вαɢιαɴ 10|| 2022 ĸelαнιrαɴ ĸeмвαlι

40 6 0
                                    

Ayo jangan lupa tinggalin jejak! Sama kalau boleh promosiin ke teman-teman kalian ya♡
_____

Seorang gadis bertudung hoodie hitam berjalan memasuki bangunan tua diikuti satu pria bertopi di belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis bertudung hoodie hitam berjalan memasuki bangunan tua diikuti satu pria bertopi di belakangnya.

Membuka perebus air berukuran besar, gadis itu melempar keras penutupnya saat melihat tubuh seorang meringkuk di dalam dengan keadaan sudah matang layaknya daging ternak yang direbus di dalam air panas selama berjam-jam.

"Kalian datang?"

Menoleh ke belakang saat mendengar suara seorang pria, gadis itu berjalan lalu menarik kerah bajunya.

"Udah gue bilang jangan bunuh dia tanpa seizin dari gue!" teriaknya tak ditanggapi serius oleh pria berwajah bule itu.

Menggaruk telinganya menggunakan satu jarinya, pria itu menatap malas gadis di hadapannya lalu menyingkirkan tangan itu dari bajunya.

"Dia yang masuk sendiri," santainya kemudian mengeluarkan sebatang rokok dan mengepulkan asap tersebut tepat di depan wajah gadis itu.

Sedangkan pria yang ikut masuk bersama gadis itu menarik pelan tubuh rekannya agar menjauh dari asap rokok yang dihasilkan temannya. Ia bahkan mengibaskan tangannya ke udara agar asap itu tak masuk ke indra penciuman gadis di belakangnya.

"Udah gue bilang jangan bunuh korban sendirian dan jangan apa-apain wajahnya sebelum gue. Dia lo dapat bukan dari usaha lo sendiri. Seharusnya lo tahu diri dan ngajak kami bermain bersama!" peringat gadis itu untuk kesekian kalinya setelah pria di hadapannya tak pernah menuruti perkataannya dan selalu mengambil langkah tanpa konfirmasi.

"Terus sekarang lo mau apa?" remehnya tersenyum mengejek ke arah gadis itu.

Gadis itu ikut tersenyum penuh makna, tangannya masuk ke dalam saku hoodie seolah tengah mengambil sesuatu.

Menggeser tubuh pria yang menghalanginya agar ia bisa maju, kini gadis itu berhadapan dengan teman tak tahu diri yang hanya ingin bersenang-senang sendiri.

CRASH....

"I like your red tears," ucapnya tersenyum bangga saat pria di hadapannya memejamkan matanya dengan cairan merah yang terus keluar dari kedua bola mata yang sudah terbelah karena silet tajam dari tangan si cantik.

"AAKHH!!" pekiknya memegang matanya dengan kedua tangannya.

Pekikan itu terdengar sangat keras hingga membuat sang pelaku penutup matanya sambil decakan kesal.

"Sungguh... Selain tak tahu diri, ternyata lo berisik juga Vero," kata gadis itu kembali melangkah, lalu menjongkokkan dirinya di hadapan pria yang sudah terduduk dengan darah yang sudah membasahi wajah dan tangannya.

CRASH...

Pria di belakang gadis itu, yang sejak tadi hanya diam memperhatikan kegilaan temannya memalingkan wajahnya ke samping saat mulut yang berteriak kencang itu tersobek karena benda kecil tajam di tangan kecil seorang gadis berpostur mungil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

|EGO| know yourself [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang