-4 •|• Calon Mantu?

357 107 108
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kondisi mereka berdua saat ini bisa dibilang sangat sangat canggung. Bagaimana tidak, orangtua mereka fokus menatap pergerakan mereka berdua bergerak sedikit, pasti salah satu dari mereka akan langsung berdeham ini contohnya.

Adel mengulurkan tangan untuk mengambil susu kotak di atas meja. Ervado yang sedang berbincang dengan Arka langsung menatap Adel.

Ekhem

Arka menabok bahu Ervado, "Kasian mereka jadi canggung gitu."tunjuknya pada mereka berdua.

Devan datang dari dapur sembari membawa satu piring brownies, "Silahkan dimakan."ucapnya

Arka dan Sonia mengambil sepotong brownies "Enak"puji mereka

Ares berpikir sejenak akhirnya ia memutuskan mengambil sepotong brownies. Mengigit ujung brownies nya

Laura tersenyum "Adel yang bikin tadi sore itu"ucapnya

Ares mendekatkan kepalanya ke telinga Adel, "Pantesan enak."monolog Ares.

Byurr, Adel langsung tersedak setelah mendengar gumaman Ares barusan. Seorang Ares memujinya?! Mimpi apa dia tadi malam. Adel sontak terbatuk-batuk mendengar perkataan Ares.

Ares menepuk punggung Adel, sembari menyodorkan segelas air. Sonia menatap tajam Ares, "Kamu apain itu, calon mantu mama"ucapnya enteng. Adel kembali tersedak, setelah mendengar penuturan Sonia. Apa?! Calon mantu?!

Ares mengelus punggung Adel,  "Pelan pelan minumnya, sampai ke selak gitu."ucap. Karena sudah capek batuk, Adel memutuskan untuk beristirahat ke halaman belakang. Adel berdiri tegak, "Pa, Adel izin kebelakang dulu."izinnya dan di balas anggukan oleh Ervado.

Adel ingin menjauh dari mereka lama lama Adel pasti mati ke selak gara mereka. Ares menyusuri jejak Adel dengan cara mengikutinya dari belakang. Terlihat Adel duduk di ayunan yang terletak halaman di belakang rumahnya.

Adel menoleh ke kiri, "Ngapain bapak ngikutin saya?"tanyanya. Sudah seperti artis saja dia, di paparaziin. Ares termasuk orang yang gengsi, jadi ia malas untuk  mengakuinya, "Geer kamu orang saya lagi cari toilet."elaknya.

Adel mendelik, "Terus ngapain ke sini?." Ares menggeleng lalu duduk di sebelah Adel, "Saya lagi cari udara segar."

Ares mengambil handphone dari saku celana miliknya dan menyodorkannya ke Adel, "Buat apa?."tanya Adel bingung

"Tolongin buatin grup kelas kalian."suruhnya. Adel mengambil hp itu "Tilingin biit grip bimbingan"ejeknya. Sudah tua kok kudet, bikin grup aja nggak bisa. Ares teringat sesuatu, ia langsung merampas kembali handphone nya dari tangan Adel.

Dear Mr. LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang