I'll be There

29 3 0
                                    

Ingat saja bahagianya, bukan lukanya

Anak laki-laki itu berlari sedikit terengah-engah. Entah apa yang  mengejarnya. Tapi ia terlihat sangat ketakutan.

Pakaian yang melingkar ditubuhnya seperti selendang itu menjuntai saat ia menundukkan badannya.

"Mirza ! kau baik-baik saja?"

Anak laki-laki yang memakai mahkota itu lantas menoleh kearah suara itu berasal.

"Aku akan baik-baik saja kalau kau tidak berbuat aneh-aneh Kali !"

Gadis dihadapannya sontak tertunduk, meremas pakaiannya ketakutan, air matanya mentes perlahan tanpa suara.

"Mirza!! kau melukainya lagi sialan"

"astaga Aidan, aku bahkan tidak menyentuhnya sedikitpun !"

Kini bukan hanya suara gemuruh dari Mirza, Tapi anak laki-laki bernama Aidan juga mulai memenuhi ruangan yang terbuka itu untuk menenangkan Gadis kecil yang masih menangis itu.

"tak apa Aidan, Mirza marah padaku karena aku marah padanya dan-"

"Dan dia melakukan hal aneh lagi"

Aidan menarik nafasnya sejenak, mengusap kepala Gadis berambut panjang dengan perhiasan menghiasi tubuhnya. Gelang-gelang gadis itu sedikit bergerincing saat mengusap air matanya.

"Kali, sudah kukatakan jangan melakukan sihir apapun. Disini penyihir dianggap jahat" Jelas Mirza dengan suara yang sedikit ditahan agar tidak meneriaki gadis dihadapannya. Gadis itu berusia 3 tahun lebih muda darinya, sedangkan Aidan berada 1 tahun dibawahnya seharusnya.

"Sebaiknya kau ajari jodohmu itu untuk tidak menggunakan sihir Mirza. Bisa jadi, Capitol akan menangkapnya dan menyerang Distrik Ayahmu. Satu hal lagi, Namanya bukan Kali"

Aidan memiliki sikap yang sangat dingin, namun tenang. Aidan adalah Putra angkat dari Haymitch salah satu mentor dari Distrik 12. Dia diperintahkan menjaga seorang gadis berusia 7 tahun saat usianya yang masih sangat muda.

"Wilayah ini sudah Merdeka Aidan ! dan Kali sudah menjadi bagian dari wilayahku. Sudah sepantasnya dia bersikap seperti orang-orang wilayahku. Bahkan suatu hari nanti ia akan mendampingiku untuk memerintah wilayah ini"

Gadis bernama kali itu kemudian berdiri, berjalan menuju balkon dimana angin berhembus dengan lembut, Tirai di setiap pilar ruangan itu seakan menyambut setiap langkah gadis kecil itu.

"Tolong jangan bertengkar" Lirih gadis itu, gemerincing gelang kakinya berhenti seiring dengan berhentinya langkah kakinya yang sudah berada di ujung ruangan itu.

"Mirza, maafkan aku. Aku berjanji tidak akan menggunakan sihir dan berbuat diluar kendali lagi"

Gadis kecil itu sedikit menarik nafasnya, "Aidan aku juga minta maaf karena sudah selalu merepotkanmu"

Kedua laki-laki itu saling menatap dan menghembuskan nafasnya sedikit kasar. Mirza dengan wibawa dan kegagahannya melangkah mendekati Gadis bernama Kali itu, diikuti dengan Aidan yang memakai Setelan Jas dengan celana pendek.

Mereka bertiga saling berpelukan, sedikit mengusap kepala gadis itu.

"kakakmu dan seseorang bernama Lupin akan menjemputmu 3 Hari lagi"

"APA!!!"

Ucap Mirza dan Kali bersamaan, Dengan kasar Mirza menarik lengan Aidan kemudian menarik sebuah pedang dari pakaiannya dan menghimpitnya tepat di leher Aidan.

The Girl In Shadow [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang