22

973 146 11
                                    

HALLO !! SEMUANYA JANGAN LUPA VOTE+KOMEN YANG BANYAK
SUPAYA AKU LEBIH SEMANGAT BUAT UP KELANJUTANNYA

SELAMAT MEMBACA!!

Setelah Serli menyelesaikan makanannya, ternyata Afan juga sudah sampai di rumahnya.

Serli
Istirahatlah, Afan.

Afan
Nanti saja.

Serli
Afan!

Afan
Aaaaa.

Serli
Afan, aku ingin belajar. Guruku juga akan segera masuk.

Afan
Baiklah, aku akan diam.

Serli
Tidurlah.

Afan
Oke, aku akan tidur... tapi...

Serli
Tapi apa?

Afan
Jangan matikan video call-nya.

Serli
Baiklah

Vio, yang duduk di sebelah Serli, menyindir, "Bucin terus."

"Iri bilang boss" Serli

Skip pulang

Ketika Serli sampai di rumah, dia langsung tertidur mungkin karena kelelahan. Dia baru terbangun sekitar jam 16:45. Setelah makan malam, keluarga Serli berkumpul di ruang keluarga.

"Mama, gimana keadaan Afan?" tanya Mama.

"Udah baik kok, dia udah pulang tadi siang," jawab Serli.

"Oh," kata Mama.

"Papa, kenapa lutut kamu biru gitu?" tanya Papa saat melihat lutut Serli yang membiru karena Serli memakai piyama tidur celana pendek hari ini.

"Kayaknya bekas jatuh tadi di sekolah," jawab Serli.

"Makanya, hati-hati dek klo jalan ,lututnya jadi biru gitu," kata Papa.

"Serli, sini dek, Mama akan mengobati lututmu," kata Mama. Serli mendekati Mama dan mama langsung mengobati lutut Serli yang biru.

"Nah, sudah selesai. Sekarang pergilah ke kamar dan istirahat," kata Mama.

"Oke, selamat malam semuanya," ucap Serli.

"Selamat malam," jawab semua.

"Ma, Abang mau ke kamar ya, mau mengerjakan tugas," kata Rasya.

"Iya, Bang. Jangan lupa mengerjakan tugas dengan benar," kata Mama.

"Aman," jawab Rasya. Setelah sampai di atas, Rasya tidak pergi ke kamarnya, tetapi malah pergi ke kamar Serli..

Tok tok tok

Rasya mengetuk pintu kamar Serli, dan Serli segera membukakan pintu.

"Ada apa, Bang?" tanya Serli.

"Abang ingin ngobrol sebentar denganmu," kata Rasya.

"Lebih baik masuk ke dalam daripada berdiri di sini," kata Serli. Mereka berdua masuk ke dalam kamar Serli dan duduk di sofa yang ada di sana.

"Kenapa lututmu seperti itu?" tanya Rasya.

"Sudah adek katakan tadi jatuh di sekolah," jawab Serli.

"Ya, tapi kenapa kamu bisa jatuh?" tanya Rasya.

"Hmm... Adek tersandung kaki Zia," jawab Serli.

"Kok bisa?" tanya Rasya bingung.

"Aku tidak tahu, mungkin dia melakukannya dengan sengaja. Soalnya, dia tidak suka padaku, Bang," kata Serli.

"Kenapa dia tidak suka padamu?" tanya Rasya bingung.

"Ya begitulah... dia tidak suka karena adek dekat dengan Afan," kata Serli.

" Masalah kamu deket sama Afan"Rasya

"dia suka sama Afan," jelas Serli.

"Kamu juga suka sama Afan, kan?" tanya Rasya.

"Adek gak tahu... Sekarang keluarlah, aku ingin tidur," Serli mengusir Rasya dan mendorongnya keluar dari kamarnya.

"Cieee, adek," goda Rasya.

Skip pagi

Saat keluarga Serli lagi sarapan terdengar suara bel rumah mereka berbunyi.

"Siapa sih pagi-pagi udah bertamu aja" Serli

"Biar Mama aja yang buka pintu" Mama langsung berjalan menuju pintu depan.

"Eh Afan, mau ngapain nak" Mama Serli, ketika membukakan pintu dan ternyata yang membunyikan bel adalah Afan

"Serlinya ada gak, mau ngajak sekolah bareng tante" Afan

"Ada kok dia lagi sarapan, ya udah masuk aja yuk kita sarapan bareng" Mama Serli

"Gak usah tan aku udah sarapan tadi dirumah" Afan

"Ya udah kalau gitu tunggu bentar ya tante panggilin Serli dulu"

"Siapa Ma" Papa Serli, saat mama serli kembali kemeja makan.

"Itu Afan katanya mau ngajak Serli buat sekolah bareng" Mama

"Hah!! Afan" Serli terkejut.

"Iya, udah sana samperin kedepan kasian nunggu" Mama

"Kalau gitu Serli keluar dulu" Serli

"Afan, kok sekolah" Serli

"Lah salah gue mau sekolah" Afan

"Salah lah.... kan lu kemarin baru pulang dari rumah sakit,emang udah beneran sembuh" Serli.

"Gue udah beneran nggak papa Serli..." Afan

"Dah ayo kita berangkat aja yuk" ajak Afan.

"Ya udah iya" Serli

Saat sudah di atas motor ketika Afan ingin memberikan jaket untuk menutupi kaki Serli, dia malah melihat lutut Serli yang masih biru.

"Tunggu itu lutut lu kenapa kok biru" Afan

"Udah nggak apa-apa itu cuma kemarin kepentok kursi waktu sekolah" Serli.

"Beneran" Afan memastikan

"Iyaaaaa, jadi berangkat gak nih" Serli

"Iya ya udah ini pakai jaket buat nutupin kaki lu....udah dibilangin juga gak usah lagi pakai rok yang itu kan kependekan li kenapa masih dipake sih" Afan

"Yaaa yang agak panjang lagi gak kering kemarin habis cuci"Serli

"Hmm" Afan langsung melajukan motornya menuju sekolah.

"Wihhh bos kita udah masuk sekolah aja nih" Arkan, melihat Afan masuk kedalam kelas.

"Iya nih, mana pake ngerakul-rangkulan lagi, bikin orang-orang pada baper aja sih" lanjut Vio

"Kalian bisa diem gak sih, berisik banget" Zia

"Idih sirik kan lu ngeliat Serli dirangkul Afan" Vio.

"Udah Vio" Serli

"Li itu lutut lu biru gara-gara kejadian kemaren ya" Naira. Dan Serli langsung melotot kearah Naira sambil meletakkan jari nya dimulutnya yang berarti menyuruh Naira untuk diam.

"Kejadian apa" Afan

"Ya kejadian kecil, kan gue udah bilang kalo kepentok kursi" Serli

"Benar itu ar, jawab yang jujur"tanya Afan. Dan Serli langsung menggelengkan kepalanya ke arah Arkan agar Arkan tidak memberi tau kejadian sebenarnya. Dan Afan melihat tingkah Serli.

"Kenapa kek gitu" Afan

"Aaaa...gak papa" Serli, langsung diam.

"Gak, kemaren waktu dikantin kaki Zia ngalangin Serli terus jatuh deh" Arkan.

"Arghhh Arkan gila ngapain bilang sihh" batin Serli sambil menepuk jidat.

"Bener" tanya Afan ke Serli.

"Iya" jawab Serli sambil cengengesan.

"Kenapa gak jujur dari awal hmm" dengan nada yang dingin.

"Gak papa lagian gk kenapa-kenapa juga" Serli

"Kalo gak kenapa-kenapa itu lutut gak bakal biru Serli" Afan menarik hidung Serli.

"Akhhh jangan ditarik sakit ih.....ya udah gue minta maaf" Serli sambil mengelus hidung yang sakit ditarik Afan.

"Kalo ada apa-apa tuh bilang" Afan

"Eh mau kemana" Serli menarik tangan Afan yang ingin berjalan kearah Zia.

"Mau nanya Zia kenapa dia ngalangin lu"

"Gak usah" Serli,dan Afan tidak jadi untuk menghampiri Zia.

"Kalo gitu ke UKS" lanjut Afan

"Ngapain, lu sakit" Serli

"Ngobatin lutut lu" Afan

"Udah nggak usah Afan ,udah diobatin sama Mama tadi malam" Serli

TBC

Aku Kamu KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang