The Lights

9 1 0
                                    

Menatap matamu dari dekat adalah sebuah sihir paling indah. Duniaku teralihkan

Lara sedikit berlari saat mendapati hari sudah mulai siang. Sudah hampir dua bulan ia melatih para tribute untuk persiapan Quarter quell. Sejauh ini sangat baik.

Gadis itu menarik sedikit ujung roknya yang panjang, germerincing gelang kakinya menggema  diantara lorong menuju arah luar kastil. Hari ini adalah pelatihan penggunaan senjata. Dan dia sudah telat hampir 3 jam karena tertidur tadi pagi.

"Maaf membuat kalian menunggu Tuan"

"Ayolah Rose, ini sudah hampir 2 bulan tapi kau masih saja memangil kami tuan? " Celetuk Draco.

"Draco.. " Harry memberi kode sembari menggeleng kecil, begitu juga dengan Cedric yang memperhatikan.

"Tak apa tuan Potter"

Lara meletakkan sebuah kotak yang tadi ia bawa, dibukanya kotak itu. Menampilkan 4 buah senjata api dengan selongsong pendek.

"Ini adalah senjata modern distrik 2, salah satu distrik dibawah pimpinan Capitol. Akan kutunjukkan cara menggunakannya"

Lara menarik pelatuk dari pistol itu, kemudian menembakkannya pada salah satu ranting pohon.

Dorrr

Suara tembakan terdengar nyaring hingga membuat beberapa murid yang lewat menoleh.

"APA YANG KAU LIHAT??!! PERGILAH" Teriak penjaga pada salah seorang siswa tahun kedua yang terlihat penasaran. Sedangkan Draco nampak diam dan sedikit gemetar.

"Kau kenapa tuan Malfoy"

Mata laki-laki itu sedikit berair seakan menahan amarah dan air mata. Kemudian ia pergi entah kemana.

"Malfoy!! Kembali!! "

Cedric berusaha mengejar Draco, tapi ditahan oleh Harry .

"Beri dia waktu ced" Usul Harry.

Mereka bertiga kembali berkutat dengan senjata api, bahkan Harry beberapa kali hampir menembak kearah Cedric karena belum terbiasa. Laki-laki berkacamata itu sedikit frustasi dengan latihan saat ini. Belum lagi dengan Draco yang pergi entah kemana.

"Aku memang hanya ahli dalam mantra, bukan senjata. Bahkan Cedric yaang tidka tahu senjata muggle sama sekali bis atahu cara menggunakannya"

Oh, Lara sangat tidak suka sahabatnya berkecil hati seperti ini, dia merapatkan tudungnya menghampiri Harry yang masih tertunduk lesu.

"Aku yakin kau bisa menggunakannya suatu hari nanti Harry"

"Katakan lagi"

Lara kebingungan, kenapa?

"Aku yakin kau bisa menggunakannya"

Harry mendesah pelan dan menggelengkan kepalanya "Bukan itu, yang terakhir"

"Suatu hari nanti?"

"Bukan"

Lara mulai kesal, apa maksud pria ini, apa ada yang salah ??

The Girl In Shadow [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang