kakaknya dari atas sampai bawah.

(Name) yang merasa risih pun mendorong kedua adiknya,walau tenaganya tidak banyak karena kejadian yang beberapa saat baru berlalu,setidaknya mereka memberi sedikit celah.

Tak ada gunanya berdebat dengan mereka, setiap mendapat jawaban pasti akan bertanya lagi. Apa lagi disaat begini,aku sudah seperti penjahat saja. Pasti mereka akan mengintrogasi ku. Astaga suara mereka berisik,seperti perempuan saja.

"Nuna..."

"Maaf...,jadi sebenarnya tadi sepulang dari toko aku mampir sebentar ke pasar malam."

"Apa?,kenapa nuna tidak mengajak kami?!." Naru sedih,karena nuna tidak mengajaknya kepasar malam,padahal dia sangat ingin kesana. Dia pun langsung meninggalkan dua orang itu, menaiki tangga menuju kamarnya.

"Naru-" (Name) bangkit dari duduknya,ingin sekali dia mengejar Naru untuk menjelaskan alasannya dia tidak mengajak mereka berdua.

Tapi langkahnya terhenti akibat genggaman Naka, Naka menarik tangan kakaknya. "Sudahlah,itu salah nuna."

"Naka,dengar dulu penjelasan nuna..!."
Ah.. padahal ini hari yang indah,kenapa ada saja hal yang membuatku sakit.

.

.

.

reader's pov :

Sudah beberapa hari berlalu dan ya, mereka berdua masih marah kepadaku. Apa yang harus ku lakukan agar mereka berhenti marah?. Sial... aku ini kakak yang buruk,ya. Pantas sih jika mereka marah,lagi pula Naru sangat ingin ke pasar malam,tetapi cuma aku yang pergi. Hanya karena godaan Jungoo, aku jadi salah mempertimbangkan pilihan. Aku juga tidak bisa menyalahkan Jungoo,karena aku juga senang saat bersamanya. Sialan... aku harus apa?.

 𝘾𝙪𝙩𝙚 𝘾𝙖𝙣𝙙𝙮 (Park Jonggun X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang