Sakit "11"

489 14 0
                                    

Esok harinya saat jam pelajaran pertama akan di mulai Ashel tak melihat (namakamu) ada di kelasnya, orang yang ia sayangi itu, mendadak tidak ada di kelas.



"(namakamu) kemana ya Rin, sekarangkan pelajaran Bu Lasmi, kalo dia telat, gue ngerasa.."

"Ngerasa apa Shel..?" Tanya Karin pada Ashel

Hampir saja Ashel ingin mengatakan merasa bersalah karena kemarin (namakamu) belajar bersama di rumahnya, jika Karin tahu mungkin dia akan menjadi orang yang heboh dan menebarkan gossip ke anak murid yang lain.

"Ah ngga Rin gapapa"

"Ngerasa sepi kah? Ngaku Shel ngaku!"

"Ihh apaan sih Rin ngengoda gue mulu heran"

"Iya ngga iya. Gue tau dari adek kelas yang masih sodara gue juga kalo (namakamu) lagi ngajarin adek kelas buat ikut lomba Shel makanya deh dia ga masuk, kebetulan sodara gue masuk lomba juga jadi dia cerita ke gue"

"Owh gitu, pantesan dia ga ada" *kok (namakamu) ga bilang ya- batin Ashelpun mempertanyakan hal tersebut.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jam istirahatpun tiba, Karin mengajak Ashel untuk pergi ke kantin dan nongkrong disana, Karin merasa kehilangan banyak energi saat ia menghadapi guru killer di kelasnya.

"Gue butuh asupan 2 mangkok bakso Bu'e Cel"

"Sama, gue juga Rin"

Mereka berduapun akhirnya memesan dua mangkok bakso. Saat tengah melahap baksonya tiba-tiba dari kejauhan Ashel melihat (namakamu) disana, ia tidak sendiri melainkan ia bersama dengan seorang perempuan disana.

"Eh tuh (namakamu) Cel" Ucap Karin pada Ashel.

"Iya Rin, etapi dia sama siapa deh?" Tanya Ashel

"Lo gatau cewek itu siapa Cel?"

"Ngga"

"Ishhh lo kemana aja si Cel, dia itu Chelsea, anak terpinter di jurusan IPA, dia juga juara lomba 02sn tingkat nasional loh Cel keren banget kan" Ungkap Karin pada Ashel

"Owhhh gitu"

"Selain pinter dia juga pinter banget cover lagu Shel, pokoknya multitalent banget dia tuh." Mendengarhal tersebut Ashel jelas saja menjadi sangat rendah diri. Jika di banding Chelsea dirinya kalah telak soal kepintaran.

Chelsea

Saat Karin tengah fokus melahap baksonya, pandangan Ashel tertuju pada (namakamu) yang membersihkan sudut bibir Chelsea, (namakamu) dan Chelsea saling menatap satu sama lain, hal itu jelas membuat Ashel sakit hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Karin tengah fokus melahap baksonya, pandangan Ashel tertuju pada (namakamu) yang membersihkan sudut bibir Chelsea, (namakamu) dan Chelsea saling menatap satu sama lain, hal itu jelas membuat Ashel sakit hati.

"Eh Rin, kayaknya gue harus ke toilet deh, abis dari toilet gue bakal langsung ke kelas"

"E tapi kan bakso lu belum abis Shel"

"Gapapa buat lu aja gue diet" Ucap Ashel langsung pergi meninggalkan Karin.

.

.

.

.

.

.

Sudah tiga hari (namakamu) tidak berada di kelas,(namakamu) sepertinya fokus untuk mengajarkan adik kelasnya atau ia juga bahagia bisa di dekat Chelsea? Mendengar fakta bahwa (namakamu) dekat dengan Chelsea benar-benar membuat hati Ashel begitu tersayat, apalagi sampai saat ini tidak ada pesan atau kabar dari (namakamu) untuknya.

.

.

.

.

Ting tong



Bel rumah Ashel berbunyi, saat Ashel membuka pintu rumahnya ia melihat (namakamu) berada di depannya.

"Ngapain lo kesini?"

Mendengar pertanyaan menohok dari Ashel sontak saja membuat (namakamu) bingung.

"Gu, gue ga boleh main kerumah lu Shel?" Tanya (namakamu) pada Ashel.

"Main? Owh gue cuman dianggep mainan ya sama lo"

"Cel..."

"Main aja sama pacar lo sana"

"Pacar? Gue ga punya pacar Cel..."

"O mau ngeles, jelas satu Sekolah pada ngomongin lu sama Chelsea. Kalian berdua sama-sama pinter, kalian berdua sama-sama cocok, sedangkan gue, gue ga pantes buat lo, gue cuman mainan buat lo" Ashel-pun menangis sejadi-jadinya..

"Cel......" kali ini (namakamu) langsung memeluk Ashel yang tengah emosi, Ashel memberontak tapi (namakamu) terus menahannya.

"Lepasin gue, gue benci sama lo, gue benci"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*Bersambung


NO GOLDEN RULES | Ashel JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang