Chapter 15

988 125 7
                                    

Setelah semuanya selesai berberes dan berganti baju, Lulu dan sahabat-sahabatnya pun lantas turun kebawah untuk menikmati masakan bunda Lulu yang tidak pernah gagal.

Mereka langsung saja duduk di kursi meja makan karna memang makanan sudah disiapkan disana.

"Udah bunda siapin semua... ayo sendokin nasinya" ucap Bunda saat melihat keempat anak itu hanya diam dan melihat lauk.

"Bunda ini kenapa masaknya banyak banget, ucap Lulu sambil menyendokkan nasi ke piringnya.

"Ini bunda mau kirim makanan ke rumah nenek, makanya masak banyak... nih Chika harus banget nyobain bebek rica tante.. beuh enak.. pasti Chika ketagihan" Bunda pun menyendokkan lauk itu ke piring milik Chika, membuat Chika tersenyum lebar kepada bunda Lulu.

"Masakan bunda mah ngga pernah gagal, selalu enak.. the best" ucap Chika sambil memberikan jempol kearah Bunda.

"Oniel sama Fiony juga makan yang banyak, Fiony ngga suka pedes kan? Itu ada daging.. enak kesukaan ayah nya Lulu" Bunda kembali bicara.

"Udah bunda tenang aja kita pasti makan semua masakan bunda kok... bunda ngga lanjutin packing makanannya?" Lulu sangat paham kebiasaan bundanya kalau teman-temannya datang, ada saja yang ingin di bicarakan. Membuat bunda terkadang jadi lupa dengan kerjaan yang ingin di lakukan.

"Ehh iya.. bunda lupa.. yaudah bunda balik ke dapur dulu.. nanti kalian nambah yang banyak ya makannya.. jangan malu malu" bunda lantas meninggalkan keempat remaja itu.

Setelah bunda pergi, Chika, Oniel, Fiony dan Lulu pun lantas melanjutkan makan mereka. Benar seperti yang Lulu bilang, mereka berempat memakan seluruh makanan bunda yang ada disana.

Sampai akhirnya Oniel yang selesai makan paling akhir menyuapkan sendokkan terakhirnya ke mulut, lalu menyenderkan punggungnya ke kursi meja makan. "Gila kenyang banget" ucapnya sambil mengelus ngelus perutnya.

"iya lah, gimana ngga kenyang.. lo nambah 3 piring pak" ucap Chika yang duduk degan posisi yang sama dengan Oniel.

"Lagian kalian berdua itu kalo makan secukupnya aja... jangan berlebihan.. nanti sakit perut loh" Fiony menasehati kedua temannya, sambil menyiapkan air minum untuk ketiga temannya.

"Makasih Fio, abis masakan bunda terlalu enak.. kan gue ngga bisa berhenti" Chika mengambil minum yang Fiony siapkan lalu meneguknya perlahan.

"Yaudah yuk udah kelar semua kan makannya? Sekarang bawa piringnya kedapur terus kita keatas belajar" ucap Lulu lantas bangkit dari duduknya, lalu disusul oleh Fiony, Chika dan Oniel.

🐵🙊🙉🙈

Setelah selesai mencuci piring mereka masing masing, akhirnya mereka pun kembali ke kamar milik Lulu untuk melanjutkan aktifitas mereka semua.

Lalu sesampainya dikamar itu, mereka pun langsung saja membuka buku materi ujian untuk besok. Membahas beberapa materi dan juga soal yang kemungkinan akan keluar.

Ya walaupun sikap mereka suka aneh-aneh, tapi keempatnya selali serius untuk masalah pendidikan. Karna seperti moto Chika, 'nakal boleh, bego jangan'

Mereka sangat fokus belajar, bahkan tidak memeriksa ponsel sama sekali. Membuat mereka jadi lupa waktu sampai-sampai tanpa terasa Adzan Maghrib sudah berkumandang.

"Gila udah Maghrib aja" ucap Oniel menaruh pulpennya lalu merenggangkan badan.

"Iya weh, istirahat dulu lahh" Chika melakukan hal yang sama dengan Oniel.

Tak lama pintu kamar Lulu pun di ketuk, membuat Lulu pun bangkit dari duduk nya dan menghampiri pintu kamar lalu membukanya.

"Ada apa bund?" Tanya Lulu kepada bunda yang sedang berdiri di depan pintu.

"Bunda ngga ganggu kan?" Bunda bertanya sedangkan Lulu hanya menggeleng sebagai jawabn.

"Itu temen-temen kamu pulangnya abis makan malem ya lu, bunda udah pesen banyak pizza sama ayam buat kalian.." ucap bunda sambil mengintip ke dalam kamar Lulu.

"Ini juga minuman.. biar seger" bunda kembali bicara sambil menyerahkan nampan yang berisikan minuman dingin kepada Lulu.

Setelah pembicaraan itu selesai Lulu pun lantas kembali duduk bersama teman temannya, lalu meletakkan nampan itu sambil membagikan minuman itu satu persatu kedepan para sahabatnya.

Fiony yang menerima itu pun lantas mencoba membuka minuman kemasan itu, tapi terus gagal karna tangannya selalu tergelincir. Membuat Chika yang ada di sebelahnya lantas mengambil minuman itu dan membantu membukanya. Tapi ternyata tenaga Chika pun tidak cukup kuat membuatnya langsung saja menyerahkannya kepada Oniel.

"Niel tolong dong, kasian nih si Fiony mau minum.. keras banget" ucap Chika ketika menyerahkan minuman kemasan itu.

Tanpa bicara Oniel langsung saja mengambil dan membuka minuman itu, kemudian mengembalikannya kepada Fiony.

"Makasih ya niel" ucap Fiony lembut.

"Kok gue ngga?" Chika protes.

"Makasih juga ya Chika" Fiony menatap Chika yang kini sedang tersenyum.

Setelah itu mereka pun sempat terdiam beberapa saat, sibuk mengistirahatkan pikiran mereka karna sedari tadi sudah diajak berkerja keras.

Sampai akhirnya Chika kembali membuka pembicaraan. "Marsha gimana met?" Tanyanya kepada Lulu, membuat kini semua orang yang ada disana langsung mengarahkan atensinya kepada Lulu.

"Gimana.. gimana lay? Lo kalo nanya jangan ambigu napa". Lulu mengembalikan pertanyaan kepada Chika.

"Ah pura-pura bego lo.. hubungan lo sama Marsha gimana? Gue liat-liat terjebak kakak adek zone lo bedua" Chika memperjelas pertanyaannya sambil melempar chiki yang sedang ia makan.

"Ya gimana ya lay, gue binggung.. kalian kan tau ini pertama kalinya gue deketin orang.. malah cakep banget lagi Marsha.. jujur gue minder" Lulu mengedarkan pandangannya kepada sahabat-sahabatnya.

"Kenapa minder, kamu juga cantik kok lu, kamu baik, kamu pinter, kamu lucu.. kamu selalu bisa bikin orang nyaman deket sama kamu, bikin orang seneng deket kamu" jelas Fiony panjang dan cepat, membuat Lulu dan yang lain agak tercengang.

"Kamu ngga boleh minder, Marsha beruntung yang suka sama dia kamu.. kamu pasti bisa treat dia baik" Fiony menambahkan.

"Iya lu, lagian nih... yang gue liat Marsha suka juga kok sama lo.. pas lo ngga masuk dia khawatir.. dia juga selalu mau lo ajak kemana mana, ngelakuin hal aneh juga dia mau.. kalo ngga suka mah pasti ogah ngga sih" Oniel ikut bicara, dibalas anggukan oleh Chika dan juga Fiony.

"Tembak aja met, kalo lo lama pasti diembat orang" Chika menutup, membuat Lulu kini menjadi berfikir.

"Nanti deh pas kelar ujian" Lulu akhirnya memutuskan membuat ketiga temannya kini tersenyum bangga.

🐵🙈🙉🙊

Pengen cepet cepet selesai ujian jadinyaa 🫣

jangan lupa komen yang banyak ya maniezzzz!! Biar aku semangat nuliss!!

Maaf kalau ada typo dan aturan penulisan yang salah🙏🏻

Saran dan kritik sangat membantu gaiz👍🏻

Who fall first?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang