BAB 27

2.8K 331 36
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo selamat malam Warga Wattpad
Maaf banget nih up nya malem banget. Baru bisa up soalnya.
Kita udah di episode 27 aja nih? Gimana? Masih Mau lanjut atau enggak?
Sampai Adel ada titik terangnya?

Perkenalkan dulu kali ya?

"Hallo semua, si gadis manis dengan sejuta puisi. Hallo aku Ervii. Salam kenal ya."

***

Diruangan yang cukup bagus terdapat dua orang gadis yang sedang di ikat di kursi. Masih menggunakan seragam sekolahnya lengkap dengan sepatu dan tasnya. Wajahnya terlihat ketakutan, tubuh kedua gadis itu bergetar hebat.

"Kak lepasin kita kak."

"Kak tolong lepasin kita."

Mereka tak menghiraukan apa yang diucapkan oleh Freya. Mereka hanya diam dan berbicara sendiri.

"Kak pliss lepasin kita." Lirihnya lagi.

"Lo bisa diam enggak sih?" Bentak Angga.

Angga yang jelang mendengar rengekan dari mereka. Laki-laki itu menghampiri kedua gadis yang sedang duduk. Ia tundukkan badannya menatap Freya dengan tajam. Tangan Angga mengarah ke dagu Freya agar gadis itu mengangkat kepalanya.

"Kalau di lihat-lihat lo cantik juga! Tapi masih kalah sama Gracia." Ujar Angga. Dengan senyum seringainya.

"Kak lepasin Freya." Pinta Freya lagi. Matanya menatap Angga seakan memohon untuk di lepas.

Bruk!!

Angga tersungkur di lantai karena dorongan dari Keandra. Laki-laki itu meringis kesakitan karena tubuhnya menghantam tanah.

"Lo apa-apaan sih bego." Angga teriak dan bangkit dari jatuhnya.

"Lo yang bego! Lo mau ngapain Freya?" Keandra teriak dengan menunjuk ke arah Angga.

Angga tersenyum miring."Lo tenang aja calon adik ipar lo ini enggak akan gue apa-apain."

"Gue juga enggak tertarik sama calon adik ipar lo ini. Enggak punya body. Enggak kaya Gracia. Body nya wauu." Ujar Angga dengan melirik dan merendahkan Freya. Apa lagi laki-laki itu memuji tubuh Gracia.

Barra yang dengan akan hal itu seakan amarahnya memuncak. Tangannya ia kepal kan sehingga menggambarkan guratan urat. Laki-laki itu dengan segera masuk ke dalam.

Bukk!!!

Satu pukulan menghantam pipi Angga. Angga dengan mudah tumbang dan tersungkur. Ini kedua kalinya dia jatuh.

"Maksud lo apa anjing." Barra teriak dengan menunjuk ke arah Angga.

Angga terlihat mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Setelah itu tersenyum miring." Kenapa? Lo kaget? Gue lebih memuji mantan pacar lo itu dari pada pacar gue sendiri?"

"Lo apain Gracia?"Tanya Barra dengan meremas kerah Angga. Tatapan Barra begitu penuh amarah yang membara.

Angga tersenyum miring lagi."Gue udah nyicipin Gracia!"

Mata Barra melotot mendengar ungkapan dari Angga. Notabenya adalah sahabatnya sendiri. Dengan segera Barra memukul wajah Angga lagi. Dengan begitu brutal. Mereka berusaha mencegah Barra. Menenangkan laki-laki itu. Apa lagi Aksa yang sedari tadi juga berusaha untuk menenangkan Barra.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now