вαɢιαɴ 9|| 2022 wαjαн yαɴɢ ѕαмα

50 6 0
                                    

Udah masuk konflik utama nih. Jangan lupa tinggalin jejak sebelum atau sesudah membaca
____

 Jangan lupa tinggalin jejak sebelum atau sesudah membaca ♡____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun 2022

Surai hitam panjang berterbangan senada dengan gerakan kedua kaki tanpa alas yang berlari cepat. Seolah tengah dikejar seseorang. Dia terus berlari, tak memedulikan penampilannya yang menjadi pusat perhatian banyak orang.

Meski terlihat pucat dan berantakan, tak menutupi kecantikan yang ada padanya. Baju terusan putih selututnya yang sudah terkena banyak noda membuat orang menatap sambil bertanya-tanya.

"Woah astaga!" pekik seorang yang melihat dari dekat wanita berpenampilan berantakan itu.

Orang itu menutup mulutnya tak percaya dengan ekspresi yang menyita perhatian banyak orang untuk mendekat.

Orang-orang yang ikut mendekat memberikan respon yang sama saat melihat dengan jelas wajah wanita yang sebelumnya tertutup rambut panjangnya.

"Benar-benar mirip"

"Apa ini? Apa pelukis dan penulis novel itu terinspirasi darinya?"

"Ini tak mungkin! Ku pikir visual sepertinya hanya ada di lukisan saja"

Kira-kira seperti itulah perkataan orang-orang yang terdengar di telinga wanita itu.

Wanita itu mengedarkan pandangannya, matanya membulat saat tak jauh darinya terdapat patung dengan visual yang benar-benar serupa dengannya.

"Permisi"

Seorang gadis bertopi dengan tinggi diatas rata-rata gadis pada umumnya menyela untuk masuk kemudian menarik pergelangan tangan wanita itu agar ikut bersamanya.

"Ikutlah! Kamu akan aman," bisiknya saat wanita itu sempat menolak ajakannya.

Entah kenapa, wanita itu menurut dan hatinya berkata untuk memercayai orang tersebut meskipun dirinya tak tahu siapa dan apakah dia orang baik atau jahat.

Sampai di tempat yang lumayan sepi, gadis itu melepas topinya. Saat itu wajah cantik yang tak asing dimemori wanita itu terpampang jelas di hadapannya.

Mata gadis itu menyiratkan begitu banyak makna. Sedih, bingung, bahagia, haru menjadi satu dalam tatapan sendu itu.

"Ibu?" lirihnya sangat pelan bahkan hampir tak terdengar di telinga wanita itu jika tak memerhatikan gerakan mulutnya.

Mengusap kasar air matanya, gadis itu tiba-tiba memeluknya kuat.

"Ini Zeya," lirihnya membuat wanita itu memejamkan matanya kuat saat mengingat memori aneh yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

"Aku akan menamai anakku Zeya jika dia perempuan"

Membuka kembali matanya, wanita itu melepaskan pelukannya lalu menatap dalam gadis yang bahkan terlihat seumuran dengannya.

"Bagaimana bisa?" lirihnya lalu menunduk, mencerna segala hal aneh yang terjadi dalam hidupnya.

|EGO| know yourself [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang