BAB 26

2.9K 330 13
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo warga Wattpad selamat siang menuju sore.
Gimana kabar kalian?
Pada sehat kan? Oke kalau gitu
Kita mulai ya episode 26 nya.

Ngomong-ngomong rencana hari ini mau up 2 Episode. Tapi enggak janji ya liat nanti hehehe.

"Hallo semua, Gadis manis dengan sejuta puisi. Hallo Aku Ervii. Salam kenal."


***

"Enggak ini enggak mungkin." Ujar Shani yang masih enggak percaya.

"Kalian pasti bohong kan? Apa yang kalian ucapkan pasti bohong." Lanjut Shani.

Wajahnya terlihat tak percaya. Apa lagi dengan yang baru saja ia lihat dan dengar. Pikiran Shani menolak akan hal itu. Tapi hati Shani seakan mengiyakan hal itu. Sampai pada waktu itu Adiknya sendiri yang mengucapkan.

"Kakak masih enggak percaya?" Tanya Fiony. Dengan menuruni anak tangga. Secara perlahan. Sang Mama yang sigap membantu Fiony.

"Setelah yang Adel dan Zee tunjukkan kakak enggak percaya?" Lanjut Fiony. Matanya berbinar memancarkan kesedihan.

Shani diam membisu. Pikirannya seakan bertabrakan, berkelahi di dalam sana. Apa lagi Bang Andi juga memiliki rekaman percakapan mereka. Apa yang harus ia dengarkan? Kebenaran mana lagi yang harus ia lihat lagi.

"Kak! Adel sama Zee itu temen Fiony dulu waktu kecil. Mereka anak dari Om Gio dan Om Nendra. Vany dan Ana. Mereka sama sekali enggak membuat Fiony jadi buruk. Justru mereka yang menyelamatkan Fiony. Kalau pagi itu masih di hotel mungkin Fiony udah di bunuh sama mereka. Sedangkan kak Aksa, dia enggak melindungi Fiony malah membawa Fiony dalam lubang kehancuran. Fiony udah pernah bilang sama Kakak, jauhi Aksa. Tapi Kakak malah menjadikan dia sebagai pacar."

Fiony diam sebentar menarik napasnya." Fiony belajar bela diri sama Adel dan Zee. Buat apa? Buat ngelindungin Kakak dari Kak Aksa. Kenapa Fiony selalu ada lebam di tubuh Fiony? Itu karena Fiony belajar bela diri kak. Tubuh Fiony enggak sekuat Adel dan Zee apa lagi Kakak. Tapi Fiony ingin belajar. Fiony yang memaksa mereka. Meski mereka enggak mau. Mereka takut kalau kakak marah. Tapi Fiony yakini mereka kalau kakak enggak akan marah. Justru bangga sama mereka."

Fiony seakan mengungkapkan unek-uneknya selama ini. Tangisannya pecah. Tubuhnya begitu bergetar. Apa lagi Shani yang melihat Adiknya seperti itu. Begitu sangat hancur hatinya. Kakinya seakan lemas. Apa lagi gadis itu sudah berbuat tidak baik sama Adel dan Zee.

Saat mereka dalam pikirannya masing-masing. Mata Adel sedikit memburam. Kepalanya sangat pusing. Tangannya ia arahkan ke pergelangan tangan Flora. Matanya memejam merasakan sakit di kepala. Flora menoleh ke arah Adel. Melihat Adiknya yang seakan mau jatuh.

"Jangan sekarang, plis. Jangan sekarang!" Gumam Adel.

"Adel." Bisik Flora. Namun tak disahuti oleh Adel.

"Kita pergi kak! Kita pergi dari sini." Lirih Adel.

"Del."

"Plis Kak! Adel udah enggak kuat lagi."lirih Adel lagi. Tangan Adel meraih sesuatu yang menganjal di hidung kecilnya. Mata Adek membulat saat melihat cairan berwarna merah yang ia dapatkan. Flora yang melihat hal itu dengan segera membawa Adel keluar dari rumah. Bersamaan dengan Olla. Itu pun tanpa sepengetahuan mereka.

Flora bergegas membawa Adel yang hampir ambruk. Untung ada Olla yang membantu. Kedua gadis itu memapah Adel masuk ke dalam mobil. Tubuh Adel memang sangat berat tapi mereka berusaha untuk tetap membawanya.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now