Semakin dekat denganmu "5"

557 17 0
                                    


Saat sore hari Ashel menunggu sahabat dekatnya, Adel untuk datang menemuinya. Setelah menunggu lama sampai menjelang malam ternyata Adel tak datang juga menemui Ashel. Ashel pun menelepon sahabat nya tersebut

"Hallo Del. Lu kok ga dateng kerumah si gue udah nungguin dari tadi".

"Emang nyokap lo ga bilang Shel? Gue tadi kerumah lo tapi kayaknya lo lagi di jenguk sama seseorang"

"Hah? Jadi lo ga dateng sore?"

"Ngga. Lagian gue tadi juga sibuk. Udah ya Shel gue lagi banyak urusan".

Tiitttttt

Adel memutuskan teleponnya dengan Ashel. Saat mengetahui fakta bahwa Adel tak jadi kerumahnya karena seseorang, jelas ini membuat Ashel tak enak hati. Sahabat yang selalu mengunjungi nya di kala sakit baru kali ini ia tak mau mengunjungi Ashel hanya karena ada seseorang yang mengunjungi nya terlebih dahulu.

.

.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya Ashel sudah memulai lagi untuk Sekolah. Saat dirinya sudah sembuh kedatangan Ashelpun disambut hangat oleh Karin

"Ciee idol ibu kota udah sembuh nih" Ucap Karin pada Ashel.

"Hehe iya Rin alhamdulillah nihhhh Sekolah lagi deh gue"

"Halah, harus seneng dong kan bisa ketemu (namakamu)"

"Ih apaan sih Rin.... Gue temenan doang"

"Temenan doang tapi kayaknya paling care sama lho"

Degg

Mendengar hal tersebut jelas saja Ashel blushing. Apa ia dia memang yang paling spesial diantara yang lain.

"Lu di jenguk kan sama (namakamu)?"

"Iya, dia katanya ngewakilin anak kelas"

"Hmmm iya sih, pas di suruh Bu Sumi buat jengukin elu dia paling semangat banget tau Shel"

"Hmmm bisa aja lu Rin"

Saat mereka bercakap mengenai (namakamu) tiba-tiba yang di obrolin datang ke kelas. (Namakamu) melihat Ashel ada di kelas. Tapi entah kenapa dia hanya melihat Ashel tanpa menyapa.

Ashelpun bertanya dalam hati mengapa tak biasanya (namakamu) begini. Yang selalu ramah padanya tiba-tiba langsung berbeda.

"Lu lagi marahan sama (namakamu)? " Tanya Karin

"Ngga Rin"

"Menurut gue lu musti ngobrol sih Shel. Kayaknya ada yang ga beres deh"

"Iya Rin gue bakalan ngobrol sama dia.."

.

.

Bel pulang sekolah pun berdenting. Anak-anak murid berhamburan untuk pulang. Saat suasana kelas sudah sepi Ashel mendapati (namakamu) tengah bersiap untuk kelapangan.

"(Nam) tunggu" Ucap Ashel pada (namakamu)

"Gue, gue boleh ngobrol sebentar sama lu? "

"Sorry Shel. Gue mau basket nih"

"Bentaran aja"

"Oke."

"Tapi tunggu anak-anak pada sepi ya. Gue takut ada yang.. "

"Ada yang liat?"

(Namakamu) menanyakan hal tersebut pada Ashel. Ashel hanya menunduk.

"Ikut gue" (Namakamu) pun menarik Ashel, Ashel ingin berontak. Ashel malah takut jika banyak orang yang melihat mereka berpegangan tangan dan hal tersebut menjadi salah paham orang lain yang mengenalnya sebagai seorang idol.

(Namakamu) membawa Ashel pada sebuah ruangan di sebelah ruang UKS. Ia baru tahu ada ruangan luas di sebelah UKS yang Ashel kira ini gudang ternyata ini semacam seperti ruangan kantor yang terdapat sofa dan meja di dalamnya.

"Disini aman kan?"

"Tapi perlakuan lu tadi mengundang banyak mata orang tau. Ngapain narik-narik sih (nam) "

"Ya biar lu nurut Shel gue gatau lagi tempat apa yang bisa bikin orang-orang ngga tahu kalo lu mau ngobrol sama gue. Lagian tadi orang-orang biasa aja kok Shel"

"Iya di depan biasa aja. Tapi di belakang kan gatau. "

"Oke fine gue akuin gue salah. Lu mau ngomong apa sama gue Shel?"

.

.

.

.

.

Ashel tak langsung menjawab, dirinya meneteskan air mata. Ashel tak biasa di sentak seperti ini

"Sh, Shel gue minta maaf. Gu,, gue salah ya Shel"

"Gapapa (Nam), gue emang cengeng sih ga biasa disentak kayak gitu" Ucap Ashel sembari mengusap air matanya

(Namakamu) langsung memeluk Ashel. Ia benar-benar merasa bersalah atas perlakuannya yang tak semestinya ia lakukan pada orang yang mudah rapuh seperti Ashel.

"Gue salah Shel. Maafin gue ya Shel"

Ashel masih terus saja mengeluarkan air matanya. Menangis di dada bidang milik (namakamu).

(Namakamu) menengadah untuk mengusap air mata Ashel menggunakan tangannya

"Maafin gue juga ya tadi udah cuek sama lo Shel"

"Itu yang mau gue tanyain sama lu. Kenapa sih lu cuek sama gue hah?" Ashel bertanya pada (namakamu) sembari mengeluarkan air matanya

"Gue orang yang ga bisa di cuekin. Gue bakalan overthinking kalo lo nyuekin gue (Nam)"

"Sorry gue egois Shel. Gue gaakan cuekin lu lagi, gue janji. Tapi lu berhenti ya nangisnya, pleaseee... " (Namakamu) benar-benar tak tega jika melihat seseorang menangis apalagi jika itu dilakukan karenanya.

Ashelpun mengangguk.

"Coba senyum" Ashelpun menuruti perintah (namakamu). Saat Ashel senyum mata (namakamu) tak bisa beralih. Ia fokus pada wajah Ashel yang begitu cantik di matanya

"Lu cantik banget Shel" Ucap (namakamu) sembari mengusap jarinya pada wajah Ashel

Ashel pun langsung terkaget mendengar ucapan itu dari mulut (namakamu).

Saat (namakamu) hendak mendekatkan wajahnya lebih dekat pada Ashel. Ashel menjauh.

"(Nam) lo mau ngapain?" Tanya Ashel pada (namakamu).

"Ah, so, sorry Shel Gu, gue gugup banget ada di depan lo sekarang"

"Gue takut Mommy gue udah nungguin gue di depan. Gue keluar ya (nam). "

"Tunggu Shel"

(Namakamu) pun menahan tangan Ashel untuk tidak keluar terlebih dahulu.

(Namakamu) mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ia mengeluarkan sebatang coklat yang berisi surat kecil di atasnya

"Ini buat lo Shel. Makasih ya lo udah sembuh, lo sehat terus ya Shel gue khawatir kalo lo sakit"..

Ashelpun menerima perlahan coklat itu.

"Mm, makasih ya (Nam). Gu, gue pergi dulu".

Ashelpun langsung buru-buru pergi dari ruangan tersebut..

.

.

.

.

.

.

.

.

*Bersambung

NO GOLDEN RULES | Ashel JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang