BAB 18

2.9K 292 8
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo warga Wattpad selamat malam.
Gimana? Kalian senang kan?

Besok rencana mau libur dulu.
Tunggu up yang baru lagi ya.
Terima kasih

***

Suasana kantor saat ini begitu ramai. Pasalnya hari senin adalah waktunya untuk memulai aktivitas setelah weekend. Kantor yang begitu ramai oleh para pegawai tiba-tiba hening karena ketukan sebuah heels. Ketukan itu terdengar jelas. Begitu teratur. Menampilkan sosok perempuan cantik dengan elegan. Disamping juga terdapat perempuan cantik. Mengikuti langkahnya menuju ruang meeting.

"Lulu udah kumpul semua?" Tanay Flora.

"Udah Miss. Bisa Miss masuk sekarang."

"Ayo Olla."

Olla terlihat gugup. Tubuhnya bergetar. Ini baru pertama kalinya gadis itu menginjakkan kakinya di kantor keluarga Gio. Apa lagi akan bertemu dengan Aditya dan juga Angga. Olla cukup tenggang. Namun sebuah tangan terulur untuk menenangkan. Bibirnya tersenyum ramah. Olla sedikit tenang.

Flora masuk ke ruangan dan diikuti oleh Lulu. Olla hanya menunggu didepan. Kalau sudah waktunya masuk Olla akan masuk. Seperti perintah Flora.

"Gimana dengan tanda tangannya pak? Saya lihat Olla enggak bapak bawa." Ujar Flora to the point.

"Maaf Miss. Olla hari ini sedang sakit jadi tidak bisa hadir. Tapi saya sudah membawa anak kebanggaan saya kesini Miss untuk pengangtinya Olla." Jelas Aditya.

Flora tersenyum miring mendengar penuturan Aditya. Laki-laki itu menundukkan kepalanya.

"Boleh di perkenalkan."

"Angga berdiri perkenalkan diri kamu." Titah Aditya

Angga berdiri mendongakkan kepalanya. Menatap kearah Flora. Mata Angga seketika membelalak. Pasalnya gadis itu yang pernah Angga ikuti dan berakhir berantem. Angga ingat betul kalau dia adalah pacarnya Adel. Bibir Angga terasa Keluh. Tubuhnya begitu lemas. Keringatnya bercucuran. Padahal diruang itu terdapat AC.

"Kok diam tuan Angga? Kenapa? Kamu ingat saya?" Tanya Flora.

"Saya ingatkan lagi ya. Mau kakinya saya patahkan?"lanjut Flora, senyumnya begitu miring.

Semua orang yang berada di ruangan itu terkejut. Apa lagi Aditya. Matanya membelalak tak percaya. Gadis dengan begitu elegan bisa bela diri.

""Maksudnya apa ya Miss?" Tanay Aditya yang tak paham.

"Anak anda telah berani-beraninya menyerang saya. Tanpa sebab. Apa lagi dia membawa segerombol teman-temannya. Untung saja saya bisa bela diri. Kalau enggak? Apa anda mau bertanggung jawab atas itu? Anak anda juga telah berani-beraninya melaporkan adik kesayangan saya ke polisi. Dan Anak anda juga telah melakukan pencemaran nama baik." Jelas Flora panjang lebar.

"Apa perlu saya penjelasan lagi? Apa yang di lakukan Anak anda benar-benar membuat saya naik darah. Saya bisa saja langsung menjebloskan ke penjara. Tapi adiknya sendiri yang mau mengurus nya."

"Ohh iya saya sudah tau kelicikan anda tuan Aditya. Mulai sekarang saya akan putuskan kontrak kerja dengan anda. Dan anda juga tidak berhak lagi untuk beraktifitas di kantor anda sendiri. Karena saya sudah membelinya."

"Mana bisa gitu Miss? Itu perusahaan saya." Kekeh Aditya.

"Apakah benar? Bukan kah itu perusahaan dari keluarga Indra. Kalian membangun bisnis itu sama-sama kan? Kenapa kalian tidak memperlakukan anak dari keluarga Indra tidak pernah baik? Saya juga sudah mempunyai sertifikat asli perusahaan dan sudah ditandatangani oleh anaknya Pak Indra."

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now