Chapter 6

1K 143 10
                                    

"MANA LULU!" Heboh Chika yang datang memasukki UKS bersama dengan Oniel dan Fiony.

Suara lantang itu tentu saja membuat Lulu kembali membuka mata, namun setelah mendengar lebih seksama dan tau itu suara siapa. Lulu pun lantas kembali menutup matanya, mencoba menghiraukan sahabat-sahabatnya karna tubuhnya lelah sekali.

Tapi tidak ada jawaban dari Lulu membuat Chika menggila, ia membuka tirai UKS satu persatu secara kasar, sampai akhirnya ia membuka tirai yang menutupi Lulu. Membuat Lulu kini benar-benar harus membuka matanya dan bangkit dari tidurnya.

"KENAPA SIH CHIK... kaga bisa dikit aja nih ngeliat gue tenang" ucap Lulu agak emosi kepada Chika.

"Ngga apa apa, kan gue kangen met.. rasanya kalo ngga ngeliat lo di depan mata gue tu hampa gitu... rasanya udah seabad gue ngga liat lo" ucap Chika dengan nada yang di buat buat membuat Lulu muak.

"Heh chik gue ini merem dan di UKS belum ada nih 10 menit, seabad lo bilang.. udah deh mending pada keluar kasian ada yang sakit" Lulu pun turun dari tempat tidurnya, lantas menyeret Chika yang dengan drama nya meronta ronta untuk keluar UKS.

Lalu saat mereka sudah berada di depan UKS, akhirnya Oniel pun membuka suara. "Lu sebenernya gue sama si oneng kesini gara-gara ci Shani nyariin lo.. ada yang harus lo handle katanya.."

"Oh gitu.. nanti kalo jesslyn udah balik gue ke ci Shani deh.. makasih ya ayang Oniel.." Ucap Lulu dengan mata genitnya, berhasil membuat Oniel bergidik.

"Gue aduin ke ci Shani lo... bodo amat" Chika berucap sedetik setelah Lulu menyelesaikan kalimatnya.

"Ci Shani lebih percaya sama gue dibanding lo.. wleee" Lulu membalas dengan wajah menyebalkan.

Sedangkan Fiony yang mendengar ocehan sahabat-sahabatnya dari tadi hanya tertawa, "udah deh chik, niel mending kita ke kelas lagi takut nya ada apa-apa pas guru ngisi materi"

Memang Fiony ini selalu bisa menyadarkan kembali teman-temannya dengan kodrat dan tugas mereka sebagai panitia ospek. Membuat kini Chika, Oniel dan Fiony sudah berjalan pergi menuju ruang kelas yang dipakai untuk ospek.

Melihat teman-temannya sudah pergi Lulu pun kembali masuk kedalam ruangan uks itu, namun kini semua rasa kantuknya sudah hilang. Membuat ia memutuskan untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu sambil membuka ponselnya.

Benar saja, ketika ia membuka ponselnya ada beberapa pesan dan juga panggilan dari atasannya di OSIS. Ia meringis ketika membaca pesan itu, masalahnya ketua OSISnya itu benar benar membanjiri ponselnya dengan pesan beruntun.

Lalu setelah membaca pesan itu Lulu pun lantas meminta maaf dan menjelaskan posisinya kepada ci Shani, lalu menyalakan mode getar dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam kantung seragamnya.

Ruangan uks itu kembali sunyi, bahkan sangkin sunyinya hanya terdengar suara AC yang menghembuskan angin sejuk. Sehingga sekecil apa pun suara yang keluar dapat terdengar oleh siapa pun yang ada di ruangan itu.

Dan kini Lulu dapat mendengar suara rintihan dari balik tirai yang menutupi Marsha. Membuat Lulu bangkit dari duduknya dan menghampiri adik kelasnya itu.

"Kenapa sha? Sakit banget ya?" Tanya Lulu sambil menatap adik kelasnya khawatir.

Marsha yang kesakitan tidak bisa menjawab Lulu, ia hanya memejamkan matanya sambil menekan perutnya yang terasa sangat sakit.

Lulu yang melihat itu semua semakin khawatir, membuat tangannya tanpa sadar mengelus lembut kepala Marsha, mencoba menenangkan adik kelasnya yang kesakitan.

Tapi nampaknya elusan itu kurang mempan, membuat Lulu semakin khawatir karna ringisannya semakin kencang.

"Duh sha, kamu mau ke rumah sakit aja ngga?"  Lulu bertanya kepada Marsha. Sedangkan Marsha yang kesakitan menggeleng.

"Aku kali sakit perut suka di peluk mamah sambil di elus punggungnya" ucapan Marsha membuat Lulu terkejut. 'Lah ini maksudnya gua harus meluk dan elus punggung dia gitu' tanyanya dalam hati.

Namun karna tidak tega melihat adik kelasnya itu terus kesakitan akhirnya Lulu pun naik ke ranjang itu dan merebahkan dirinya walaupun sempit, lalu ia pun lantas memeluk Marsha dan mengelus pungung adik kelasnya itu.

Tindakan Lulu itu tentu saja membuat Marsha terkejut, ya.. walaupun ia yang bilang seperti itu. Ia tidak menyangka kalau kakak kelasnya akan langsung melakukannya.

Tapi entah kenapa elusan punggung yang dilakukan oleh Lulu terasa begitu nyaman. Sangat nyaman bahkan sampai membuat Marsha terlelap karna rasa sakitnya berubah menjadi rasa kantuk.

Lalu sekarang Lulu pun jadi ikut mengantuk, tapi belum sempat ia terlelap, ia kembali sadar karna tirai pembatas itu terbuka kasar.

"ASTAGFIRULLAH.. BARU DITINGGAL BENTAR UDAH ZINAH LO LU" ucap Jesslyn entah kenapa terdengar fasih saat mengucap istigfar.

🐵🙈🙉🙊

Tolong komen yang banyak yaaa supaya aku semangat upload nya 🫶🏼

Maaf kalau ada typo dan aturan penulisan yang salah🙏🏻

Saran dan kritik sangat membantu gaiz👍🏻

Who fall first?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang