Boggart

39 2 0
                                    

Ternyata rasa takutku berasal dari diriku sendiri, aku takut melihat diriku terkapar tak berdaya dimana itu ternyata dirimu


Aku berjalan menyusuri lorong kastil dengan menenteng Tas yang sudah tersampir jubah Gryffindorku. Aku sangat bersyukur menjadi Ares, karena aku tak perlu berpenampilan rapi agar terlihat anggun.

Sudah cukup lama aku menjalani masa sekolahku, ini cukup menyenangkan. Aku juga dibantu Dumbledore dan Ayah Remus untuk menyusun rencana dan berlatih sihir. 

Terkadang aku juga berlatih senjata dengan Ayah Remus, atau Para Centaur yang notabennya sangat mahir dalam memainkan senjata. Firenz, salah satu centaur yang merupakan guruku dalam berlatih senjata, dia bisa melihat pergerakan bintang dan melihat masa depan. Tapi aku sudah membuatnya berjanji untuk tidak memberitahukanku tentang masa depan, itu berguna agar aku selalu waspada.

"Permisi, maaf Professor aku terlambat" Ucapku kemudian memasuki kelas Ayah Remus. Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, cukup menarik.

Ayah Hanya menggeleng, menatapku seolah bertanya 'darimana saja aku ini', aku hanya menyengir dang menggaruk tengkukku. Aku memilih menuju barisan terdepan.

"Jadi siapa yang bisa menjelaskanku bagaimana wujud Boggart?" Ucap Ayah Remus.

"Tidak ada yang tahu, dia berubah sesuai dengan ketakutan pada diri kita" Jawab Hermione yang tiba-tiba berada disampingku.

"Astaga kenapa kau selalu muncul seperti hantu!" Gerutuku, kemudian Hermione melihat ku dengan tatapan heran, sedikit tersenyum, dan memukul keras lenganku. Jadi seperti ini yang dirasakan anak laki laki saat kami para perempuan memukul mereka karena refleks.

"Awww, sial kau"

"Sshhh diamlah Ares"

Tidakkk, lagi lagi mata para gadis menatapku dengan tatapan membunuh karena aku bergurau dengan Hermione.

"Baik semua, ulangi ucapanku. Riddikulus" Seru Ayah Remus, sepertinya sengaja di naikkan nadanya untuk menegurku dan Hermione.

Neville menjadi orang pertama yang menaklukan boggart nya. Di susul Ron dan parvati. Kini giliranku.

Sial !! Boggart yang tadinya berbentuk Badut raksasa berubah seketika saat aku menatapnya langsung.

Aku melihatku diriku sebagai Lara yang memegang Sebuah busur tanpa anak panah, berlumuran darah. Banyak mayat tergeletak. Yang membuatku tercekat adalah, Ares yang memandangku dari belakang dengan tatapan marah dan kecewa sambil menodongkan tongkatnya tepat dibelakang kepalaku. FOKUS !!

"Riddikulus"

Boggart tadi kemudian berubah menjadi Ares yang rambutnya di ikat sebagian dan diberi pita. Itu sangat lucu, dia selalu melakukan hal itu untuk membuatku tertawa dulu. Sial lagiii seisi kelas menertawakann aku karena visual Ares itu.

Semua memandangku aneh, bagaimana tidak ?? Mereka tahu aku sebagai Ares, tapi penawar boggart ku justru Ares sendiri. Semoga tak ada curiga sedikitpun.

Ares.. tolong aku.

*

Aku berjalan cepat menyusul Harry dan Ron untuk menuju kelas mantra, aku bisa tertinggal. Sialnya aku juga tidak tahu dimana kelas itu dilaksanakan.

"Everdeen !!" Panggil seseorang dari belakang. Aku berhenti dan menoleh sejenak.

"Malfoy ! Kebetulan sekali. Aku ingin mengembalikan jubahmu" ucapku spontan dan mengambil jubahnya yang aku pinjam tempo hari darinya saat di hospital wing. aku mengeluarkannya dari dalam tasku.

The Girl In Shadow [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang