Bismillah
Koreksi typo
Selamat membaca :)
🥀🥀🥀
Ancaman Zoya ternyata berhasil memberi pengaruh besar terhadap Alan. Pria ini mulai diliputi risau akan rencananya yang terancam gagal terlaksana karena Zoya. Sebenarnya mudah saja bagi Alan memenuhi keinginan Zoya untuk bercerai. Kendati demikian, Alan tidak bisa serta-merta menceraikan Zoya. Sebab Zoya juga bagian dari rencananya.
Zoya adalah pion yang Alan gunakan dalam memuluskan permainannya.
Salah satu langkah saja, Alan bisa kehilangan pion yang berperan penting baginya. Karena itu Alan berusaha menahan Zoya sampai rencananya berjalan mulus. Tadinya begitu. Sekarang Alan harus memutar otak agar Zoya tetap berada dalam genggaman.
Mungkin bisa dengan menunjukkan sedikit saja ketertarikan kepada Zoya akan berhasil karena wanita itu mudah terbuai. Tapi itu tidak lagi efektif sekarang, karena Zoya telah melihat wajah yang sebenarnya.
Alan tidak menyangka Zoya bisa berubah begitu banyak dalam sekejap mata. Zoya tidak lagi mudah diperdaya. Alan kesal karenanya.
Satu-satunya yang bisa meluluhkan Zoya sekarang adalah kelemahan wanita itu. Alan tersenyum, tentu saja Zoya memiliki itu. Selama Alan masih memegang kendali. Zoya tidak akan bisa berbuat apa-apa.
"Alan." suara itu membuat Alan kembali. "Are you okey?" Alan menganggukkan kepala sebagai jawaban.
Pikirannya menerawang jauh sampai melupakan keberadaan seseorang di sampingnya.
"Kamu mulai bosan?"
Mata Alan tertutup saat tangan halus itu hinggap di sisi wajahnya. Alan pun merangkum tubuh wanitanya ke dalam peluk.
"Sedikit."
Dewina menatap Alan tidak percaya. Mereka baru 30 menit berada dalam ruangan setelah lampu di matikan dan film mulai ditayangkan. Bisa-bisanya Alan mulai bosan secepat itu. Menyadari ekspresi wajah Dewina, Alan kembali fokus pada layar lebar di hadapannya sebelum Dewina mengomel panjang karena Alan mengingkari janjinya sesaat memasuki bioskop.
"Sorry." ucap Alan mengusap bahu Dewina lembut.
"Kamu sedang nggak memikirkan hal lain, kan?" suara Dewina kembali terdengar.
Alan diam. Berusaha untuk tertarik pada tayangan di depannya. Namun, kebisuan Alan justru menimbulkan pertanyaan baru dari Dewina.
"Apa istrimu membuat masalah lagi?"
Alan menunduk melihat wajah Dewina yang menatapnya dari bawah. Selama ini hanya Dewina yang mengerti dirinya. Dewina juga telah banyak mengalami kesulitan karena kehadiran Zoya. Namun setiap kali menyinggung Zoya diantara mereka. Tidak pernah berakhir baik. Jadi Alan menggelengkan kepala sebagai jawaban.
"Lalu kenapa kamu banyak diam?" Dewina bertanya lagi.
"Hanya masalah pekerjaan, Na. Kamu tahu itu." jawab Alan akhirnya. "Kamu mulai gak fokus nonton. Apa kita keluar saja?" imbuh Alan kemudian.
Sebenarnya Alan yang sama sekali tidak bisa fokus. Kepalanya memikirkan banyak hal. Sayangnya Alan belum bisa berbagi bebannya kepada Dewina. Hanya sampai rencananya mulai terlaksana.
"Karena kamu, aku mulai gak mood buat lanjut nonton." keluh Dewina membuat Alan terkekeh ringan. Selanjutnya Alan dan Dewina keluar dari ruangan bioskop. Alan perlu mengembalikan suasana hati Dewina. Karena itu sisa hari ini dihabiskan Alan menemani kekasihnya dan juga memenuhi segala keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Divorce, Husband! [SELESAI] TERBIT✔️
RomanceZoya telah salah tentang Alan-suaminya. Berpikir rumah tangganya bersama Alan akan seperti musim semi. Nyatanya musim dingin lah yang bersamai. Zoya memiliki Alan tapi tidak dengan cintanya. Maka dari itu, Zoya memberanikan diri mengambil sebuah kep...