vahalla, hari pertama sekolah

592 79 6
                                    

"bunda, ini benar sekolahnya?" san dengan tas tersampir di bahu bertanya sambil melihat sekolah yang sangat berbeda dengan sekolah menengah pertamanya dulu. Jika dulu mereka sekolah di salah satu sekolah negeri yang berada paling dekat dengan rumah, sekarang mereka berdua berdiri di depan sebuah sekolah swasta internasional, gerbang nya tinggi. Tidak bisa mereka panjat kalau mereka ingin membolos.

"salah kali, nda. Sekolah wooyoung itu yang tadi kelewatan" saking tidak percayanya, wooyoung malah mengira sekolah mereka yang seharusnya. Yeji hanya tertawa geli. masa iya.

kedua putra kembar nya sudah rapi memakai almamater hitam dengan celana coklat susu, satu garis di bahu kanan mereka menandakan bahwa mereka masih tingkat satu. "benar, kok. Ini sekolah kalian. Tuh lihat nama sekolahnya sama kaya baju kalian" ujar yeji sambil tertawa geli melihat kedua anaknya bengong.

"san? wooyoung?" yang namanya dipanggil kemudian berbalik dan melihat yunho serta mingi sudah memakai seragam sama seperti dirinya. kalau jongho masih berbeda, kan dia masih smp :(

"yunho? mingi? kalian sekolah di sini juga?" raut wajah berubah antusias. kedua nya menganggukan kepalanya. "iya. kalian disini? yeosang juga katanya disini. Oh hai tante, selamat pagi" yunho dan mingi menyalami yeji.

yeji tersenyum tipis. "selamat pagi. Kalian dianter sama siapa?" tanya nya ramah.

"sama papa, tapi papa lagi anter jongho ke smp. Kan sebelahan" ujar mingi. yeji menganggukan kepalanya. "ya udah bareng aja sama wooyoung sama san ya, sambil nunggu mama kalian" keduanya menganggukan kepalanya.

"loh kalian sekolah disini?" mereka menoleh dan melihat seonghwa turun dari motor nya. Ia mencangking helm full face nya, dibelakangnya membuntuh sebuah sedan. papa dari seonghwa ikut turun dengan memakai setelan berwarna hitam yang membalut kemeja putih lengkap dengan id pengenal khas seorang pegawai.

"oh pa, ini wooyoung, san, mereka kembar yang tinggal di rumah yang ada pohonnya itu loh. Yang depannya bagus. Kalau ini yunho sama adiknya, mingi" seonghwa mengenalkan adik-adik yang berasa  seumuran  itu. Ayahnya tersenyum tipis.

"pagi, nama om, mark" ujarnya ramah sambil mengenalkan diri.

yang pertama menyalami adalah wooyoung. "selamat pagi om, mark. Aku wooyoung, ini kakak kembarku, san" ujarnya mengenalkan diri secara lengkap sambil menyalami papa dari seonghwa. sebenarnya san bisa saja mengenalkan diri tapi memang secara kebiasaan wooyoung mengenalkan diri secara panjang jadi san hanya bisa menyalami sambil tersenyum menunjukkan lesung pipinya.

"yunho, om" yunho menyalami dengan sopan disusul adiknya. "mingi" ujarnya sambil menyengir. Hidungnya yang bangir terlihat berkerut karena ia tersenyum lebar.

"oh iya om, ini bunda wooyoung" mark tersenyum tipis kemudian mengulurkan tangannya  menyalami bunda dari wooyoung.

"mark" ujarnya memperkenalkan diri.

"yeji, bunda san sama wooyoung" ujar nya mengenalkan dirinya.

"oh itu mobilnya om taeyong" seonghwa menunjuk sebuah mobil yang baru masuk ke dalam parkiran, dan benar saja. hongjoong keluar dari kursi penumpang di samping pengemudi, yeosang turun dari bangku belakang sementara papi nya turun dari kursi pengemudi.

tentu saja, kedatangan yeosang membuat beberapa gadis yang kebetulan datang menoleh ke arahnya. Apalagi melihat ayahnya yang sama tampan seperti dirinya, hongjoong hanya bisa mendengus. Nasib ngga mirip ayahnya nih begini.

"yeosang halo" yeosang membalas sapaan wooyoung dengan kikuk. Ini kali pertama dia sekolah di luar. Melawan semua rasa takut nya akan dunia yang begitu jahat di luaran sana. Mencoba keluar dari zona nyamannya setelah lima belas tahun terkurung di rumah. Dia awalnya khawatir karena dia harus  keluar rumah tapi setelah mengetahui kalau mas nya ikut pindah, dia sedikit lega. setidaknya ia percaya kalau mas nya akan menjaga nya.

Cafe [reborn] : VAHALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang