The Antagonist Couple [ REVISI ]

22. Asher's Family Anger

Wow

Kalian ada dendam apa sama Asher WKWKWKWK

Sebelum manis, kita buat pait pait dlu yahh

Untuk part ini, dimohon perhatiannya yahh

Ada beberapa maybe
⚠ mature content 🔞⚠

Jadi lea harap, bijaklah dalam membaca

Happy reading

¤ 22. Asher's Family Anger ¤

Tok tok tok

"Masuk"

Seseorang yang mengetuk pintu masuk, menundukkan kepala meskipun pria di depannya membelakanginya dan tidak menoleh sedikitpun padanya.

"Kenapa? Sudah kukatakan bukan, jika aku sedang tidak ingin di ganggu"

"Nona Faria ada disini Sir, dia meminta ingin bertemu anda"

Membalikkan kursi kantornya, pria itu menyunggingkan senyum miringnya "Bawa dia kemari, lain kali langsung minta dia masuk saja"

Mengangguk pria berseragam bodyguard itu mengangguk, kemudian keluar untuk mempersilahkan wanita bernama Faria tadi masuk.

"Honeyy, i miss you"

Faria bergegas memeluk pria yang bersandar di meja kerjanya itu dan di sambut baik olehnya.

"I miss you too Faria, ada apa repot repot menemuiku di kantor?"

Menaikkan sebelah alisnya, pria itu baru sadar jika Faria menggunakan seragam salah satu waiter di cafe dekat kantornya.

Melepaskan topeng wajah yang menempel dari leher hingga kepalanya membuatnya terlihat seperti orang lain, Faria terkekeh.

"Maafkan aku sayang, kau tahu. Keluar dari pengawasan para bodyguard Alvin dan Asher itu sangat merepotkan"

Kemudian dia melepas seragam waitersnya menampilkan tubuhnya yang menggunakan kaos santai dan celana jeans yang senada.

Pria itu hanya tertawa dan membawa Faria ke pelukannya "Aku sangat tahu usahamu selama ini honey, maafkan aku yang tidak bisa menuntaskannya tepat waktu"

Faria yang berada di pelukan pria itu menggeleng "Bukan salahmu, karena bagaimanapun para bajingan itu yang salah. Mereka bisa melakukan apapun dengan uang, dan aku sangat membenci para pengusaha tinggi itu"

Mengalihkan pembicaraan, pria itu membawa Faria ke sofa dimana mereka bisa mengobrol dengan lebih santai.

"Bay the way, Bagaimana dengan buktinya. Apa sudah ditemukan?" tanya Faria menatap Pria di sampingnya.

Pria itu mengelus rambut pirang Faria, yang menurutnya itu sangat cantik "Entahlah, salah satu bodyguard yang aku masukkan kesana belum memberikan kabar apapun. Maukah kau bersabar sedikit lagi"

Berdecak Faria menegakkan duduknya, menatap kesal pada pria itu "Lima belas tahun, Ger. Bagaimana bisa aku bisa sabar lagi?!"

"Faria, tenanglah"