Chapter 8

1.1K 144 19
                                    

Sekarang semua perhatian yang ada di meja itu menuju kearah Marsha, siapa lagi adik kelas di meja itu yang pernah berinteraksi intens dengan Lulu selain Marsha.

Hal ini tentu saja disadari oleh Fiony, membuat ia kini berjalan menuju adik kelas yang wajahnya sudah memerah itu dan mengulurkan tangannya.

"Kamu ya? Namanya siapa?" Tanyanya dengan wajah yang masih sama.

Sedangkan Marsha yang mendapatkan uluran tangan itu hanya bisa membalas dengan kikuk, "nama aku Marsha ka" jawabnya mencoba sesopan mungkin.

"Hai Marsha, aku sahabatnya Lulu.. dia jamet sih orang nya freak aneh dhuskmwhsh" belum Fiony menyelesaikan kalimatnya, mulutnya sudah di bungkam oleh tangan Lulu.

"Maaf ya semuanya, temen aku yang ini lagi lupa minum obat, jadi gini deh suka ngawur" ucapnya sambil menyeret Fiony menjauh dari meja itu, meninggalkan suasana yang canggung di meja adik kelasnya itu.

Semua seketika hening, dan menatap Marsha binggung. Sedangkan Marsha yang di tatap oleh sahabat-sahabatnya seakan tidak sadar dan hanya tersenyum lebar mengingat perkataan kakak kelasnya itu. 'Ka Lulu suka sama aku?' Pikirnya dengan pipi merona.

"Lo gila senyum-senyum sendiri?" Tanya Atin yang mulutnya ngga pernah disaring.

"Namanya juga orang kasmaran tin ya gitu deh" Muthe menjawab Atin sambil melirik Marsha yang sepertinya tidak mendengar keduanya bicara.

"Sha lo suka juga sama dia? Serius?" Kini giliran Olla yang bertanya tapi sambil menepuk bahu Marsha, mencoba mengembalikan kesadaran gadis itu.

"Hah.. apa sih la?" Jawab Marsha membuat Olla memutar bola matanya.

"Lo suka juga sama ka Lulu?" Adel bertanya menggantikan Olla.

"Hmmm gimana ya" Marsha mencoba menyembunyikannya tapi sepertinya percuma.

"Lo yang bener aja sha, masa suka sama kakak kelas yang nyebelin itu" Atin dapat mengambil kesimpulan dari ekspresi dan jawaban Marsha.

"Ka Lulu baik kok, perhatian juga" jawab Marsha sambil menatap teman-temannya.

"Fix lo di pelet, abis ini gue temenin ke gereja.. lo perlu banyak beribadah" ucap Olla di saut anggukan oleh teman temannya yang lain.

🐵🙉🙊🙈

Kejadian di kantin tadi berhasil menjadi hiburan tersendiri untuk Oniel dan Chika.

Keduanya tidak bisa berhenti tertawa karna mengingat bagaimana ekspresi paniknya Lulu ketika melihat Fiony yang sudah berdiri di depan meja para adik kelasnya itu.

"Maafin dong lu, kan aku cuman penasaran aja" ucap Fiony dengan wajah memelas sambil menggenggam lengan bawah Lulu. Sedangkan Oniel dan Chika masih sibuk tertawa.

"Udah lah Lu, lagian Fiony secara ngga langsung ngebantuin lo confess loh" Chika bicara sambil menahan tawanya, karna melihat Lulu menghembuskan nafas kasar.

"Bantuin apaan.. hampir aja semua aib gue di bongkar sama ni anak satu" Lulu cemberut.

Melihat Lulu yang melengkungkan bibirnya Fiony pun kembali mengucapkan kata maaf, dan karna memang pada dasarnya Lulu tidak bisa marah sama sahabat-sahabatnya terutama Fiony. Akhirnya ia pun menerima permintaan maaf itu dengan satu syarat, yaitu Fiony harus mau menemani Lulu berjaga di ruang perpus saat jadwalnya tiba. Syarat yang tanpa ada apa-apa pun, Fiony akan kabulkan dengan senang hati.

"Tapi bener Marsha kan lu?" Tanya Fiony memastikan usahanya tadi tidak sia-sia.

Mendengar pertanyaan dari Fiony itu Lulu hanya bisa pasrah, dan mengangguk. Mungkin ini sudah saatnya ia menyerah menggapai Marsha, karna pasti teman temannya yang minus akhlak tidak akan membiarkan perjalanan cintanya mulus, dan membuat semuanya menjadi rumit.

🐵🙉🙊🙈

Benar saja, setelah pengakuan Lulu itu. Chika yang mulut dan kelakuanya tidak bisa di kontrol. Selalu menggoda Marsha, ketika adik kelasnya itu lewat di depan mereka.

Seperti hari ini, Marsha dan teman-temannya lewat didepan Lulu dan Chika yang kini sedang kebagian tugas untuk keliling dan merazia anak-anak yang bolos jam literasi sekolah mereka.

"Met.. met.. degem lu tuh mau lewat" ucap Chika ketika melihat Marsha berjalan mendekat.

Sedangkan Lulu yang sudah muak, sudah tidak ada tenaga untuk menanggapi karna Chika itu unstoppable.

"Hai Adikk marshaa.. ini Lulu kangen katanya.. Lu itu Marshanya lewat sapa dong" Chika bicara sambil menyenggol bahu Lulu, membuat Lulu tidak punya pilihan lain selain menyapa juga.

"Iya neng marsha.. hati-hati dijalan" sapa Lulu berhasil membuat Chika tertawa ngakak.

Dan kalau kalian mau tau gimana reaksi Marsha, ya dia salah tingkah. Tidak tersinggung, tidak risih atau pemikiran pemikiran negatif lainnya yang selalu di bayangkan oleh Lulu.

Selain sering menggoda Marsha ketika mereka berpapasan. Sahabat-sahabat Lulu juga sangat supportif dan protective kepada Marsha.

Mereka tidak akan membiarkan adik kelas mereka yang satu itu di dekati oleh orang lain, karna Marsha itu punya Lulu. Ini klaim dari Chika, Oniel dan Fiony yang sepakat akan membantu Lulu.

Ada sekali waktu itu Marsha di dekati oleh salah satu teman seangkatannya, kalau ngga salah Zee namanya.

Dia mendekati Marsha bahkan sampai mencoba mengantar Marsha pulang. Tapi belum Marsha menjawab apa pun Fiony sudah datang dan lantas bicara to the point kepada adik kelasnya yang mencoba menikung sahabatnya.

"Kamu jangan coba deketin dia.. dia udah ada yang punya dan itu temen aku.. kalo kamu deketin dia bisa bisa temen aku marah dan kamu bakalan dapet pelajaran dari dia" ucap Fiony kala itu berhasil membuat nyali Zee menciut.

Untungnya pencintraan Lulu sebagai anak OSIS yang tegas cukup berhasil dan membuat hampir semua adik kelasnya segan, ya padahal Lulu mana berani melakukan kekerasan kepada adik kelasnya, dan kalau ada kekerasan pun yang akan babak belur bukan Zee melain kan Lulu yang bahkan tidak bisa menyakiti semut.

🐵🙈🙉🙊

Jangan lupa komen yang banyak ya maniezzzz!!

Maaf kalau ada typo dan aturan penulisan yang salah🙏🏻

Saran dan kritik sangat membantu gaiz👍🏻

Who fall first?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang