Chapter 9

1K 143 22
                                    

Kejadian merusak image Lulu di depan Marsha terus berulang, membuat rasa bersalah Lulu semakin menumpuk dan ia semakin malu bertemu dengan Marsha.

Sampai akhirnya hari ini Lulu yang pulang terlambat karna jadwal jaga di perpustakaan, melihat Marsha berdiri di depan gerbang sendirian.

Dan Lulu yang melihat ini adalah waktu tepat untuk meminta maaf, tanpa berfikir panjang berjalan menghampiri adik kelasnya itu dan langsung menyapa.

"Hai sha! Kok belum pulang?" Sapa Lulu sambil menggaruk lehernya yang entah kenapa terasa gatal.

"Eh iya ka, aku belum di jemput.. supir aku ngga ada kabar" jawab Marsha sambil cemberut yang berhasil membuat Lulu merasa gemas.

"Ohh gitu... Ehh aku boleh ngomong sebentar ngga sha?" Tanya Lulu canggung tapi membuat kini semua atensi Marsha mengarah kepada Lulu.

"Boleh ka, ngomong aja" jawab Marsha masih mencoba santai.

"Aku to the point aja ya sha... Aku mau minta maaf sha, untuk semua tindakan aku dan teman teman aku yang bikin kamu ngga nyaman atau kesel.. kayak pasti itu bikin kamu ilfeel dan makin ngga suka kan sama aku.. aku beneran minta maaf banget.. aku bakalan ngomong sama temen-temen aku untuk berhenti ganggu kamu dan aku juga" ucapan Lulu terhenti sebentar untuk ia menarik nafas dalam.

"Aku juga akan berhenti sha" Lulu menatap mata Marsha tulus.

"Berhenti untuk ganggu kamu dan mengharapkan kamu"

Kata-kata Lulu berhasil membuat mata Marsha berkaca-kaca, ia tidak terima dan tidak ingin kakak kelasnya itu berhenti.

Lulu yang sudah menyelesaikan kalimatnya memilih untuk menunduk, karna ia mencoba menahan malu dan rasa sedihnya.

Namun ia lantas mengangkat kembali kepalanya dan menatap adik kelasnya karna ia dapat merakan Marsha kini sudah menggenggam tangannya.

"Siapa yang bilang kakak boleh berhenti?" Marsha bertanya dengan nada bergetar.

"Aku ngga mau kakak berhenti" ia kembali bicara dan berhasil membuat Lulu terkejut.

"Aku ngga marah, aku ngga kesel, aku ngga ilfeel atau perasaan negatif apa pun yang kak Lulu bilang tadi"

"Jangan ngambil kesimpulan terlalu cepat ka, aku ngga seperti yang kakak pikirin" Marsha sedari tadi menatap mata Lulu.

"Yang boneng sha? Ini kamu serius?" Lulu tidak percaya, sedangkan Marsha tertawa dan mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu ngga jijik gitu tiap liat aku?" Tanya Lulu lagi, dan itu tentu saja berhasil memancing tawa Marsha.

"Ya enggak lah ka, ya masa jijik sih" jawab Marsha sambil tersenyum.

Tapi entah kenapa tiba-tiba Lulu jadi terpaku melihat senyuman Marsha itu. Membuat ia jadi terdiam dengan pandangan yang tidak berkedip.

"Ka Lulu kenapa? Ngga apa apakan?" Marsha menggoyangkan tangan Lulu yang sedari tadi masih ia genggam.

"Hah ngga apa apa kok sha" Lulu kembali tersadar.

Namun emang dasarnya mulutnya selalu bekerja lebih cepat dari otaknya. Tanpa sadar Lulu pun bicara. "Sha kamu bisa agak keselatan ngga?"

"Hah maksudnya ka?" Tanya Marsha heran.

"Iya soalnya kecantikan kamu ngga bisa di utarakan" Lulu melanjutkkan kalimatnya, lalu ia pun salah tingkah dengan gombalannya sediri, sampai sampai melakukan gerakan gerakan aneh yang berhasil membuat Marsha kembali tertawa.

"Jadi aku ngga apa apa nyapa kamu kalo ketemu?" Lulu kembali bertanya kepada Marsha.

"Iya ka, ngga apa apa" Marsha mengangguk.

"Ngga apa-apa kalo ngeliatin kamu di kantin?" Tanya Lulu lagi.

"Ngga apa-apa ka Lulu" Marsha tersenyum meliat Lulu yang nampak semangat.

"Ngga apa-apa kalau suka kamu?" Kali ini Lulu serius karna kelanjutan dari cerita ini tergantung dengan jawaban Marsha sekarang.

Dan untungnya Lulu dapat melihat Marsha yang mengangguk sebagai jawaban, yang berarti ia sudah mengantongi izin untuk mendekati adik kelas nya ini.

"Yesss" Lulu melakukan selebrasi sendiri.

"Satu lagi.. satu pertanyaan lagi" ucap Lulu.

"Ngga satu lagi juga apa-apa ka"

"Pertanyaan terakhir.. kalo sekarang aku anter pulang kamu mau?" Lulu bertanya dengan wajah penuh harap.

Sedangkan Marsha yang mendengarkan pertanyaan Lulu barusan berfikir sejenak, lalu ia pun tersenyum dan kembali mengangguk. "Ayo kak" ucapnya singkat tapi berhasil menerbangkan ribuan kupu-kupu di perut Lulu, membuat kakak kelasnya itu kini tersenyum lebar dan lantas menarik tangan Marsha.

Dicatat ya teman-teman ini adalah hari bersejarah untuk Lulu dan Marsha. Hari ini untuk pertama kalinya Marsha menaiki koneng (vespa kuning kesayangan Lulu), jadi orang pertama juga yang Lulu bonceng menggunakan motor ini dan yang terakhir ini pertama kalinya Lulu kerumah Marsha. Membuat selama perjalanan hati Lulu terus berdebar karna merasa grogi.

🐵🙈🙉🙊

Ayoo kamu bacanya jangan senyum senyum sendiri yaa👀

Pendek dulu ya shayeng shayeng ku!

Jangan lupa komen yang banyak ya maniezzzz!!

Maaf kalau ada typo dan aturan penulisan yang salah🙏🏻

Saran dan kritik sangat membantu gaiz👍🏻

Who fall first?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang