vahalla, terlambat

530 92 11
                                    

"SAN BANGUN! KITA UDAH TELAT!" san terbangun saat mendengar suara wooyoung yang berteriak dari luar kamar nya karena memang kamar san selalu terkunci ketika tidur. San tidak suka ketika tidur nya diganggu mengingat dia gampang terusik.

Dan benar saja, san menggeliat ketika pintunya digedor setengah mampus oleh wooyoung. "BERISIK" ia balas berteriak dengan suara sengau khas bangun tidur miliknya.

"BANGUN WOY! LIHAT JAM! DAH TELAT KITA BUNDA NGGA ADA" san menurut melihat jam dinding yang terpajang di kamarnya, jarum pendek menunjukkan angka enam lebih sementara jarum panjang menunjukkan di angka delapan.

6.40

dan mereka masuk sekolah jam 7 pagi, belum kalau  terkena macet.

"BUNDAA! SAN TELATTT" ujarnya sambil menyibakkan selimut nya hingga selimut nya terjatuh secara asal di lantai dan ia langsung bangun dari kasurnya.

Karena langsung bangun, kepala san masih berputar begitu kencang dan tidak sengaja kakinya tersandung selimutnya sendiri

BRUK

DUG

"SAN?" wooyoung berteriak.

"I'M OKAY! CUMA JATUH AJA" san balas berteriak, ia mengambil pasta gigi secara asal kemudian mencuci wajahnya. Persetan dengan mandi. ia sudah mandi tadi malam kok. masih wangi lah~

ia kemudian mengambil seragamnya yang untung nya sudah ia gantung dan setrika sehingga dia tidak perlu khawatir seragamnya akan kusut. 

"buset itu dagu lo kenapa biru begitu?" wooyoung yang bahkan belum mengancingkan bajunya bertanya kepada san yang  tengah mengambil dua lembar roti, menggulungnya dan memakannya secara langsung tanpa perlu selai dan topping lainnya.

"jatuh. udah buruan nyari bus kita apa mau naik sepeda?" san bertanya sambil memakai sepatunya, ia meletakkan roti yang tadi digigitnya di lantai tanpa peduli akan terkena kotoran atau tidak.

"sepeda aja kali ya, soalnya dah macet parah" keduanya mengeluarkan sepeda dari garasi motor, tak lupa mereka mengunci pintu rumah, tenang saja. bunda membawa kunci cadangan ketika bepergian untuk antisipasi jika terjadi seperti ini.

"ARRGGHHHH" wooyoung yang tidak biasa ngegym seperti san berteriak saat kembarannya mengayuh sepeda dengan kencang layaknya orang yang tengah kesetanan, ia tiba tiba berpikir kalau dia jadi hantu enak juga ya..

dia kalau telat tidak usah repot-repot mengayuh sepeda sekencang ini hingga membuat kakinya pegal dan hampir mati rasa.

"ABANGG TUNGGUIN WUYOOOOO" san yang sudah jauh di belakang terpaksa menghentikan kayuhan sepedanya saat melihat wooyoung kelelahan mengayuh sepeda padahal masih setengah jalan. bayangkan saja, biasanya mereka butuh hampir 20 menit untuk sampai sekolah jika diantar dengan mobil bundanya, dan sekarang mereka sudah kurang lima menit lagi tapi perjalanan masih setengah jalan.

"BURUANNNNN" ujarnya sebelum mengayuh sepedanya lagi walau keringat sudah mulai keluar dari bajunya. untung ada baju ganti di locker yang ada di sekolahnya jadi dia bisa mengganti baju setelah dia sampai di sekolah.

San dan wooyoung langsung memarkirkan sepedanya secara asal sebelum berlari ke dalam kelas.

BRUK

KRINGGGGGG

San dan wooyoung menghembuskan napas lega begitu mereka bisa sampai tepat waktu walau rasanya sekarang melayang karena demi apapun, kakinya rasanya tidak bisa berdiri dengan benar.

"kalian kenapa?" mereka yang sedang rebahan di lantai kelas karena kelelahan mendongak ke arah sumber suara dan bisa melihat mingi menatap mereka kebingungan. wooyoung mengatur napas. "gue bangun telat. san juga sama. ngga ada bunda. jadi kita berdua nyepeda sampai sini. please banget kaki gue nyampe ngga kerasa napak tanah" ujarnya mengeluh. san hanya mengatur napas di sebelahnya.

"loh kalian ngga tahu kalau jam pertama dan kedua kita kan kosong?" yeosang yang sedang meminum susu pisang di samping mingi berujar tanpa dosa.

san dan wooyoung langsung menoleh. "HAH?"

"loh lo berdua ngga liat grup apa gimana dah?" yunho yang sedang sarapan dengan damai menghampiri teman temannya yang masih shock. wooyoung mendengus. "tau gitu tadi kita agak siangan terus masuk lewat tembok belakang" ujar wooyoung

iya, wooyoung sudah tau tempat yang bisa menjadi jalan mereka ketika ingin membolos atau datang kesiangan.

"kasian banget temen gue nyampe gemeter gini" yunho melingkarkan lengan wooyoung di bahunya untuk membantunya duduk sementara san dibantu mingi dan yeosang kembali ke tempat duduk karena jujur jujur saja kaki mereka terasa hilang sekarang.

"nih makan dulu, kayanya kalian juga belum sarapan. Gue bisa beli di cafetaria nanti kok" yunho dengan senyuman lebarnya menyodorkan kotak bekal berisi sushi yang baru ia makan dua potong. Ia juga mengeluarkan satu kotak lagi yang berisi menu yang sama. membagikan kepada teman temannya. wooyoung dan san langsung sungkan.

"ngga usah, gue tadi udah makan roti" tolaknya tidak enak. soalnya ia tahu porsi makan yunho, pasti akan kurang dan tidak kenyang jika dia makan hanya segini. "makan aja kata gue. si yunho ni lagi pengen ramen sekolah cuma kalau dia makan bekal segini ditambah ramen kan kenyang banget, kalau bekalnya ngga dimakan kasihan mama udah masakin" mingi menyahut dengan cueknya sambil melanjutkan membaca komik.

"udah makan aja" yeosang setuju.

Kedua nya akhirnya memilih mengambil satu kotak sushi yang sudah berkurang dan membaginya untuk berdua, tenang saja. walau belum kenyang mereka bisa lanjut makan nanti. Kalau sekarang kan mereka belum bisa berjalan ke cafetaria, kalau nanti sudah mendingan mereka bisa berjalan ke sana untuk makan disaat waktu istirahat.

"waduh ternyata bunda udah neleponin kita dari jam lima" wooyoung meringis saat kelupaan memasang mode silent pada ponsel nya, bunda nya walau sedang pergi ternyata sudah meneleponnya dari jam lima pagi dan tercatat sudah ada hampir 30 telepon dan 56 pesan dari bundanya. Kenapa wooyoung yang ditelepon? Benar, karena san tiap hari memasang mode silent dan wooyoung selalu membiarkan ponselnya berbunyi dan ternyata semalam wooyoung lupa mengaktifkan kembali notifikasi ponselnya setrlah bermain game di ponselnya. Pantas saja.

"eh ini kenapa sih kok jam kosong?" san bertanya kepada yunho. yunho yang sedang memakan gummy bear yang ia ambil dari kotak jajan milik jongho.

"gue denger denger sih kita bakal asrama. satu tahun pertama doang sih, peraturan baru. Terus juga kan sekarang ada pertukaran siswa baru. dia satu semester disini buat belajar kurikulum yang ada disini" yunho menjelaskan. wooyoung yang sedang mengunyah menoleh. "oh ya?"

ketiga temannya menganggukan kepalanya. "iya. katanya ada tujuh orang atau lebih gue juga ngga bisa ngitung. Oh ngomong ngomong soal asrama, nanti surar persetujuan dibagikan sama sekolah kok" lanjutnya.

"gedung asrama jauh ngga sih dari sekolahnya?" yeosang bertanya. yunho mengangkat bahu. "gue ngga tau. Tapi kata kelas sebelah sih ngga terlalu jauh, sepuluh menit jalan kaki lah" jelasnya sebagai ekstrover yang bahkan punya teman dimana mana.

"oh deket berarti, ngga usah bawa motor. Terus kalau ada siswa bule gitu gimana? ikut asrama juga?"

"engga kayanya, mereka bebas milih. Ya lagipula sekolah mereka ngga mau nanggung juga kan. Mana asrama sekolah ini mahal" mingi dengan realistisnya menjawab. "bener juga ya eh eh ada guru"

"good morning class" seorang guru wanita dengan ramah menyapa. "morning, miss"

"karena sebelumnya kalian sudah diberitahu kalau ternyata sekolah kita kedatangan teman teman baru, kebetulan salah satu dari mereka akan bergabung dengan kalian disini. Saya harap kalian mau mendampingi dia. Dia fasih berbahasa tapi sedikit agak kebingungan jadi kalian harus mendampingi nya" siswa siswi di kelas ini menganggukan kepalanya.

"okay, come here" panggil sang guru dan seseorang masuk ke dalam kelas, seorang pria dengan rambut blonde, ransel berwarna hitam, serta kacamata yang melingkar di mata nya membingkai eyesmile yang sama seperti san miliki---tunggu..

sebentar...

san?

"good morning, nama saya jeno. senang bertemu dengan kalian semua"

"AYAH?"

—————

jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini ya bestie! thank you for reading💗

Cafe [reborn] : VAHALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang