Blushing

1.2K 162 16
                                    

Hi guyssss balik lagi sama aku, gimana nih masih nungguin kelanjutannya atau mulai bosen sama ceritanya? FYI guyss sebenarnya aku udah kuliah jadi bagi waktu buat nulis sama ngerjain tugas tuhh bener-bener gak bisaaa. Jadi sorry kalo sering telat uploadnya. Dan makin kesini ceritanya makin gak menarik sorry bangett karna emang bener bener udha buntu rasanya ini kepala.

Maaf guyss malah curhat. Kalo ada masukan komen aj ya guysss aku pasti bakal terima dengan senang hati. Thank you guys 🙏☺

                                     * * *

"Rakhaaa bangun sayang udah siang. Nanti kamu telat lhoo." ujar Mia bunda Rahsya.

"euungghhh Rahsya masih ngantuk bund." ujarnya sambil membenarkan posisi tidurnya.

"enggak ayok pokoknya harus bangunn ini udah jam enam lewat Rahsyaaa." ujar Bu Mia sambil terus mengguncang tubuh Rahsya.

Rahsya yang mulai terganggu pun akhirnya mendudukkan dirinya dan meregangkan otot ototnya agar tidak kram.

"iyaa bund ini Rahsya udah bangun. Oh iya bund Vano mana?" ujarnya celingak celinguk mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Vano baru aja pulang katanya mau ganti seragam sekolah. Dia sengaja gak bangunin kamu katanya kasian. Dia udah pamit sama bunda dan ayah tadi kok." ujar Bu Mia lagi.

"yaudah bund Rahsya mandi dulu."

"iya. Kalo udah mandi langsung kebawah bunda udah siapin masakan kesukaan kamu."

"iya bund." jawab Rahsya dan mulai berjalan ke kamar mandi dengan terus menguap menahan kantuk.

Tiga puluh menit kemudian Rahsya sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dia tampak cool dengan seragam sekolah putih polos dipadukan dengan celana kotak-kotak biru putih dan dasi dengan warna serupa. Dasinya tidak terlalu ia eratkan dan hal itu tidak mengurangi kadar ketampanan cowok itu. Bahkan auranya seperti cowok bad boy dengan sifat cool.

"Pagi bund, pagi yah."

"pagi sayang." jawab Mia. Sedangkan ayahnya menjawab hanya dengan gumaman.

Sifat Rahsya saat dirumah dengan diluar memang berbeda, jika diluar dia seperti kulkas seribu pintu, namun jika sudah bersama keluarganyaa maka sifatnya berubah menjadi manja dan malas malasan. Apalagi ketika ia bersama bundanya. Padahal bundanya bukanlah ibu kandungnya.

Kedua orang tuanya cerai saat Rahsya berumur 2 tahun. Kemudian ayahnya menikah lagi dan ibunya pun demikian. Tetapi Rahsya memilih ikut bersama ayahnya dan adeknya yang bernama Kimi memilih ikut bersama ibunya.

Jika di sinetron kebanyakan ibu tiri itu seperti nenek sihir, tapi berbanding terbalik dengan ibu Mia, ibu tiri Rahsya yang sangat baik pada cowok itu. Bahkan sudah seperti ibu kandungnya sendiri. Orang-orang yang tidak mengenal Rahsya pasti akan berfikir kalau bundanya itu adalah ibu kandungnya. Nyatanya bukan.

"nih. Makan yang banyak biar gak kurus." ujar bu Mia meledek putra nya itu.

"Rahsya bukan kurus bund. Rahsya itu Body goals." jawabnya ngawur.

"body goals itu kayak bunda. Bukan kayak kamu yang seperti papan berjalan ini."

"dihh bunda mah gitu sama anak sendiri." ujar Rahsya memutar bola matanya malas.

"iyaa iyaa bunda bercanda kok. sekarang cepet habisin makanan kamu habis itu berangkat biar gak telat."

"iya bunda." ujarnya sambil mulai melahap makanannya. Ia pun memakannya dengan hening.

Fatir yang merupakan ayahnya Rahsya hanya menggelengkan kepala yang melihat interaksi antara anak dan istrinya itu. Ia pun kembali memakan makanannya dalam diam.

RAHSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang