"buset, beneran rambut lo di cat full blonde?" jeno yang masih memakai masker hitam miliknya namun ia sudah melepas topi baseball miliknya sehingga rambut pirangnya terpampang dengan jelas di hadapan orang orang yang tengah berkutat pada tugas nya masing masing.
"gimana lagi? rambut gue rusak parah tau. Gampang patah gara gara dibleaching sampai level sepuluh" ujarnya mengeluh sambil melemparkan tubuhnya ke sofa, memejamkan matanya sebentar membiarkan yang lainnya bekerja.
"istri lo gimana? protes?" pria yang lebih tua dari jeno bertanya. jeno mrngangkat bahu. "ya gimana, dia paling suka rambut gue waktu item karena lebat sekarang rambut gue patah, ngambek dia. Langsung nyari obat rambut dia" jeno menjelaskan sambil meletakkan ponsel nya yang terasa mengganjal di saku celana. Ia meletakkan ponsel nya di meja yang ada di sebelahnya.
"ya jelas lah. Bini gue aja ngamuk liat rambut gue kaya ayam" Jeno tertawa menanggapi. Ia melipat kedua tangannya di dada. "oh anak-anak lo gimana?"
"gimana apanya? ya gitu gitu aja. Sibuk sekolah mereka" jeno menjawab alakadarnya. "maksudnya ngga gitu, bego" jeno kembali tertawa.
"tahan emosi lo kihyun, ayo tarik napas, keluarin" pria bernama kihyun mengikuti saran dari pria yang sekarang tengah berada di mesin fotokopi, memilih untuk mengatur napas nya.
jeno tertawa. "kalau lo nyari info tentang sekolahnya, gue ngga tau ada info apa disana. Belum keliatan, mumgkin karena emang gue maba terus anak anak gue juga belum ngerasa sesuatu yang kecium disana" jeno menjelaskan, masih melipat kedua tangannya di depan dada dengan mata yang terpejam.
"korupsi, penyelundupan narkoba, wah, banyak juga ya" seorang wanita keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah dan digulung dengan handuk berwarna putih. Pemandangan biasa yang mereka lihat dan mereka (pria pria yang ada disini) bahkan tidak menoleh ketika wanita dengan handuk di kepalanya duduk menyilang sambil mengambil rokok.
"et jangan ngerokok, ini ruangan ber-ac" wanita itu mendengus ketika ia hendak menyalakan korek nya tapi keburu ditampol oleh seseorang disana. "sangyeon" geram nya. Pria bernama sangyeon hanya menyengir tanpa dosa. "mending lo ngerokok di luar, maria" wanita yang dipanggil maria itu mendengus lagi kemudian mengambil permen loli yang memang disediakan.
"jadi kita mau fokus kemana?" hwasa bertanya kepada jeno. Jeno yang tidak peka kalau dia yang dimaksud hanya diam. "gue lagi ngomong sama elo ya anjing" ujarnya menendang kaki jeno yang langsung mengaduh.
"sakit, anjing" komentar jeno yang kemudian membuka matanya.
"kita fokus buat ngebongkar kartel narkoba yang ternyata ada di balik yayasan ini" jeno menjawab singkat. Mereka yang ada di ruangan hanya menganggukan kepalanya. "mingyu, bisa gue turunin kalau lo butuh bantuan. Oh kita bisa minta bantuan jennie buat urusan IT. gue kabarin kepolisian nanti biar kita bisa operasi gabungan" seungcheol, pria yang sedari tadi diam bermain ponsel menyahut.
"biar gue yang bilang Jennie nanti, Taeyong kita rekrut ngga?" jeno bertanya. Seungcheol menggelengkan kepalanya. "soon. Dia lagi ada kasus pembunuhan berantai. Kepolisian lagi minta dia buat handle itu, dan lo sama byul, eh byul kemana?" seungcheol bertanya saat ia baru menyadari kalau hanya ada hwasa yang sedang memakan loli nya tanpa ada moonbyul.
"belanja. Dia ngeluh dress nya dah habis" hwasa menjawab singkat.
"lo bisa tahan berapa lama? kita bakal menyusup ke dalam sana bentar lagi" kihyun bertanya kepada jeno. Jeno membuka matanya lagi. "kalian butuh waktu berapa lama? gue bisa bersembunyi nyampai kalian siap" jawabnya enteng.
"gue benci bilang ini, tapi lo songong banget bajingan. Tapi untungnya lo captain dan ternyata nilai lo paling tinggi diantara kita" hwasa kembali mengomel, lagi lagi jeno hanya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe [reborn] : VAHALLA
Fanfictionmereka tidak mengerti apa yang terjadi di masa lalu hingga membuat mereka yang pada mulanya hanya sekumpulan remaja berubah menjadi pemberontak yang luar biasa. sebut nama mereka, niscaya mereka akan mendatangi kalian dimanapun kalian berada. the...