Bagian; Empat

165K 10.9K 132
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

🥀🥀🥀










Belakangan ini Zoya merasa jika intensitas pertemuannya dengan Alan semakin sering terjadi. Hal itu menuai tanya bagi Zoya. Biasanya mereka hanya bertemu seperkian menit di pagi hari atau malam hari. Bahkan bisa saja dalam satu bulan mereka tidak pernah bertemu sama sekali.

Zoya pikir Alan akan mengurung dirinya di kamar usai makan malam seperti malam-malam sebelumnya atau pria itu akan keluar menemui seseorang dan tidak pulang setelahnya.

Tetapi sudah pukul 10 malam, Alan  masih berada di rumah. Berada di ruang yang sama dengan Zoya meski terlihat larut dalam pekerjaan yang dibawa pulang.

Oke. Anggap saja Alan sedang malas keluar atau merasa pengap di kamarnya. Namun, dari sebanyak ruang kosong kenapa Alan justru memilih untuk bergabung bersama Zoya yang sedang menonton drama di ruang tengah?

Lagi. Berada di ruang yang sama untuk pertama kali dan hanya berdua saja.

Memangnya Zoya dan Alan tidak tidur seranjang? Mana mungkin. Sudah 2 tahun lamanya mereka tidur di kamar masing-masing. Selama itu pula Zoya sudah menyerah atas pernikahannya. Hanya saja waktu itu Zoya belum mempunyai keberanian untuk mengakhiri.

Karena itu segala hal tentang pertama kali membuat Zoya merinding. Perasaan terancam itu semakin nyata. 

Tayangan drama sudah tidak Zoya hiraukan lagi. Sekarang kepala Zoya tengah sibuk menerka-nerka keanehan Alan. Sebelumnya Zoya pikir Alan hanya berpura-pura di depan Ibunya. Tetapi ternyata Alan masih setia bertingkah Aneh.

Selama bertahun-tahun hidup dengan Alan, setidaknya Zoya memahami beberapa hal tentang Alan. Salah satu keunggulan Alan yang patut Zoya apresiasi adalah kepiyawaian Alan dalam bersandiwara.

Alan layaknya bunglon.

"Kenapa kamu lihatin aku terus dari tadi? Ada yang ingin kamu katakan?" Alan bertanya, menatap ke arah Zoya. Sejak tadi dia sudah merasa risih dipelototi oleh Zoya.

Zoya masih belum membuang wajah meski sudah ketahuan oleh Alan. Sejujurnya ada banyak sekali pertanyaan yang hinggap di kepalanya. Karena itu Zoya akan menanyainya beberapa saja.

"Kenapa aku merasa kalau belakangan ini kamu bertingkah aneh?" pertanyaan konyol itu terlontar sebagai pembuka.

Alan tertawa mendengarnya. Padahal dia sudah siap menjawab pertanyaan serius dari Zoya. Tapi di luar perkiraan, Zoya justru menanyainya sesuatu yang sama sekali tidak penting untuk di jawab.

Sekali lagi, Alan tidak menyangka Zoya bisa semenakjubkan ini.

Zoya berdecak melihat Alan tertawa, bukannya menjawab pertanyaan itu.

"Aku bertingkah aneh?" tanya Alan memastikan.

Zoya mengangguk cepat sebagai balasan. "Why?" tekan Zoya sekali lagi.

Alan menatap Zoya lama. Wajah penasaran Zoya begitu menghiburnya. Selanjutnya Alan menggelengkan kepala, tidak tertarik untuk menjawab pertanyaan konyol itu.

Zoya kembali berdecak. "Apa karena aku mengajukan cerai?" Zoya kembali bertanya dan menyinggung soal gugatan cerai yang dia ajukan.

Tatap Alan kembali tertuju kepada Zoya sepenuhnya. Masih diam menantikan Zoya berbicara lebih lanjut.

Let's Divorce, Husband! [SELESAI] TERBIT✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang