Chapter 16: The Days Before (Soobin & Jisu) 🔞

116 9 10
                                    

Hai! Adakah yang masih menunggu lanjutan cerita ini? I'm so sorry for the really late update 😭 enjoy reading! 💕mian kalau banyak typo huhu

Notes: chapter 16 aku bagi jadi 5 part yaa

Notes: chapter 16 aku bagi jadi 5 part yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Third Person POV

"Kalau begitu bantu aku bertemu kembali dengan para sahabatku." Mendengar penuturan Jisu, Soobin mengangguk pelan dan tersenyum tipis.

"Baiklah, jika itu yang kau inginkan." Senyum Jisu merekah mendengar jawaban pria dihadapannya. Hatinya mendadak tenang karena tidak lama lagi ia akan bertemu kembali dengan para sahabatnya.

"Terima kasih, Soobin." Pria itu sedikit tersentak kala Jisu memeluknya tanpa memberi aba-aba terlebih dahulu. Degup jantungnya berdetak tak karuan dan sialnya terdengar jelas oleh Jisu yang menyandarkan kepalanya di dada bidangnya.

"Soobin, aku bisa mendengarnya dengan jelas. Apa ini karena aku?" Kepala Soobin terangguk pelan dan balas memeluk tubuh mungil Jisu.

"Benar, jantungku berdegup kencang tiap kali aku menghabiskan waktu bersamamu. Seperti saat ini..." Seulas senyum tergambar di raut wajah gadis dalam dekapannya kini.

"Soobin..."

"Ya?" Jisu menangkup wajah pria itu menggunakan telapak tangannya yang mungil.

"Can I have you tonight." Kini giliran Soobin yang tersenyum cerah.

"No." Kepala Jisu tertunduk sedih mendengar jawaban dari pria dihadapannya kini.

"Why?" Merasakan sepasang lengan melingkar di pinggangnya membuat Jisu sedikit tersentak.

"Cause I'm already yours since the first time we met." Ungkap pria itu sambil menempelkan dahinya pada dahi milik Jisu. "You don't need to ask like that. I'm yours, Jisu. Only yours..."

Detik berikutnya, kedua bibir itu sudah tertaut. Mengungkapkan kasih sayang yang sejak lama terpendam. Baik Jisu maupun Soobin, memilih untuk menikmati tiap detik yang mereka habiskan saat ini.

Tepat setelah tautan keduanya terlepas, Jisu sedikit terhenyak kala lengan kekar pria itu menggendongnya. Refleks ia langsung melingkarkan kedua kakinya pada pinggang milik Soobin, yang kini membawanya menuju kamar tidurnya.

"Soobin..." Panggil Jisu lirih, masih dalam dekapan pria bermarga Choi tersebut.

"Ya?"

"Apa kau benar-benar mencintaiku?" Soobin terdiam sejenak sebelum akhirnya membaringkan perlahan tubuh mungil dalam dekapannya itu ke atas ranjang.

"Aku sudah bilang bahwa aku adalah milikmu sejak pertama kali kita bertemu. Tentu saja hingga saat ini pun..." Soobin mengecup dahi Jisu cukup lama. "...aku begitu sangat mencintaimu, Jisu. Hingga tak bisa membayangkan bagaimana hidupku tanpamu."

The Broken Promises (TXTZY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang