NO GOLDEN RULES | Ashel JKT48

Rapsodi (TAMAT) "27"

3 Bulan pasca kelulusan Ashel, Ashel baru berani menghubungi (namakamu) kembali. Kali ini Ashel bertemu di rumah (namakamu). Saat dirumah (Namakamu) Ashel-pun juga bertemu dengan orang tua (namakamu) kala itu.

.

.

.

.

"Jadi, bagaimana kelanjutan hubungan kalian berdua?" Tanya Mama (namakamu), Ibu Tania. Ya,(namakamu) sudah menceritakan kepada orang tuanya tentang Ashel, seseorang yang dia sayangi saat ini.

Ashel dan (namakamu) pun beradu pandang.

"(namakamu) udah janji mau ngelamar Ashel Mah,"

"Hah?" Orang tua (namakamu) terkejut dengan pernyataan (namakamu). Termasuk Ashel yang belum mengetahui bahwa (namakamu) akan melamarnya dalam waktu dekat ini.

 "Tapi semua dikembaliin lagi ke Ashel, aku pasti bakalan nunggu hal apapun dari Ashel selagi dia udah siap" Ucap (namakamu) memandang senyum Ashel.

"Terus gimana sama Ashel? Kamu udah siap Nak?" Ucap Papa (namakamu), Pa Surya.

Ashel-pun menunduk. Perasaanya saat ini campur aduk.

"A... aku" Ashel menarik nafasnya secara dalam, ia tahu bahwa hanya (namakamu) yang sudah berusaha sejauh ini untuk mendekatinya. hanya ia yang bisa menerima sifat clingy, manja yang dimiliki oleh Ashel.

.

.

.

Ashel-pun menganggukan kepalanya sembari tersenyum dan menatap wakah (namakamu).

"C,Celll kamu serius?"

"Hmmmm aku serius"

"Alhamdulilah........." Ucap orang tua Ashel kompak kala itu.

"Ya sudah kalo begitu ini ga boleh di lama-lamain lagi. Kita harus segera siapin proses acara lamaran kalian berdua" Ucap Mama Tania pada Ashel.

"Iya Mah" Ucap (namakamu) sembari tersenyum

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jakarta, 24 November merupakan hari lamaran Ashel dan (namakamu). Acara lamaran di mulai begitu khidmad, dihadiri pula oleh keluarga dan teman-teman terdekat Ashel di JKT48. Nuansa balutan warna peach kesukaan Ashel menghiasi acara lamaran tersebut. Mereka benar-benar bahagia di momen ini.

"Oke sekarang jari tangannya di angkat ya"

Fotografer mengintruksikan agar mereka mengangkat jari mereka yang telah terpasang cincin di jari Ashel dan (namakamu).

.

.

.

.

.

.

.

.

Beberapa bulan setelahnya proses pernikahan-pun berlangsung. Ini adalah momen yang sangat (namakamu) dan Ashel tunggu-tunggu dalam hidupnya. Menemukan pasangan hidup yang saling mengerti dan memahami satu sama lain. Sosok (namakamu) sangat begitu menganggumkan untuk Ashel, ia baik, bijak dan selalu membantu mengarahkan Ashel saat dirinya membutuhkan arahan, begitupun sosok Ashel, bagi (namakamu) kehadiran Ashel di dalam hidupnya akan mengobati lelahnya dunia yang di arungi bersama olehnya, sosok Ashel yang manja, clingy, menggemaskan dan ceria merupakan salah satu pendamping hidup yang cocok untuknya.