Chapter 31 (end)

3.7K 84 4
                                    

Ibu Farhaz langsung menyiapkan makanan untuk menyambut Widya, bahkan banyak buah segar pula di sana.

"Silakan dinikmati, Mantu Emak Sayang." Mantu emak, padahal mereka belum menikah, tapi tak masalah hehe.

"Makasih, ya, Mak."

"Jadi, kamu dateng ke sini, bakalan nikah sama Farhaz ya?" tanya ibu Farhaz tak sabar. "Farhaz kok gak bilang-bilang sama Emak? Ya udah suruh yang lain siapin."

"Eh, em anu--" Farhaz mau menjelaskan, karena tak mungkin secepat itu bagi Widya.

"Iya, Mak, aku bakalan nikah sama Farhaz." Widya menjawab dan Farhaz membulatkan mata sempurna.

"Wi-Wiwid ... ka-kamu ...." Farhaz ternganga, nyaris tak percaya akan apa yang dia dengar.

Widya hanya menatap Farhaz dengan senyuman manis penuh arti, oh hati Farhaz mau meledug. Sungguh?! Sungguh nyatanya Widya yang ada di depannya? Farhaz langsung meninju diri sendiri, sakit cuy.

"Farhaz, kenapa kamu nampar diri kamu sendiri?" Kedua wanita di hadapannya panik, Widya juga memeriksa pipi Farhaz yang memerah.

Farhaz masih syok.

"I-ini nyata ... kamu sungguh ...."

"Iya, ini kejutan buat kamu, aku gak mau nunda lagi." Widya tersenyum manis seraya mengusap pipi Farhaz yang memerah. "Aku siap sedia kamu nikahi, dan aku udah memutuskan untuk kembali ke kampung halamanku, hidup di sini, sama kamu."

"Te-terus, pekerjaan kamu, itu ...."

"Aku udah ngomongin ini sama Adnan, Rachita, dan yang lain. Aku resign, dan udah ada penggantinya, kok. Semuanya udah diputuskan. Terus, asalkan aku janji nepatin, aku bakalan undang mereka ke pesta pernikahanku di sini, boleh kan?"

Farhaz terdiam bak patung.

"Farhaz, kamu kenapa hei!" Ibunya menyentil jidat putranya.

"MAMAK LAPORIN KE YANG LAIN, BESOK AKU MAU NIKAH SAMA WIWID, MAK! CEPETAN, MAK, AKU MAU NIKAH, MAAAAK!" Semua terkejut akan teriakan Farhaz yang luar biasa, ternyata tak hanya kekuatan fisik, kekuatan suaranya membabi buta.

Mendengar hal tersebut pun, para tetangga yang memang menganggap semua keluarga, langsung siaga melakukan perintah Pak Kades mereka. Widya tak menyangka, dia baru datang, lho, sudah jadi manten besoknya.

"Heh, Farhaz, gak bisa gitu! Banyak prosedurnya buat nikah! Gimana kamu! Dibawa santai!" Sang ibu menegur Farhaz yang kelabakan. "Farhaz!"

"Awh awh, Mak, ampun Mak!" Karena Farhaz tak tenang, mau tak mau sang ibu menjewer pria itu. "Tapi aku mau nikahnya besok, Mak."

"Iya iya secepetnya nikah, tapi ya ada aturannya, Farhaaaaz!"

Farhaz cengengesan, ia menatap calon istrinya yang hanya tertawa geli akan hal tersebut. "Hehe."

"Dan Widya, kamu istirahat aja dulu, ya, Cantiknya Emak. Kamu baru dateng, pasti capek, ni Farhaz gak pengertian amat!"

"Huhu, maaf, Mak."

Lagi, Widya tertawa, Farhaz si super ternyata kalah dengan the power of emak-emak.

"Baik, Mak."

Dan mulai besok pun, urusan pernikahan mereka diurus sedemikian rupa sesuai prosedur yang ada, semua bahu membahu membuat resepsi serta pesta pernikahan yang dilakukan bersamaan. Tak lupa, undangan disebar, untuk warga desa, dan para insan yang di kota.

Eko dan Valerie tersenyum haru mendapatkan surat undangan di tangannya, Farhaz dan Widya. "Guru bangga denganmu, Muridku."

Adnan dan Rachita yang mendapatkan surat pun, tersenyum manis.

Sementara Jek dan Jo, yang melihat bos mereka tak jadi melajang seumur hidup, sangat terharu biru. Jek pun tersenyum sambil menulis kata THE END di novel buatannya. Happy ending. Para pembacanya bahagia akan akhir dari itu semua.

THE END

Jangan lupa, selalu ada EKSTRA PART di karyakarsa dengan harga murah meriah

Rp. 2000

Terima kasih telah membeli dan selamat membacaaaa, love you all

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih telah membeli dan selamat membacaaaa, love you all

Bos Gemoy Gue ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang