Prologue

434 27 6
                                    

Here's the prologue of the story! Enjoy! 💜

"Keluar kau bajingan!" Umpat seorang gadis kala memasuki sebuah rumah tua, berlokasi cukup jauh dari pemukiman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluar kau bajingan!" Umpat seorang gadis kala memasuki sebuah rumah tua, berlokasi cukup jauh dari pemukiman.

"Berhenti mengganggu hidupku juga teman-temanku!" Pekiknya menumpahkan semua emosi yang telah lama terpendam.

"Siapa kau sebenarnya? Apa yang kau tahu tentang masa laluku?! Cepat keluar dan tunjukkan sosokmu padaku!" Teriaknya lagi.

Tak lama berselang sang gadis mendengar suara derap kaki mendekat padanya. "Kau memanggilku, Sayang?" Seorang pria berbisik dan sukses membuat bulu roma si gadis meremang.

"Apa kau memang selalu gegabah dengan datang kemari tanpa membawa siapapun?" Si pria mencengkram kedua bahu sang gadis pelan, sebelum akhirnya membalik paksa tubuhnya.

"Tapi, tak apa. Aku senang kau datang sendirian." Si gadis mendongak, matanya melebar sempurna, tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya kini.

"K-kau... kau..."

"Benar, Yeji. Aku adalah mimpi burukmu."




~~~~




"Yeji, kau disini?" Panggil seorang gadis perlahan membuka pintu rumah tua dengan perasaan takut.

Mendapati kabar bahwa sahabatnya ada disini. Sang gadis bergegas pergi tanpa memberitahu sahabat lainnya. Tidak ingin membuat mereka khawatir akan kondisi rekan tertua yang tak kunjung pulang sejak pergi sore tadi.

"Yeji... kau dimana? Tolong jangan bercanda. Ini sama sekali tidak lucu." Cicitnya takut karena suasana di dalam sana sedikit menyeramkan. Sama seperti latar beberapa film horor yang sudah pernah ditontonnya di bioskop.



Krak!



"Siapa disana?!" Gadis berperawakan mungil itu terkejut ketika mendapati sebuah kotak terjatuh membentur lantai.

"Yeji... kau disana?" Panggilnya lagi mendekati sebuah pintu yang sedikit terbuka.

Baru saja ia hendak meraih kenop pintu, lantai yang ia pijaki tiba-tiba terbelah dua dan sontak membuatnya terjerumus ke dalam sebuah lubang berukuran cukup besar.

"AAAAAA!" Selang beberapa saat lantai kembali tertutup diiringi derap kaki mendekat. Sosok pria itu berjongkok, menarik salah satu sudut bibirnya.

"Akhirnya aku mendapatkanmu... Choi Jisu."




~~~~




"Kau yakin ini tempatnya? Mengapa seram sekali?" Cicit gadis berkulit pucat sambil memeluk erat lengan sahabatnya.

"Berhenti menjadi seorang penakut, Lee Chaeryeong. Kita datang kemari untuk mencari Yeji dan Jisu eonni. Ayo kita masuk sekarang." Ajaknya sambil menarik kedua sahabatnya yang juga ikut menemaninya.

Jujur saja, Chaeryeong semakin takut kala memasuki rumah tua yang sepertinya sudah lama tak berpenghuni. Mengeratkan pelukannya pada lengan sang sahabat, ia terus berjalan seolah tak ingin jauh dari sahabatnya tersebut.

"Tunggu... dimana Yuna?" Tentu saja mendengar itu Chaeryeong dibuat kaget dan melihat ke sekeliling.

"B-bukankah tadi ia ada dibelakang kita? Lalu kemana ia sekarang? Ryujin, aku takut." Kini Chaeryeong benar-benar takut. Dalam benaknya ia berpikir, apa rumah ini memang ada hantunya hingga Yuna menghilang misterius?

"Chaeryeong, kau harus selalu di dekatku. Ayo kita cari mereka bersama-sama." Chaeryeong mengangguk, menyetujui ide Ryujin.

Ketika dihadapkan pada dua jalur, mereka mendadak bimbang. "Eung... Chaeryeong. Sepertinya kita harus berpencar. Nyalakan senter di ponselmu agar kau tidak takut. Aku yakin mereka ada disini."

Lagi Chaeryeong tak bisa berbuat apapun selain menyalakan fitur senter pada ponselnya dan melangkah pelan.

"J-jisu eonni... Yeji eonni... kalian disana?" Panggilnya dengan suara gemetar. Tanpa sadar langkah kakinya membawanya ke sebuah ruangan.

"Yuna... kau disana?"



Brak!



Pintu tiba-tiba tertutup membuat Chaeryeong kaget dan semakin dibuat panik karena pintu terkunci dari luar.

"Yah! Buka pintunya! Keluarkan aku dari sini!" Teriaknya sambil menangis tersedu.

"Ryujin! Tolong aku!" Panggilnya lagi namun tak mendapat respon apapun. Selang beberapa saat, ia tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri. Entah apa penyebabnya, namun yang pasti ada hal aneh di rumah tua itu.

Sementara di luar ruangan, dua orang pria tersenyum puas akan apa yang mereka dapatkan malam ini.

"Bukankah ini bagus? Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui."

So? Gimana? Next or not? 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So? Gimana? Next or not? 😁

Pie_cheesecake
June 05, 2023

The Broken Promises (TXTZY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang