Jangan lupa tinggalin jejak berupa vote & komen, serta kalau boleh promosiin cerita ini ke teman-teman kalian ya ♡♡♡
..................Pada Tahun 2010
Raka menatap dalam sosok gadis kecil yang saat ini tengah terpejam di atas tempat tidurnya.
"Kau pulanglah lalu urus jenazah Roni"
Raka menoleh, menatap Yulis yang baru saja berbicara padanya setelah memberikan selimut pada anaknya.
"Kenapa kau menyembunyikannya?" tanyanya mendapatkaan helaan napas pelan dari Yulis.
"Karena kau akan membunuhnya," balas Yulis tak terbantahkan oleh Raka.
Mendudukkan dirinya, Yulis menyesap teh hangat yang baru saja dibuatnya untuk menenangkan pikirannya yang kacau atas kejadian malam ini.
"Pelakunya tertangkap?" tanya Yulis digelengi oleh Raka.
"Dia langsung lari saat melihatku"
"Seharusnya kau mengejarnya"
"Aku sibuk menyelamatkan Zeya"
Yulis langsung diam menerima perkataan Raka barusan. Jika dirinya di posisi Raka juga tak akan memedulikan hal lain selain putrinya.
"Para Detektif tahu jika Zeya ada di tempat kejadian?" tanya Yulis takut jika kejadian lima tahun lalu terulang lagi. Cukup sahabatnya, Yulis tak ingin kehilangan orang tersayangnya lagi.
Raka menggeleng sebagai jawaban, hal itu membuat Yulis sedikit bernafas lega.
"Kamu ingin menyembunyikannya bukan?"
"Tentu saja! Jika tak ku sembunyikan rekan-rekanmu akan membunuh putriku," saut Yulis tanpa memikirkan perkataannya yang membuat Raka tak nyaman.
"Dia putriku," pelan Raka mendapatkan tatapan tak suka dari Yulis.
"Maksudnya putri yang ingin kau bunuh? Hah_Bahkan di saat Istrimu yang hamil besar memohon untuk membiarkannya melahirkan putrinya saja, kau tetap menyetujui rekan-rekanmu untuk melakukan pengangkatan paksa bayi yang akan segera terlahir," sarkas Yulis mengingatkan dosa-dosa Raka lima tahun lalu.
Tanpa dua orang dewasa itu sadari, anak yang mereka kira tertidur beberapa saat lalu telah terbangun dan mendengar semua perkataan mereka.
.....Di TKP, Dayat menemukan satu anting berukuran kecil yang terjatuh tak jauh dari jenazah Roni ditemukan.
Menatap sekitar, Dayat berharap menemukan cctv di salah satu rumah warga. Tapi sepertinya tak ada yang memasangnya di tempat gelap. Apalagi belakang bangunan tua seperti ini.
Mengantongi anting tersebut sebagai barang bukti, Dayat kembali melakukan pencarian barang bukti lainnya.
"Sepertinya ini ponsel milik korban," kata Detektif junior memberikan ponsel yang layarnya sudah retak pada Dayat.
Dayat mengangguk, menyimpan ponsel itu untuk barang bukti lainnya. Sepertinya ponsel itu juga masih menyala.
Selesai melakukan tinjauan TKP, Dayat kembali ke kantor untuk melihat barang bukti yang telah terkumpulkan.
"Bisakah kita melihat ponselnya?"
Dayat mengangguk memperbolehkan. Ponsel genggam yang hanya bisa melakukan panggilan, kirim pesan, dan foto itu dibuka oleh para Detektif.
Menekan setiap tombol, Detektif menemukan foto yang ganjal saat membuka galerinya.
"Siapa anak kecil ini?" tanya salah satu Detektif yang memeriksa ponsel Roni.
KAMU SEDANG MEMBACA
|EGO| know yourself [HIATUS]
Mystery / ThrillerEGO (Kesadaran Diri) Tiruan...? Apa yang terpikirkan olehmu saat mendengar kata itu? Meniru karya orang? Atau menjiplak tanpa izin? Ya kurang lebih seperti itu. Tapi ini bukan tentang karya. Ini tentang manusia gila yang meniru ciptaan Tuhan sebagai...