Chapter 1

2.6K 169 13
                                    

Matahari belum terbit ketika Lulu sudah keluar dari rumahnya, berjalan menuju pekarangan untuk mengambil motor beat tua kesayangannya.

Ia lantas mencoba menyalakan mesin motornya ketika ia sudah duduk diatasnya. Namun seperti biasanya, motor tua itu selalu tidak bersahabat ketika si pemiliknya butuh dalam kondisi mendesak. Membuat kini Lulu berdecak kesal karna kelakuan si motor kesayangannya itu.

"Udah deh gue tinggal aja ini motor, naik ojol aja" monolog Lulu sendirian disana, lalu mengambil ponselnya di saku dan langsung memesan ojol di salah satu aplikasi yang menjadi langganannya.

Tidak lama sebuah motor berhenti di depan rumah Lulu, membuat gadis itu kini keluar menghampiri dan lantas menaiki motor itu setelah mengkonfirmasi pesanannya.

Udara yang berhembus dingin sangat terasa di permukaan kulit wajah Lulu, membuat ia pun kini menutup resleting jaketnya dan memeluk dirinya untuk mengurangi rasa dingin yang menyelimutinya.

Perjalanan ke sekolah sangat lah lancar. Hanya butuh 20 menit untuk sampai, sangat berbeda dari biasanya Lulu sekolah. Bagaimana tidak, siapa orang yang berangkat sepagi ini kecuali ada keperluan yang harus dilakukan. Seperti Lulu yang datang sepagi ini karna ia dipercaya menjadi panitia ospek di sekolahnya.

Sesampainya Lulu disekolah ia lantas berjalan menuju ruangan yang menjadi termpat biasanya ia cabut saat kelas kosong atau karna malas belajar, ruangan yang di depannya terdapat tulisan 'ruang OSIS'.

"Widihh udah dateng nih ketuplak kita" sambut salah satu teman Lulu yang berada disana, membuat kini Lulu tersenyum tipis dan mengangkat dagunya sombong.

"Udah nyiapin pidato pembukaan belum lo lu?" Tanya teman Lulu yang sama, seketika Lulu menghentikan kegiatannya dan ia pun menepuk jidatnya.

"Gila lupa banget gue chik, anjir.. mampus deh gue diomelin ci Shani" ujar Lulu lantas segera duduk dan membuka ponselnya, mencoba mencari template pidato yang sekiranya bisa ia gunakan nanti.

"Kaga usah panik gitu kali met, lo kan jago ngeles.. bisa lah pidato tanpa text.. ngga usah panjang-panjang lagian lo ngomong.. kasian peserta ospeknya kalo ngeliat lo ngomong kelamaan.. nanti pada pingsan" Ucap temen Lulu yang bernama Chika itu.

"Kenapa? Pingsan karna terpesona ngeliat wibawa gue ya?" Lulu tersenyum lebar sambil membenarkan seragamnya.

"Pingsan karna  trauma ngeliat badut mampang ngomong" Chika lalu tertawa karna melihat wajah Lulu yang sangat ekspresif itu.

Setelahnya merekapun terus melemparkan candaan satu sama lain, membuat kini ruangan OSIS itu terasa hangat karna tawa dari keduanya.

Lalu tiba-tiba pintu kini kembali terbuka, menampilkan 2 pasang kekasih yang baru saja sampai di sekolah.

"Bused masih pagi udah rame aja nih" Ucap salah satu gadis yang baru aaja datang itu.

"Eh ada pak niel sama ibu Shani, selamat pagi pak bu" Sapa Lulu yang melihat kedatangan teman dan juga kakak kelasnya itu.

"Apa sih lu, ada ada aja kamu?" Jawab Shani sambil tertawa kecil.

"Gimana udah siap semua kan?" Lanjutnya lagi  sambil meletakkan tasnya dan duduk di kursi dimana ia biasa duduk.

"Udah semua kok ci, tadi yang lain juga udah dateng tapi lagi pada sarapan di depan.. cici udah sarapan?" Lulu menjawab pertanyaan dari atasannya, lalu berdiri dan menghampiri Shani untuk memberikan beberapa berkas.

"Udah.. tadi aku udah sarapan sama Oniel" jawab Shani sambiel tersenyum dan menerima berkas yang diberikan Lulu.

"Eh Fiony dateng?" Tanya Oniel kepada Chika yang kini sedang membuka jajanan yang memang ada di ruangan OSIS itu.

"Dateng" bukan Chika yang menjawab tapi Lulu.

"Udah seminggu gue chat dia terus supaya dia dateng buat ospek, enak aja kita pusing dateng pagi gini.. dia enak-enakan jalan ke disneyland tokyo" lanjut Lulu kini kembali memilih untuk duduk disamping Chika dan ikut memakan cemilan yang Chika buka.

"Kalian dari pada makan ciki gitu mending beli makan lah keluar.. nanti kalo lo bedua sakit repot" Ucap Oniel kepada kedua temannya itu.

"Aw so sweet kita di perhatiin ayang oniel nih met" Chika menjawab dengan nada manja, membuat Lulu kini melirik kakak kelasnya yang kini sudah menatap Chika tajam.

"Apaan si met?" Tanya Chika sambil menoleh kearah Lulu yang menyenggol terus tangannya.

"Ehh lupa aku ada cici cantik, udah yuk met temenin gue menyelamatkan nyawa gue... dada cici.. dada oniel.. aku sama Lulu makan dulu ya" Ucap Chika lantas menarik Lulu keluar ruangan untuk membeli makanan di warteg depan sekolahnya.

Kini keduanya berjalan beriringan menuju warteg yang berada tepat di depan gerbang sekolah mereka berdua. Berjalan bersama sambil membalas beberapa sapaan teman temannya yang baru saja selesai sarapan atau baru saja datang.

Lalu sesampainya di warteg mereka pun segera duduk dan memilih makanan yang akan mereka santap. Mereka pun langsung menyantap makanan itu sesaat setelah disajikan, menyantap dengan lahap dan cepat karna mereka tau betul waktu mereka tidak banyak.

Seselesainya mereka makan, mereka pun memilih untuk berjaga di depan gerbang untuk menyambut adik-adik kelas mereka yang sebentar lagi berdatangan.

Ya sebenarnya ini bukan keinginan Lulu, tapi lebih kearah Chika yang ingin modus dan mencari adek gemes yang mungkin akan ia dekati.

Satu persatu murid baru berdatangan, membuat sekolah yang awalnya sepi kini mulai ramai karnanya.

Namun diatara semua adik kelasnya yang langsung saja masuk ke dalam sekolah, ada satu yang sedari tadi berdiri didepan gerbang dan terlihat kebinggungan.

"Chik itu suruh masuk" ucap Lulu kepada Chika yang sedari tadi memamerkan gummy smilenya yang dapat memikat orang-orang.

"Apa sih lu, lo aja gih" jawab Chika seperti enggan beranjak.

"Ngga mau ah, lo aja" Lulu kini mengenggol tangan Chika, membuat gadis itu mendengus kesal.

"Met lo mah jagoan kandang, gitu doang masa ngga berani sihh... gini sekarang lo samperin dia, tanya namanya terus kenapa dia ngga masuk terus suruh masuk deh.. gampang kan" Chika menepuk bahu Lulu, lalu mendorong temannya kearah adik kelas yang menunggu di luar itu.

🐵🙈🙉🙊

Ini adalah cerita awal bagaimana seorang jamet seperti Lulu bisa bertemu dan menjadi seorang pacar Marsha si Animeh.

Jangan berharap konflik yang gimana gimana karna ceritanya bakalan ringan aja!

Tolong komen yang banyak yaaa supaya aku semangat upload nya 🫶🏼

Maaf kalau ada typo dan aturan penulisan yang salah🙏🏻

Saran dan kritik sangat membantu gaiz👍🏻

Who fall first?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang