siksaan ☠️

1.1K 47 0
                                    

人⁠happy reading 人⁠  
◉003◉   

Tepat pukul 5 sore,sea sudah ada di depan gerbang rumah mewah nya.Dia engan untuk memasuki pekarangan rumah nya,ia takut karena dia pulang terlambat.

"Bagaimana ini,,sea takut.kalau sea masuk pasti sea akan di pukul,tapi kalau sea ndak masuk,sea halus kemana."gerutu sea bingung.

"Ah gak papa lah sea masuk aja, kalaupun nanti sea di pukul,gak sakit kok sea kan udah biasa."ucap sea menyemangati diri nya.Tapi kalau sea boleh jujur,di dalam lubuk hati yang paling dalam ia sangat takut untuk menginjakkan kaki di rumah nya.

'Ceklek..'

Suara pintu terbuka oleh sea,dia masuk tapi tumben rumah nya sangat sepi, biasanya ayah dan Abang Abang nya sudah berkumpul di ruang keluarga.

"Huh mungkin dewi fortuna sedang berbaik hati kepada sea"ucap sea lalu menutup pintu nya.Dan berjalan kea arah dapur untuk menuju ke kamar nya,karena sea di tempat kan untuk tidur di kamar pembantu oleh ayah nya.

meskipun begitu sea tidak merasa keberatan selagi dia masih nyaman untuk tidur,yah walaupun kasur nya hanyalah kasur lantai.

Saat sedang menuju ke dapur,dia mendengar canda tawa di meja taman yang berada di belakang halaman nya.Karena sea penasaran dia pun melangkah pelan ke arah taman belakang, supaya mereka tidak sadar kalau ada sea di sana.

Pemandangan yang sea lihat pertama kali adalah sang ayah dan kakak nya yang sedang bercanda ria bersama dua orang wanita,yang satu nya wanita yang sudah memasuki umur mungkin seumuran ayah nya,dan wanita yang satu nya lagi sekitar umur 19 tahunan seumur an Abang ke dua nya.

"Jadi bagaimana saga,sagra kau menyetujui Melinda menjadi ibu angkat kalian?"

Sea yang mendengar kan omongan sang ayah pun, melotot kaget.

"Saga setuju setuju saja yah, apalagi melihat Tante Melinda yang memiliki jiwa keibuan membuat saga nyaman bersama nya." jawab saga,sambil menatap ke arah wanita bernama Melinda itu.

"Gara?"tanya Seno (ayah sea yah)

"Heum"gara Hanya berdehem saja dan mengangguk kepala nya, menandakan dia setuju.

Sea yang mendengarkan hal itu, menetes kan air mata nya.Apa kah ayah nya dan kedua Abang nya itu tidak mengingat alm.ibu nya pikir sea.

Kalau suara sea di butuh kan saat ini dia ingin berteriak tidak setuju atas apa yang ayah nya katakan tadi,tapi siapa lah sea meskipun dia berteriak hingga suara nya habis pun pasti tidak akan di dengar.

Saat sea ingin berbalik dan meninggalkan persembunyian nya tersebut,dia tidak sengaja menyenggol guci besar yang berada di sisi nya.

'prangg,,'

Suara guci pecah itu pun menggelegar di setiap penjuru rumah.Orang orang yang tadi sedang bercanda ria,menolehkan pandangan mereka ke arah suara tersebut.

"SEA!!"

sea yang mendengar teriakkan sang ayah, membuat sekujur tubuh nya bergetar hebat, keringat sudah mengucur deras di barengi dengan air mata yang mulai mengalir.

'plakk...

Suara tamparan begitu nyaring,Seno menampar pipi kanan sea.

'bughh..

Pukulan ke arah perut sea di layang kan si sulung saga,menyebabkan sea terpental ke arah belakang dan punggung nya terkena pecahan guci tersebut,menyebabkan seragam sekolah yang tadi nya putih bersih kini mulai menjadi warna merah darah.

Sea Arvanza [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang