BAB 15

3.4K 315 7
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo warga Wattpad selamat pagi.
Gimana nih kabar pagi ini?
Kembali lagi cerita Tawny Daylily

***

Di hari yang masih sama. Malam pun semakin larut. Ruangan seperti lorong berwarna putih setiap sudut terdapat kursi yang berjumlah empat. Kini dua gadis yang tengah duduk berdua. Tanpa ada suara menatap lurus dinding berwarna putih.

"Lo enggak pulang Kak?" Tanya Adel.

"Bentar lagi." Jawab Gracia.

"Nanti temen-temen lo nuduh gue. Dikira gue nyulik lo Kak."

"Gue udah bilang kalau gue mau tidur di tempatnya Kak Chika."

"Kalau lo kesini nyuruh gue buat lupain dendam itu enggak bisa kak. Gue kan udah bilang kalau gue anaknya pendendam." Ujar Adel.

"Siapa juga mau ngomong gitu!"

"Abisnya lo tiba-tiba kesini ngapain juga?"

"Ya iseng aja."

"Aneh lo Kak."

Gracia diam sejenak. Seakan sedang mempersiapkan kata-kata.

"Dulu gue benci banget sama kalian. Apa lagi sama diri gue. Malam itu gue yang bantu Fiony buat ketemu sama kalian. Karena gue yakin kalian bisa jagain Fiony. Tapi Gue salah Del. Justru itu awal dimana Fiony terpuruk, terpukul, dan hancur. Shani marah besar setelah mengetahui Fiony hamil. Apa lagi sama gue. Kalau gue tau kejadiannya akan seperti ini. Gue enggak akan ijinin Fiony pergi malam itu. Saat itu gue merasa bersalah banget. Apa lagi gue liat Shani merasa terpukul. Hari-harinya tak bahagia. Ia selalu murung. Sikap dingin Shani bertambah. Udah banyak yang di lalui Shani beberapa bulan lalu Del."

"Setelah gue tau kalau lo temennya Fiony gue yakin. Lo udah ngajarin Fiony dengan baik. Pasalnya Fiony tidak pernah mengeluh akan segala hal Del. Fiony juga lebih kuat dan berani mengambil keputusan. Gue pikir temen Fiony itu baik. Fiony kangen sama Lo. Sama Zee juga. Fiony selalu ngeluh ke gue. Itupun tanpa sepengetahuan Shani. Gue pernah nyari tau tentang lo sama Zee. Tapi enggak pernah ketemu." Lanjut Gracia.

"Lo bisa enggak Kak bilang sama Fiony kalau gue sama Zee pengen ketemu?"

Gracia menoleh kearah Adel. Menatapnya dan memberikan senyum tipis.

"Gue enggak janji."

"Sekarang lo tau Kak. Kalau yang ngehamilin Fiony itu Angga. Apa yang mau lo lakuin?"

"Gue emang marah Del saat mengetahui itu. Tapi Gue balik lagi. Marah gue udah berakhir gue harus ganti amarah itu dengan hal yang baik. Apa lagi setelah apa yang di lakuin Angga ke gue. Jujur gue benci dia. Makanya gue mau pergi ke London. Bukan untuk lari dari masalah, tapi gue pengen nutup rapat-rapat masalah itu. Gue tau Angga akan membahayakan orang lain. Kalau dia enggak segera di tangkap. Gue yakin lo bisa Del ngadepin Angga."Jelas Gracia panjang lebar.

"Bukan berarti gue setuju kalau lo balas dendam."Lanjut Gracia sebelum Adel berbicara. Seakan gadis itu tau apa yang akan Adel mau bicarakan.

"Lo enggak asik kak!"

Gracia tersenyum geli mendengar nada bicara Adel. Gracia melihat sosok Adel yang begitu cool bisa menggunakan nada yang lucu. Pasalnya yang Gracia lihat hanya wajah dinginnya.

***

"Kak Flora aku sama Amel enggak papa di rumah ini?" Tanya Olla dengan nada yang sopan.

"Ya enggak papa dong. Kamu bisa tinggal di sini semua kamu. Kebetulan kakak juga sendiri di rumah."

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang