BAB 89 (MUSIM 2)

382 110 17
                                    

Happy Reading❤️

well aku harus ngebut banget malam ini
buat menyelesaikan cerita ini.

selamat menikmati lagi ya
see you.

maaf kalau typo maaf banget.





***

Setahun berlalu, setelah kepergian Adel di hidup Gracia. Dan gadis itu tidak dapat menemukan Adel dimana. Gracia memutuskan untuk menyerah untuk mencari Adel.

Gracia tengah berada di balkon kamarnya. Ia menikmati sorenya kali ini. Ia juga memfoto langit senja. Mempostingnya di instagram miliknya. Menjalani hidup setahun ini tanpa Adel membuat Gracia seakan hilang arah namun. Untung sekali Ada Shani dan teman-temannya memberi Gracia semangat dan dukungan.

Saat sedang menikmati senja, ponselnya tiba-tiba berbunyi. Terterad di layar notifikasi instagram dengan nama yang Gracia tak kenal. Liavany. Nama yang asing bagi Gracia.

Postingan yang baru saja Gracia unggah sudah ada yang memberi komentar.

Liavany :
"indah banget langitnya, masih suka senja?"

Komentar itu suskse membuat Gracia membulatkan matanya. Kaget dan juga bingung. Siapa yang baru saja memberi komentar. Ia mencoba melihat profil orang itu, namun nihil tidak ada profil dan saat melihat akunnya tidak ada postingan sama sekali. Namun ini yang membuat Gracia sangat heran begitu banyak pengikut. Hampir satu juta pengikut. Meski ada sorotan namun Gracia lihat sorotan itu bukan tentang si pemilik akun. Namun hampir semua sorotan tentang senja.

"Siapa sih nih orang misterius banget keknya. Mana sorotannya cuma gambar langit. Aneh banget!" cerca Gracia.

Kembali Gracia meletakkan ponselnya tanpa Gracia balas komentar itu. Ia sedang menikmati langit yang cantik. Berharap Adel juga memandang langit yang sama.

Tingg....

Gracia berdecak kesal karena ponselnya berbunyi. Kembali gadis itu mengecek siapa yang memberinya pesan.

"Dari dia lagi? ngapain sih DM segala? kurang kerjaan banget nih orang!" keluh Gracia.

Liavany :
"Kamu suka senja? kalau aku suka kamu."

Isi pesan itu membuat Gracia ilfil. Entah makhluk dari mana ini. Bagaimana ia bisa mendapatkan pengikut seperti ini. Ingin Gracia blok namun terlalu kejam untuk itu.

Liavany :
"Hallo jangan lupa meninggalkan pesan ya."

Gracia mengerutkan keningnya, siapa dia berani sekali."Siapa sih ganggu aja. Mending gue matiin aja nih ponsel. Jadi aman buat ngelihat senja."

Gracia mematikan ponselnya, karena ia ingin menikmati senja. Sudah sangat lama ia tak menikmati senja. Terakhir dengan Adel setahun yang lalu.

"Apa kabar kamu Del?" gumamnya.

Saat sedang menikmati pintu kamar terbuka lebar menampilkan Shani yang tengah tersenyum kepada Gracia. Gracia juga membalas senyuman itu.

"Mau makan?" tanya Shani dengan membawa beberapa makanan.

"Dari mana kamu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang