-15 •|• Ketahuan?

124 11 8
                                    

Ayoo, tembusin 20 vote dan 40 komen.

Di sinilah mereka, duduk berkeliling, berkumpul di atas tanah yang kosong beralaskan sebuah koran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sinilah mereka, duduk berkeliling, berkumpul di atas tanah yang kosong beralaskan sebuah koran. Mereka semua menyenandungkan lagu mars Universitas Dasayasa. Udara malam yang sejuk, serta bunyi dari perapian membuat suasana kemah ini menjadi lebih gembira.

Vano merasa saat ini tidak ada pembicaraan yang lucu, Vano akhirnya mendapat sebauh ide. Vano mengucapkan sebuah kalimat yang sedang naik daun saat ini, "Isian roti itu selesai ya."

Seluruh mata tertuju pada Vano, lalu bersorak. Satria juga tidak mau kalah, ia berepikir sejenak kata-kata yang beberapa hari lalu lewat di berandanya, Satria teringat, "Kalau baju-baju yang di toko itu di gantungin ya."

Ares menatap Adel, dia punya ide. Ia duduk dengan tegap, sembari tersenyum, "Kertas untuk fotokopi itu pasti HTS kan."ucapnya. Ucapan mereka semua mengundang gelak-tawa orang-orang yang berada di situ.

Adel diam melamun, sejujurnya ia banyak diam semenjak Ares mengombalinya. Seumur-umur hidupnya, baru kali ini seorang laki-laki yang bukan mahramnya memujinya hingga ia salting begini. Menurutnya, sifat Ares ini berbanding balik dengan ayahnya, Arka. Arka yang humoris sedangkan Ares, sudahlah cukup tau.

Pletakk, sebuah sandal mendarat mulus di dahinya. Perasaan ia tadi malam bermimpi dicipok Jaehyun deh, bukan sandal butut kayak gini.

Adel mengusap dahinya yang terasa perih, lalu menatap tajam ke arah Vino. Dasar anak laknat, berani-beraninya si kutu kupret itu melempari dedek Adel ini dengan sandal, mau cari mati dia. Dengan kesal, Adel membalas perbuatan Vino dengan melempar kembali sandal itu. Reno, salah satu dosen honor itu mengusap kepalanya. Lemparan Adel meleset sehingga sandal itu terbang melayang ke arah dosen Antropologi itu. Untuk wajah sih lumayan tampan, tapi tidak setampan Mark. Kamu tau Mark, ya dia adalah satu bias Adel.

Sekaligus biasnya Nana, fyi Nana itu Nctzen ya. #JaehyunpunyaNana

"Maaf pak, nggak sengaja." Adel meringis, bisa gawat ini, aduh tolong hambamu ini ya Allah. Reno menggeleng, "Aman kok, tenang aja."balasnya, emang aman pak, tapi nilai saya yang nggak aman, Adel membatin. Sedangkan Vino, ia sedang tersenyum mengejek, awas saja dia.

"Main truth or dare yok."usul Satria, dan di balas anggukan oleh yang lain. Mau tidak mau, Adel harus bergabung ke permainan ini.

Botol mulai berputar, dan berhenti tepat di depan Azril.

Satria tersenyum mengejek,"Truth or dare.?"

Azril tampak bimbang untuk seperkian detik, "Dare ajalah kalo gitu."putus Azril. Satria tersenyum smirk, "Posting video slowmo terjamet, kita take videonya sekarang."

Azril memucat, video jamet, membayanginya saja sudah lucu apalagi saat melihatnya secara langsung mungkin ia akan tertawa terpingkal-pingkal. Dengan lidah menjulur ke luar, Azril mulai mengoyangkan tangannya yang berbentuk menyerupai sebuah telepon. Mereka semua tertawa terpingkal-pingkal bahkan ada yang sampai berguling-gilung saking ngakaknya.

Dear Mr. LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang