Chapter 17

914 122 18
                                    

Marsha gelisah belakangan ini. Setelah beberapa hari yang lalu, ka Lulu-nya membatalkan janji melalui pesan singkat, sampai sekarang kakak kelasnya itu tidak juga membalas satu pun pesan yang ia kirim kan di chat.

Bukan hanya itu, ka Lulu juga selalu menghindarinya di sekolah, tidak balik menyapa saat berpapasan, juga tidak mengajaknya lagi untuk makan bersama atau sekedar menghabiskan waktu.

Bahkan kini ia sudah tidak mendapatkan godaan atau candaan dari sahabat kakak kelasnya itu, membuat hari-hari Marsha hambar.

Selain Lulu, Marsha juga dapat merasakan perbedaan dalam circle pertemanannya. Sahabatnya yang paling ceria kini menjadi pendiam dan jarang berkumpul dengan yang lainnya. Muthe terasa menjauh, tapi tak tau kenapa.

Seperti hari ini, Muthe tidak ikut main dengan teman temannya yang lain. Padahal sebelumnya mereka sudah merencanakan beberapa hal yang akan mereka lakukan bersama. Tapi harus gagal karna rasanya ada yang kurang.

"Muthe kenapa sihh.. kok ngga ikut, kan jadi sepi" ucap Olla yang kesal dengan suasana yang tercipta kini.

"Iya deh, dia kayak ngejauh gitu ngga sih.. atau gue doang yang ngerasa?" Lanjut Kathrin sambil mengedarkan pandangannya kepada teman temannya yang lain.

"Dia ngga ada cerita sama lo del?" Tanya Marsha kini, memastikan.

"Ngga ada, dia bahkan udah ngga mau gue anter jemput" ucap Adel lesu, binggung dengan sikap sahabat terdekatnya.

"Lagian lo bedua tu sebenernya apa sih? Lo bedua terlalu deket kalo dibilang sahabat tau ngga" Kathrin angkat bicara, karna jujur ia binggunh dengan hubungan kedua sahabatnya itu.

"Gue binggung" Adel kembali menjawab, tapi kini ia menunduk lesu.

Sejujurnya Adel pun binggung dengan apa yang ia rasakan. Mungkin karna terlalu dekat, ia jadi binggung mengartikan perasaannya dengan Muthe, binggung apakah itu perasaan suka sebagai sahabat atau lebih.

Tapi setelah beberapa hari ini Muthe menjadi jauh, rasanya Adel tidak siap kehilangan. Rasanya ia kehilangan semangat karna mataharinya tidak kunjung terbit. Dan itu sangat mengganggu Adel.

"Tapi nih ya kalo dipikir pikir, Muthe sama ka Lulu nge jauhnya bareng ngga sih?" Ucap Olla menerka nerka.

"Lo bedua ada salah ngga?" Tanya Olla lagi memastikan.

Mendengar itu Adel dan Marsha pun saling melirik, mulai berpikir apa yang sebenarnya terjadi dan apa kesalahan mereka.

"Ahhh gue udah ngga tahan lagiiii" Kathrin tiba tiba bicara cukup kencang.

"Muthe suka sama lo dellll!!! Lo ngga peka banget sihh" Kathrin bicara frustasi, sedangkan Adel kaget mendengar fakta itu.

"Tapi kayaknya dia udah cape deh nunggu lo, makanya dia ngejauh" ucap Kathrin lagi, berhasil membuat kini adel bangkit dari duduknya lalu lantas membereskan semua barangnya.

"Lo mau kemana?" Tanya Olla kepada Adel yang terlihat sibuk.

"Mau ke Muthe, nanya dia kenapa" Jawab Adel singkat lantas meninggalkan teman-temannya.

***

Kini Adel sudah berdiri di depan rumah 'sahabatnya' melihat sekilas rumah yang nampak sepi itu sebelum akhirnya langsung saja masuk ke dalam, setelah mengetuk pintu 3 kali.

Iya, Adel sudah sedekat itu dengan keluarga Muthe. Membuatnya kini tidak lagi perlu menunggu dibukakan pintu untuk masuk kedalam rumah itu, karna ia tau selain satpam yang ada di depan rumah ini hanyak berisikan Muthe dan juga seorang asisten rumah tangga keluarganya.

Who fall first?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang