vahalla, kunjungan

292 54 2
                                    

"ini gedungnya?" san melihat sekitar dengan kedua tangan yang ada di pinggang. ia baru saja turun dari mobil bersama yunho, hongjoong, dan jongho. Walaupun jongho masih smp, bahkan dia membolos les untuk ujian dan memilih untuk bergabung dengan san serta hongjoong karena memang, mereka membutuhkan seseorang yang paling kuat dan tidak takut. yeosang jelas tidak bisa karena dia memantau mereka dari kejauhan.

"iya" sahut yeosang dari sambungan hubungan mereka. Hongjoong melihat lihat gedung yang ada di depannya. Jika kalian mengira gedung yang dimaksud oleh yeosang adalah gedung kosong, jawabannya kalian salah besar.

mereka menghela napas melihat gedung yang dimaksud oleh yeosang.

"ini kita masuk ke mall beneran?" yunho bertanya memastikan tepat setelah dia mengunci mobil. ia menggaruk dahinya saat merasakan aneh. mengapa tempat ini yang disebut oleh yeosang. 

"bener kok itu. kalian bisa masuk lewat situ. lebih ngga dicurigai. Naik ke lantai lima, nanti kalian terhubung dengan gedung yang gue maksud" yeosang menyahut dari earpiece.

hongjoong menghela napas. untung nih pakaian mereka benar. ya walaupun mereka harus mendouble seragam mereka dengan hoodie. "ya udahlah ya, yang tau kan yeosang. Ngga ada salahnya kita nyoba" jawabnya memutuskan.

Karena keputusan hongjoong, akhirnya mereka berempat berjalan masuk ke dalam mall yang sebenarnya cukup terkenal walau letaknya tidak berada di pusat kota.  

mereka melapisi seragam sekolah mereka dengan rompi serta melepas almamater nya. Mereka berusaha bersikap santai karena tentu mereka tidak mungkin bersikap seolah menyergap seseorang. 

"bentar, minum dulu gue" jongho berujar kemudian menghampiri stan minuman. "gue mau" san berlari mengejar jongho untuk ikut mengantre minuman sementara itu, dua orang tertua itu saling pandang.

hongjoong menghela napas. "lo mau juga?" yunho menganggukan kepalanya kemudian menyengir.  "jongho gue pesenin sekalian" ia kemudian berlari menyusul san dan jongho. hongjoong menggelengkan kepalanya kemudian mencari tempat strategis untuk melihat sekitar sembari menunggu adik adiknya selesai dengan urusan perut mereka.

Karena tidak ingin dianggap gila karena berbicara sendiri, hongjoong kemudian mengambil ponsel nya kemudian berpura pura tengah menelepon.

"lagi jajan mas?" yeosang meledek kakaknya. hongjoong mendengus. "kamu bisa liat mas kan?" hongjoong berkata.

yeosang menganggukan kepalanya. "iya. Nanti mas langsung aja ke lantai lima. Nah kan ada pintu darurat deket kamar mandi cowo,  mas turun aja sampe lihat ada pintu kamar mandi di deket tangga" yeosang menjelaskan singkat. hongjoong berdehem tanda mengerti.

ia kemudian menurunkan ponselnya dan memasukan kembali ke dalam saku celana sembari berjalan menghampiri adik adiknya yang sedang berjalan ke arahnya membawa cup bigsize minuman. "mas mau?" hongjoong menggelengkan kepalanya.

"nggak. Ya udah daripada keburu rame ntar malah kita ngga ketemu tempatnya" hongjoong merapikan kerah kemejanya kemudian menyalakan kamera kecil yang ia letakkan di saku rompinya, kamera dengan bentuk seperti bolpoin itu nampak menyembul sedikit di balik  saku rompinya.

Mereka masih berpura pura sebagai pengunjung lantas menaiki eskalator hingga ke lantai lima dimana yeosang maksud. Tujuan mereka satu satunya adalah tangga darurat.

"itu cewe lu kan, san?" san yang sedang melihat lihat ke arah stroller bayi menoleh saat yunho menegurnya. San hanya menggelengkan kepalanya saat stella tengah berada di salah satu store barang mewah. Dia masih memakai pakaian formal dengan paper bag yang menumpuk di tangan asistennya.

Cafe [reborn] : VAHALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang