Sixth chapter! Enjoy! 💜 mian kalau typo bertebaran 😭
"Saya tak menduga Anda akan membawa saya kemari, Senior. Saya jadi merasa tidak enak." Ungkap Soobin pada sosok gadis Choi yang kini menggelengkan kepalanya pelan."Tidak, tidak. Sebelumnya aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk mentraktirmu suatu hari nanti, karena kau sudah banyak membantu pekerjaanku. Terima kasih sudah bekerja sangat keras, Soobin." Seulas senyum kembali tergambar di raut wajah pria itu.
"Sudah menjadi tugas saya untuk membantu meringankan pekerjaan Anda, Senior." Jawaban sang intern cukup mengundang senyuman tipis di raut wajah gadis itu.
Keduanya menyantap makan malam dengan tenang dan damai. Sesekali juga mereka membicarakan masalah pekerjaan dan kehidupan masing-masing.
"Soobin, aku tak menyangka umurmu tak jauh berbeda denganku. Jika sedang di luar seperti ini, kau bisa berbicara informal padaku." Soobin sedikit terkesiap, rasanya akan sangat aneh jika ia berbicara informal pada sosok yang merupakan seniornya di tempat kerja.
"Apa... tidak apa-apa? Maksudku, kau seniorku di kantor, aku khawatir malah terkesan tidak sopan." Jisu menggeleng tak setuju.
"Di lingkungan kantor, peraturan itu berlaku. Tapi di luar kantor, lain cerita. Kau mengerti maksudku bukan?" Soobin mengangguk pelan.
"Jadi... bagaimana aku harus memanggilmu di luar kantor?" Jisu berpikir sejenak dan tersenyum.
"Sebenarnya ada satu nama yang terpikirkan olehku, tapi tentu saja kau boleh memanggil nama belakangku." Entah mengapa Jisu mendadak malu oleh apa yang ingin diutarakannya.
"Katakan saja. Aku bersumpah tidak akan menghakimimu." Jisu menghela napas sejenak sebelum akhirnya menghembuskannya perlahan.
"Bisakah... kau memanggilku Lia saat kita di luar kantor?" Merah sudah wajah gadis itu sekarang. Berharap lantai bisa menghisapnya saat ini juga.
"Lia? Kau yakin?" Dengan cepat Jisu menggeleng.
"Jangan! Nama itu terlalu aneh dan-"
"Menurutku itu bagus. Kau ingin aku memanggilmu dengan nama itu?" Jisu mengerjapkan matanya beberapa kali, untuk memastikan bahwa ia tidak salah dengar.
"K-kau... serius?" Soobin mengangguk mantap.
"Kalau begitu aku akan memanggilmu, Julia. Tidak apa-apa bukan?" Untuk pertama kalinya, Jisu merasakan perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Jantung berdebar kencang dan ada sensasi seperti seribu kupu-kupu terasa menggelitik perutnya.
"Ya, itu juga tak apa." Jawabnya berusaha menyembunyikan rona merah di kedua pipinya. "Ah ya! Bolehkah aku memanggilmu, Soobinie?" Soobin memiringkan kepalanya dan Jisu kembali dibuat kikuk.
"Eum... lupakan saja. Aku akan memanggilmu seperti bi-"
"Aku suka nama itu." Jisu dibuat melongo oleh tanggapan Soobin yang memotong ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Broken Promises (TXTZY)
Misteri / ThrillerMereka hanya lima orang gadis biasa yang berjuang bersama untuk mencapai impian masing-masing. Persahabatan mereka begitu dekat layaknya saudara. Tidak ada hal yang mereka sembunyikan. Kecuali... Masa lalu mereka... Apa yang terjadi jika ada yang in...