Antara Adel dan (namakamu) "9"

528 21 0
                                    

Karena keasikan mengobrol, tak terasa Ashel dan (namakamu) pulang ke Sekolah saat teman-tman sekelasnya sudah pulang.

"Loh, bukannya kita pulang jam 4 yah kok anak-anak jam setengah 4 udah pada gaada" Ucap Ashel.

"Tadi aku dapet WA dari Fenly katanya kelas langsung di bubarin gitu aja dari jam 1 siang tadi Shel."

"Ihhhh kok ga bilang-bilang sih (nam)" Ucap Ashel memukul bahu (namakamu).

"Ihhh sakit Shel udah dong. Iya maaf sengaja gue ga kasih tau lo Shel soalnya..."

"Soalnya apa sih?"

"Soalnya pengen lama-lama sama lo Shel..."

"Ihhh dasar modus gue bilangin Mommy ya nanti"

"Hah apa mau di aduin Mommy? Jangan dong Shel please jangannnnnn" (namakamu) pada Ashel memohon sambil berjongkok, kepalanya menunduk tak ingin melihat Ashel karena takut.

"Pleaseee jangan ya Shel gue mohonnn"

Ashel yang meliat tingkah (namakamu) hanya bisa terkekeh melihatnya, Ashel-pun mengangkat dagu (namakamu) yang tertunduk di depannya.

"Iya gue gaakan aduin lo, sebegitu takutnya ya, hmmmm?" Tanya Ashel pada (namakamu). Mendapatperlakuan tersebut dari Ashel (namakamu) langsung menggenggam tangan Ashel dan berdiri di depannya.

"Gimana ga takut Shel, gue takut kalo gue bakal kehilangan lo Shel" Ucap (namakamu) sambil mengelus pipi Ashel yang lembut. Mendapat perlakuan seperti itu Ashel seakan terhanyut dibuatnya, ia pun memeluk (namakamu), wangi vanillanya membuat Ashel sangat nyaman berada dekat dengannya. Ashel adalah orang yang tidak pernah tega jika melihat orang lain bersedih atasnya.

"Iya janji gue bakal selalu ada buat lo (nam), makasih udah baik banget ke gue ya" Ucap Ashel pada (namakamu).

Mendapat perlakuan tersebut dari Ashel, (namakamu)pun tersenyum, mengeratkan pelukannya,mengusap kepala Ashel yang berada di dada bidang miliknya.

.

.

.

.

.

.

Ashel dan (namakamu) pun telah sampai di depan rumah Ashel. Ya, (namakamu) mengantar Ashel untuk pulang, Ashel sudah memberitahu Mommy nya tentang ini.

"Makasih buat hari ini ya Shel..." Ucap (namakamu) pada Ashel.

"Gue yang harusnya bilang makasih ke lo karena lo udah bikin mood gue membaik hari ini (nam)" Ashel-pun tersenyum pada (namakamu)

"Yaudah habis ini lo langsung bersih-bersih dan istirahat yah, kalo ada apa-apa lo bisa chat gue, gue bakalan selalu ada buat lo Shel..." Mendapat pernyataan tersebut jelas saja Ashel menjadi salah tingkah dan blushing..

"Lo juga langsung bersih-bersih dan istirahat ya (nam)" Ucap Ashel

"Pasti. Apalagi kalo lo yang nyuruh hehe. Salam buat Mama Mertua yah"

"Mama mertua?"

"Iya mommy lo Shel.."

"Dihhh, modus lagi kan" Ucap Ashel mencubit lengan (namakamu).

"Awww sakit Shellll, iya iya maaf ngga gue ga modus lagi Shel ngga"

"Yaudah sana pergi" Ucap Ashel menggerutu pada (namakamu)

"Iya-iya, jangan ngambek dong nanti cantiknya ilang" Ucap (namakamu) sembari menarik pipi Ashel.

"Iya gaakan ngambek asal pergi"

"Yaudah oke gue bakal langsung pergi, bye-bye Ashel sayang...." (namakamu) pun melaju kan motornya dengan seketika.

"S....sayang?" Ashel masih tidak percaya bahwa (namakamu) akan memanggilnya sayang, pipi Ashel semakin memerah dibuatnya, Ashelpun memasuki pekarangan rumahnya dengan hati yang penuh suka cita sambil tersenyum.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sudah beberapa minggu ini Adel tidak menunjukkan tanda-tanda ia akan berbicara pada Ashel, padahal Ashel selalu menunggu momen di mana Adel akan berbicara dan mengatakan yang sebenarnya. Walaupun Ashel masih mempunyai Indah, Marsha dan Katrin tapi rasanya aneh ketika hari-harinya tidak mendapat kabar dari sahabatnya itu. Lamunan Ashel dikelas saat istirahat ini tertangkap jelas oleh Karin.

"Shel.." Sapa Karin

"Eh, iya Rin"

"Kok lemes banget. Sakit?" tanya Karin pada Ashel

"Ngga Rin gue ga sakit, cuman sedikit mikirin sesuatu aja"

"Apa emangnya? Tentang (namakamu)? Bukannya kalian berdua makin romantis ya"

"Ihhh bukan Rin, ini tentang temen di jekate Rin" Ucap Ashel serius pada Karin.

"Kenapa? Berantem?"

"Gue ngerasanya ngga ya Rin. Tapi tiba-tiba aja dia ngejauhin gue Rin, dan ga tau alasannya kenapa"

"Lo ngeuhnya pas kapan dia ngejauh?"

Di tanya seperti itu Ashelpun berpikir keras, yang ia rasakan adalah sahabatnya itu pergi meninggalkannya saat mengetahui bahwa Ashel di jenguk oleh (namakamu).

"Eum, gue ngerasanya sih dia berubah pas tau gue di jenguk sama (namakamu), tadinya dia mau jenguk gue gitu cuman ga jadi"

"Nah, kayaknya itu deh masalahnya."

"Hah?"

"Iya, masalahnya karena (namakamu) jengukin lo Shel.."

"Terus emang kenapa kalo (namakamu) jengukin gue dan dia tiba-tibba marah?"

"Nah itu yang musti lo tanyain sama temen lu, kenapa dia bisa jauhin lu tiba-tiba cuman karena (namakamu) jengukin lu"

Ashelpun merasa tidak percaya, mana mungkin sosok Adel yang cool, cuek dan dingin marah hanya karena dia di jenguk oleh (namakamu), benar-benar seperti bukan Adel yang Ashel kenal.

"Pas gue mau tau alasan dia kenapa jauhin gue dia kayak ngehindar gitu Rin, tapi dia bilang sih ke gue kalo misalnya dia bakalan cerita pas udah siap"

"Nah, seenggaknya temenlu udah ngasih sinyal untuk cerita Shel. Lu yang sabar aja ga usah dipikirin, apalagi sekarang ada (namakamu) yang bikin lu bahagia"

"Ishhh apaan sih Rin kesana mulu deh bahasnya" Ucap Ashel kesal pada Karin.

"Ya habis gimana ga berpikiran lu punya hubungan sama (namakamu) coba orang pas lu di ajak jalan sama (namakamu) baliknya sore, jujur sama gue kalian ngapain hmmm?" Goda Karin pada Ashel

"Dihhh apaan sihhh gu, gue ga ngapa-ngapain kok Rin. Ada-ada aja sih mikirnya"

"Hmmm dasar ngeles mulu emang...."

"Wleeee bodo :p" Ucap Ashel pada teman sebangkunya itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*Bantu komen dan vote supaya ceritanya bisa lanjut ya guys.. makasih banyakkkk



NO GOLDEN RULES | Ashel JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang