BAB 32

2.9K 321 7
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo selamat malam warga Wattpad
Hari ini Episode 32
Selamat menikmati

Jangan lupa vote dan komen Sebanyak-banyaknya ya see you semua.

***

Aura menatap gundukan tanah dengan dua batu nisan. Satu batu nisan tertulis dengan nama Giovany Adelia. Bibir Aura tersenyum tipis. Matanya berkaca seakan menahan air mata yang akan keluar dari rumahnya. Ia tundukkan kepalanya. Tangannya meremas tanah itu.

Matanya memanas, hatinya terasa sakit bagaikan di iris belati yang tajam. Ia tak bisa melihat saudaranya untuk terakhir kalinya. Rasa sakit menjalar di tubuh Aura. Aura hanya bisa pasrah dengan keadaan ini.

"Gue udah pulang Del. Tapi lo malah pergi." Lirih Aura.

Aura menghela napas panjang. Pasalnya gadis itu belum bertemu kembarannya kembali. Meski sebelumnya ia sempat pulang ke Indonesia itu pun hanya sebentar. Ingatan Aura berputar saat ia pulang ke Indonesia dan menemui Adel.

<<< Ruang berbentuk persegi itu terdapat sosok gadis yang tengah berbaring lemah. Banyak sekali alat medis yang berada di sekelilingnya. Gadis itu tertuju pada sosok yang baru saja masuk. Gadis itu tersenyum meski mulut sama hidungnya tertutup alat oksigen. Gadis itu melepasnya.

"Lo pulang?" Ujar Adel nadanya begitu lirih.

"Iya! Gue kangen lo sama Kak Key. Are you oke?" Tanya nya.

"Gue enggak baik Ra. Otak gue rusak."Tutur Adel. Suaranya semakin melemah.

"Lo harus sembuh Del." Tutur gadis itu yang tak lain adalah Aura.

"Gue enggak kuat Ra. Gue udah lemah."

"Lo kok ngomong gitu sih?"

"Ra, jagain Kak Key ya! Kalau gue enggak ada. Lo harus buat kak Key bahagia. Lo harus ngusap air mata Kak Key kalau dia nangis."

Aura hanya diam mendengarkan ucapan saudaranya itu. Matanya menahan air yang seakan ingin menerobos keluar. Adel meraih tangan Aura. Mengenggamnya begitu erat dan lembut. Aura juga bisa merasakan dingin tangan dari Adel. Gadis itu juga membalasnya.

"Iya gue janji." Tutur Aura. Adel tersenyum manis kepada Aura.

"Del! Sorry banget gue enggak bisa lama-lama di sini! Gue besok harus kesekolah lagi." Pamit Aura.

"Kok cepet banget sih Ra? Enggak bisa libur gitu? Lo baru aja nyampe! Kita juga belum ngobrol banyak."

"Enggak bisa Del! Nanti kalau udah selesai gue pasti jengukin lo lagi."

"Janji?"

"Iya Dedel! Janji. Hmm... Gue punya sesuatu buat lo."

"Apa Ra?"

"Ini kalung. Gue kemarin baru pesen kalung spesial buat lo sama Kak Key."

Aura menunjukkan kalung berbentuk hati beserta kuncinya.

"Ini buat gue dan yang satu buat lo. Kalau kunci ini buat kak Key. Karena dia selalu bisa membuka hati kita berdua. Dalam setiap masalah." Aura tersenyum kepada Adel.

"Gue pake in."

Aura mendekat ke Adel. Ia mengatakan tangannya ke leher adel. Adel sedikit menaikkan kepalanya agar Aura dengan mudah untuk merekatkan kalung itu.

"Dah bagus banget."

"Gue juga mau masangin." Pinta Adel.

Bibir Aura terangkat. Kalung itu ia berikan kepada Adel. Aura mendekatkan memajukan kepalanya agar Adel bisa memakaikan kalung itu. Aura juga mengangkat rambut panjangnya. Terlihat lehernya yang jenjang da putih.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now