Adel masuk ke kelas dengan perasaan kesal bagaimana tidak ia harus berjalan dari fakultas hukum dan balik menuju fakultas psikologi dengan berjalan kaki jika kalau bukan ulah Ares selaku dosen nya pasti sudah ia gebukin.
Adel membuka pintu, "Assalamualaikum."ucapnya.
Seluruh orang menatapnya, "WAALAIKUMSALAM ."jawab mereka.
"Eh neng geulis dateng."ucap salah satu dari mereka bernama Vano.
Adel menghiraukan dan duduk di sebuah bangku yang kosong, "Eh ada Jessie, kapan lo balik."tanya Adel.
Orang yang bernama Jessie itu menoleh, "Tumben hari pertama di semester 5 ini Lo cepat datang biasanya semester lalu datang nya telat sampai di hukum."sindir Jessie.
Adel mendengus kesal mendengar penuturan sahabat nya itu, "Gue datang cepat salah, datang lambat salah juga."ungkapnya
Ares tiba-tiba masuk ke dalam kelas "Assalamualaikum."ucapnya
Ruangan yang tadinya seperti pasar seketika hening saat Ares memasukinya
"WAALAIKUMSALAM PAK."balas mereka semua.
Ares meletakkan tasnya di atas meja, "Sebelum kita mulai saya absen terlebih dahulu."ucapnya.
"Adelia Claretta Deandra."
"Hadir."
Ares menatap Adel "Capek?"tanyanya
Ya pasti capeklah pake nanya lagi, batin Adel
"Capek lah siapa yang nggak capek jalan dari fakultas hukum sampai ke sini." Ael mendengus kesal.
"Maaf, kalau begitu nanti kamu ke ruangan saya setelah habis mata kuliah terakhir."ucapnya dan dibalas anggukan oleh Adel.
"Ekhem"deham Vino, Vino adalah adik kembar dari Vano. Mereka berdua merupakan salah satu most wanted di Universitas Dhirendra
"Oke mari kita lanjutkan absen yang tertunda tadi."
☁️🌞☁️
"Setelah ini kalian akan dapat pengumuman siapa dosen pembimbing kalian."jelas Ares saat mata kuliah psikologi protektif telah selesai dilakukan.
"Baik pak."jawab mereka.
"Oh ya satu lagi. Untuk penanggung jawab mata kuliah saya pada semester ini adalah kamu."sambungnya sembari menunjuk Adel.
Adel tersedak saat meminum air di tumbler yang ia bawa.
Adel menunjuk dirinya "Saya lagi pak"ucapnya, pasalnya setiap semester pasti dia yang menjadi tumbal keisengan Ares yang super duper nyebelin itu
"Iya kamu masa dinding itu."
"Hahahaha."tawa mereka pecah semua mendengar penuturan dosen mereka.
Ares menatap tajam mereka, "Tidak ada yang lucu."ucapnya dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mr. Lecturer
RomansaJudul Awal : Dosen Kesayangan Prof. Dr. Muhammad Aresska Dasmon Dhirendra, M.Psi merupakan dosen disalah satu universitas yang terkenal di ibukota. Sifatnya yang otoriter dan tegas membuat para kaum Hawa sangat mengidolakannya ditambah lagi dengan w...